08. Nahkan...Ketahuan

18.6K 2.3K 177
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 9 malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jam sudah menunjukkan pukul setengah 9 malam.  Anak-anak yang lain pada sibuk diruang keluarga untuk menonton acara sepak bola. Sedangkan Jisung menemani gue menonton drama korea terbaru di dalam kamar.

Dikarenakan besok libur, jadi kita bebas untuk tidur jam berapa. Jisung yang sepertinya sudah mulai bosan, melakukan aktivitas random yang membuat gue gemas sendiri. Tapi sebisa mungkin fokus gue hanya ke layar laptop dan pura-pura mengabaikan Jisung yang berada disebelah gue.

Diambilnya sisir yang berada dinakas, kemudian disisirnya rambut gue yang terurai. Lalu sedetik kemudian ia menyisir rambutnya dan kembali merebahkan badannya disebelah gue.

"Yaaaang, aku bosaan nih." Akhirnya Jisung membuka suara setelah melakukan aktivitas randomnya itu.

Gue menoleh sebentar ke Jisung kemudian fokus ke laptop lagi, "Hmm."

Jisung mengubah posisi tidurnya, direbahkan kepalanya diatas pangkuan gue. Tangan kiri gue membelai lembut rambut Jisung, sedangkan tangan kanan gue digenggamnya. Sebenernya gue pengen ketawa dari tadi pas melihat dia yang gabut banget, atau bosen gara-gara gue kacangin.

"Hyera,"

"Hmm."

"Park Hyera."

"Hmm, kenapa?"

"Sayang?"

Gue menarik nafas dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Netra gue menatap Jisung yang kini menunjukkan cengirannya karena berhasil membuat gue kesal.

"Kamu tau nggak?"

"Gak tau," jawab gue masih dengan pandangan kembali menatap layar laptop.

"Yah padahal ini mau dikasih tau,"

"Hmm."

"Kenapa sih hmm hmm mulu, sariawan apa?"

"Lagi seru ini."

Jisung menghela nafas pasrah, tangannya terulur membingkai wajah gue sehingga fokus gue langsung tergantikan menatap wajah Jisung.

"Dengerin apa aku matiin laptopnya,"

Gue hanya memutar mata malas mendengar ocehan Jisung. Akhirnya gue ngalah dari pada laptop gue dimatiin.

Gue pun ngepause drama yang gue tonton kemudian kembali menatap Jisung, "Mau ngomong apasih?"

"Ngapain kek, yang sekiranya aku gak diem kayak gini. Aku kalau kamu anggurin gak kasian sama akunya? Cowok ganteng gini masa kamu tega sih?"

Gue ngerol mata males pas denger kalimat terakhir yang Jisung katakan tadi. Kumat deh over pedenya.

"Terus kamu maunya gimana?"

"Yaaa... Ngapain kek, biar akunya gak kayak kambing conge."

Gue terkekeh geli, tangan gue terulur mencubit pipinya gemas. "Iya-iya... Beneran ya, awas aja protes kalau aku suruh alesannya malah gak mau."







Toxic | Park Jisung (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang