EPILOG

18.4K 1.4K 194
                                    

Gue sama Jisung sekarang udah kuliah semester akhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue sama Jisung sekarang udah kuliah semester akhir. Setelah gue dan Jisung balikan tiba-tiba seminggu setelah itu orang tua kita berdua ternyata sudah merencanakan buat gue dan Jisung tunangan.

Gue kaget dong, sedangkan Jisung seneng banget sampai pengen gue jedotin aja kepalanya ke tembok.

Tentang masalah Lami dan Hana yang kerja sama buat ngancurin hubungan kami pun Jisung sudah mengetahuinya.

Dia tau karena waktu itu adeknya Renjun ngumpet dibilik kamar mandi sebelah gue. Terus dia bilang ke Renjun dan Renjun cerita ke Jisung.

Pagi ini gue lagi dirumahnya Jisung sebelum berangkat ke kampus.

Jisung gak tau kalau gue ke rumahnya dia. Soalnya biasanya dia yang jemput gue duluan.

Mama Jisung nyamperin gue, "Ra coba bangunin Jisung ke kamarnya. Mama yakin pasti dia belum bangun."

Gue nganggukin kepala dan berdiri dari kursi, "Iya ma, Hyera bangunin Jisung dulu."

Gue pun akhirnya ke atas buat bangunin Jisung. Pas gue buka pintu kamarnya ternyata Jisung beneran masih tidur.

Akhirnya gue melangkahkan kaki mendekat ke tempat tidurnya, "Sung bangun, mandi terus berangkat kuliah."

Jisung menggerang kemudian menutup kepalanya menggunakan selimut. Gue ngeroll mata males pas melihat kelakuan Jisung yang udah kayak bocah gini. "Jisung, bangun! Hari ini kamu sidang skirpsi, kan?"

Jisung duluan sidang skripsi dari gue, sedangkan gue masih awal-awal pembuatan skripsi. Masih dengan kedua mata terpejam, Jisung bergumam kecil seolah menanggapi suara gue tadi.

Melihat kelakuan Jisung yang seperti itu membuat gue jadi pengen melempari muka Jisung menggunakan sendal.

Kemudian dengan gemas gue menarik selimutnya dan menjewer telinga Jisung sampai dia merintih kesakitan, "ADOOHH YANG TELINGA AKU BISA COPOT KALO GINI."

"Makanya bangun!" Gue pun melepaskan tangan gue yang menjewer telinga Jisung, kemudian dia mengusap telinganya yang gue jewer tadi.

Jisung cuma masang muka bantal sambil garukin pinggangnya, "ngapain kamu kesini? tumben." Tanya Jisung setelah itu dia menguap.

"Tadi aku nganterin mama ke rumah temennya, kebetulan rumahnya searah sama rumah kamu. Makanya sekalian mampir kesini pas pulangnya." Jelas gue panjang lebar yang cuma dibales anggukan sama Jisung.

Gue pun mulai gemas karena tingkahnya akhirnya mencubit kedua pipinya, "tidur jam berapa sih tadi malam sampai masih ngantuk kayak gini?" Tanya gue menatap Jisung heran.

Toxic | Park Jisung (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang