04 - Serang Sampai Tuntas!

105 15 9
                                    

Serang Sampai Tuntas!

Chap 4

.
.
.

Sekarang ini, bukan masanya Indonesia dijajah. Indonesia sudah merdeka!

Kalau nggak merdeka, Maya bakal menjalankan ekspansi ke seluruh penjuru Asia dan dapat gelar GajahMaya. Minim, ngadain Kongres Pemuda III di Pantai Selatan. Mengundang masyarakat pedalaman yang ahli ilmu hitam dan Nyi Roro Kidul menjadi ketua panitia.

Khayalan Maya heroik banget, nggak kayak cewek jaman now.

Tapi, sayangnya, nggak kesampaian.

Boro-boro ngadain ekspansi, Indonesia dijajah aja nggak –semoga merdeka terus, amiin. Lawas kalau rencananya kayak gitu.

Sebenarnya yang mau diomongin bukan khayalan Maya yang heroik plus perjuangannya.

Ini tentang perjuangannya Maya godain Candra. Tentang perjuangan Kira yang pengin ngelindungin Candra. Dan tentang Candra yang melarikan diri dari monster binti dedemit yang mengicarnya.

Cus, lihat siarannya di bawah ini.

***

Day 1

Tepat sehari setelah perjanjian jinakin Maya, Candra diteror di ruang BK. Sekarang masih jam setengah sepuluh, sedangakan sesi konseling istirahat kedua jam satu siang.

Siapa yang naruh buku item di sini?

Ya. Tepat di hadapan Candra ada sebuah buku berukuran A5 hardcover berwarna hitam. Jangan lupakan tulisan di sampul depan. Ditulis sepenuh hati dengan font chiller “Death Note”.

Candra masih belum membuka isinya. Takut tiba-tiba ada tarantula atau malah spiderman muncul dari dalam buku. Atau paling parah namanya tertulis di dalam buku ini. Lebih creepy.

Kalau Candra nggak ada, SMA Guniandra bakal nggak punya AC dong? kan yang biasa meredam emosi cewek PMS tuh si Candra. Bisa punah para cowok kalau banyak cewek PMS ngamuk.

So?

Jelas nggak dibuka sama Candra. Payah banget.

Yang dijual ke kakak kelas cewek apa coba? Most wanted dah direnggut sama dua temannya, Rael dan Dean. Sisanya penakut, kayak kurcaci kalau udah sama duo most-wanted itu, cinta damai lagi. Nggak gentle.

Cewek jaman now, kan, sukanya sama yang bandel, ya nggak?

Ngaku semuanya!

Kayak gitu sih nggak laku. Cuman, semuanya nggak berlaku kalau buat Candra. Beruntungnya ia masih dikasih Tuhan wajah awet muda, innocent. Nggak gitu, ia udah ada di chart paling bawah dalam kasta cowok idaman.

Sementara itu dalam pihak Maya, ia sedang melapor kepada Kira apa yang ia lakuin tadi di ruang BK.

“Apa? Kamu naruh buku apa?”

Ah, ternyata buku itu dari Maya. Sayang sekali, buku itu telah nangkring di tong sampah dekat ruang BK.

“Gua lihat di internet, katanya ngasih benda yang dijaga tiap hari, ya, gua kasih aja buku itu.”

Kira menepuk jidatnya. “Kamu kasih buku apa?”

“Buku utang gua yang warna item itu.”

Aduh. Mbak, maksud si blogger mah ngasih buku diary berwarna menye-menye yang isinya tetang rasa sukanya ke si cowok. Eh, ini malah ngash buku utang, warna item ada tulisan horror lagi. Jadi kasian ke Candra.

“Kan, katanya buku yang dijaga tiap hari. Gua udah ngerelain utang-utang gua, kok, udah gua bayar lunas kemarin.”

Nggak gitu juga kali, elah. Kira garuk-garuk jidat. Bisa botak duluan dia sebelum jadi profesor. Maya kalau buka internet suka aneh. Pusing Kira mikirnya. Ia tak mau keriputan, masih pengin cari jodoh!

CandraMayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang