"Ra, ke kantin yuk." Sera nyamperin gue yang lagi nyalin catatan sejarah.Jisung yang berada disebelah gue madangin sera gak suka.
"Hyera sama gue anjir."
Gue langsung noleh ke Jisung, menatapnya tajam. "Ini mulutnya ya!"
Jisung cuma nyengir pas gue bilang gitu. "Kenapa lo gak sama Renjun aja sih Ser, jomblo tuh anak."
Renjun yang duduk dibangku belakang Jisung pun mendelik kaget mendengar namanya disebut-sebut.
"Kenapa jadi gue yang dibawa-bawa, nyet!" Teriak Renjun setelah menendang bangku belakang Jisung.
"Lah kalian kan sama-sama free apa salahnya mencoba." Balas Jisung tanpa wajah bersalahnya sedikit pun.
Renjun menghembuskan nafas kasar kemudian menatap Sera yang saat ini menatapnya memohon agar ditemani ke kantin. "Akhh, oke-oke gue temenin."
Sera bersorak senang kemudian dia menarik tangan Renjun, menggiring pemuda itu menuju ke kantin.
Haechan yang sedang memandangi hpnya menatap sendu ke arah teman sebangkunya yang baru sana pergi meninggalkan kelas.
"Bosen juga ya jadi bandar bokep. Ini gue kapan sih punya gebetan?"
Jisung yang lagi asik mandangin gue pun noleh ke belakang, "ha lo mau gebetan? WOI SA RANG BURUNG, HAECHAN DEMEN SAMA LO NIH."
Gue yang lagi asik nyalin reflek nutup telinga pas Jisung teriak disebelah gue.
Sa Rang yang lagi asik gosib sama Herin pun langsung noleh ke Jisung. "HEH NGAJAK GELUT YA LO UPIL!"
Sedangkan Haechan matanya udah mau keluar gara-gara ucapan ngawur Jisung. Sumpah ya... Gak ngerti lagi sama kelakuan tengilnya Jisung ini
"Mana ada upil seganteng gue!" Teriak Jisung tak kalah kencang.
Gue yang udah menyelesaikan catatan pun memasukkan buku catatan ke dalam tas kemudian menoleh ke Chenle yang bangkit dari bangkunya.
"Kemana?" Tanya gue pelan.
"Kantin." Jawabnya tak kalah pelan.
"Ikut." Gue pun akhirnya meninggalkan Jisung yang lagi ribut sama Sa Rang.
"GANTENG LO BILANG?! MUKA PAS-PAS AN AJA BANGGA!"
"GINI-GINI GUE PUNYA PACAR YA. YA GAK HYE-- LOH PACAR GUE MANA?!"
"Mampus... Pacar lo ditikung sama temen sendiri, hahaha."
Mendengar ejekan dari Sa Rang membuat Jisung menatapnya dengan tatapan permusuhan. Ingin rasanya Haechan menyusul Chenle dan juga Hyera, tapi dia terlalu pewe di kursinya.
"Le, kenapa sih temen lo jahil banget heran deh gue." Keluh gue pas kita lagi jalan ke kantin.
Chenle cuma ketawa denger pertanyaan gue. "Ya, emang gitu anaknya. Pecicilan usil pokoknya banyak tingkahlah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic | Park Jisung (✓)
Fiksi Penggemar❝ Aku gak bisa janji banyak sama kamu karena aku takut aku akan mengingkarinya. Tapi aku akan selalu berusaha buat membahagiakan kamu. Mempertahankan hubungan kita.❞ [Epilog + ekstra part di private] highest rank #1 in Jisung 240618 #1 in Toxic 02...