19. Mencoba Untuk Percaya

12.1K 1.5K 122
                                    

Maafkan aku yang updatenya lama, hp aku ngehang ini aku ngetik di laptop.

Btw....

Kadang aku suka mikir, apakah ff ku ini terlalu mendewasakan jisung.

Menurut kalian gimana?

Setelah selesai acara jalan-jalan kita berdua, gue dan Jisung langsung pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai acara jalan-jalan kita berdua, gue dan Jisung langsung pulang. Kita berdua udah puas dan juga perut gue kenyang, hehehe.

"Nih pesenan lo." Dengan sigap makanan yang gue lempar langsung ditangkap oleh Bang Chanyeol.

"Wih keren!" Gue bertepuk tangan ria, bangga dengan reflek Bang Chanyeol yang tak dapat diragukan itu.

Bang Chanyeol hanya mendengus kesal kemudian mencubit kedua pipi gue, "ini siapa yang ngajarin ngelempar makanan sih."

Gue pun akhirnya menepis kasar kedua tangan chanyeol yang mencubit kedua pipi gue.

"Sakit any—"

"Dek udah pulang?" Tiba-tiba mama keluar dari dapur sambil bawa kotak yang gue gak tau isinya apaan.

Gue nganggukin kepala.

"Udah ma, tapi Jisungnya gak mampir." Jelas gue, mama cuma mangut-mangut kemudian nyerahin gue kotak yang dia pegang.

"Apaan ini ma?"

"Barusan mama bikin kue buat Chan sama Jeongin. Mereka tetangga baru kita kan?" Tanya mama yang gue jawab anggukan kepala.

"Nah kamu anterin ya, mama denger bunda mereka lagi gak dirumah juga."

"Kok aku sih ma? Ga suruh Bang Chanyeol aja biar hidupnya ada gunanya." Ucap gue melirik Bang Chanyeol.

Bang Chanyeol yang lagi makan pecel lele pun langsung mendelik kaget, dia menatap gue kesal. "Heh kampret! Gue lagi makan ya."

Gue muter mata males kemudian mengambil kotak yag sedang mama pegang.

"Yasudah, sini... Biar adek yang nganterin,"

Akhirnya gue yang nganterin ke rumahnya Jeongin. Sebenernya gue juga pengen main ke rumah dia sih, hehe jadi sekalian aja gitu.

Setelah memencet bel beberapa kali, akhirnya pintu terbuka lebar. Jeongin yang membukakan pintu menatap gue bingung.

"Kenapa Ra?"

"Mau ngasih ini."

Gue menyerahkan ke Jeongin box kue yang tadi mama titipin ke gue. Jeongin tersenyum senang saat menerimanya.

"Makasih ya." ucap jeongin.

"Iya sama-sama. Santai aja kalo sama gue mah." Dan kami pun tertawa bersama-sama.

Jeongin pun mempersilahkan gue masuk, lalu cowok itu langsung menutup pintu rumahnya dan mengekori gue.

"Btw........" mata gue melirik ke kiri dan ke kanan, "Kak Chan mana?"

Toxic | Park Jisung (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang