❝ Aku gak bisa janji banyak
sama kamu karena aku takut
aku akan mengingkarinya.
Tapi aku akan selalu berusaha
buat membahagiakan kamu.
Mempertahankan hubungan
kita.❞
[Epilog + ekstra part di private]
highest rank
#1 in Jisung 240618
#1 in Toxic 02...
—Kepo dong, pendapat kalian tentang ff Toxic ini gimana? 🍭—
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akibat tragedi Haechan yang memergoki Hyera dan Jisung malam itu, Jaemin selalu berada di sisi Hyera, dimana pun dan kapan pun. Terkecuali urusan di kamar mandi dan ketika tidur.
Dan Jaemin tidak akan pernah membiarkan gadis tersebut dan Jisung hanya berduaan. Pokoknya harus ada Jaemin kemana-mana.
—gila gak sih?
Bahkan pagi tadi pun, Jaemin masih setia menempel pada Hyera. Sampai-sampai membuat gadis tersebut kesal setengah mati. Ibaratnya, Jaemin sekarang sudah siap menjadi obat nyamuk yang siaga 24 jam agat sepupu kesayangannya ini tidak tercemari pikiran kotor dari Park Jisung.
Sebentar, apa perlu kita beri dia kaca agar dia bisa tau kalau dia pun kurang lebih dengan teman-teman seperbokepannya itu.
Tapi sore ini Jaemin, Mark, Haechan dan Chenle sedang ke rumah Renjun sebentar. Sedangkan Jeno, sedang latihan futsal di sekolah. Jadi Hyera bisa bernafas dengan lega sejenak, karena Jaemin hari ini sepertinya tidak akan menempelinya seperti hari-hari sebelumnya.
"Sayaangg!"
Tiba-tiba Jisung masuk ke dalam kamar Hyera tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Kemudian tanpa aba-aba Jisung malah memeluknya dan menyembunyikan wajahnya di leher gadis itu.
Jelas saja Hyera yang mendapatkan perlakuan tiba-tiba seperti itu sangat kaget. Gadis itu berharap kalau debaran jantungnya tidak terdengar oleh Jisyng yang mendekapnya erat
"Eh—ini kenapa datang-datang malah meluk kek gini?"
Tanya gadis tersebut yang masih dalam keadaan dipeluk Jisung. Jisung hanya berdeham dan mengeratkan pelukannya.
Akhirnya jisung melonggarkan pelukannya, dan menatap gadisnha layaknya anak kecil yang menginginkan sebuah permen. Hyera hanya tertawa pelan melihat kelakuannya. Jisung terlihat sangat menggemaskan
"Hye, mau itu." Pintanya menatap bibir gadisnya.
"—eh?"
"Kemarenkan gak jadi gara-gara si Haechan tai." Ucapnya sedikit kesal
Gadis itu menatap Jisung dengan pandangan bingung, "Tap—"
"Abang pulang Park Hyera adek—ku tersayang! Apakah dikau merindukan pria tampan ini?" Tiba-tiba terdengar teriakan bang Chanyeol yang membuat Hyera bernafas lega.
***
Terdengar teriakan bang Chanyeol yang sepertinya sudah menyelesaikan tugasnya. Jisung hanya mendengus pasrah, kemudian melirik gue. Gue tau kalau dia kesel karena terus-terusan diganggu.