33. Belum Punah

11.3K 1.4K 415
                                    

Disarankan buat play
di mulmed ya,
boleh denger musik
yang lain juga sih
happy reading!!

Disarankan buat play di mulmed ya, boleh denger musikyang lain juga sihhappy reading!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung's side


Gue adalah orang paling bodoh yang ada di dunia ini. Bisa-bisanya gue menyia-nyiakan cewek setulus dan sebaik Park Hyera. Gue juga gak mengerti lagi dengan jalan pikir gue yang sebelumnya.

Gue sangat menyesal, sangat amat menyesal, karena telah membuat gadis itu menangis. Karena menjadi alasannya terluka.

Gue gak tau harus bagaimana lagi bertindak. Atau mungkin ini adalah karma buat gue yang lebih memilih masa lalu gue dari pada dia yang selalu ada buat gue?

Gue gak tau... Rasanya menyesal telah meninggalkan seseorang yang dulu selalu untuk gue semenyakitkan ini. Rasanya begitu hampa ketika dulu ia yang selalu ada kini telah tiada.

Semuanya terlambat Park Jisung.

Salah gue yang meninggalkan dia.

Salah gue yang menyakiti hati dia.

Ini pantas buat gue...

Dan gue rasa, gue gak pantas lagi ada untuk dia.

Dia terlalu berharga untuk gue sakiti.

Yang gue lakukan saat ini hanyalah memandang sendu ke lapangan basket, dimana ada gadis yang dulu kemarin selalu ada untuk gue kini ia pergi karena keegoisan yang telah gue perbuat.

Dia Park Hyera yang tengah memberikan botol minuman kepada Felix yang selesai bermain basket.

"Nyeselkan lo? Makanya jadi cowok jangan mau dibegoin." Renjun menoleh ke gue kemudian dia nepuk bahu gue pelan, "masih untung gue mau temenan sama lo."

Gue tersenyum kecut mendengar ucapan dari Renjun, sahabat gue. "Maaf karena sifat egois gue."

Renjun berdecih. "Halah najis," kemudian mendorong kepala gue kenceng sampai gue hampir terdorong kebelakang.

"Bangsat!" Gue udah ancang-ancang pengen nonjok mukanya langsung berhenti pas Renjun melanjutkan omongannya.

"Seharusnya lo minta maaf dengan dia," Renjun nunjuk pake dagunya ke arah Hyera yang lagi ngobrol sama Felix dan teman-temannya. "Lo gak merasa bersalah udah nyakitin dia?"

Gue menatap lurus Hyera yang tengah tersenyum. Maafin semua keegoisan gue, lo pasti menderita selama ini.

"Gue gak yakin dia mau maafin gue."

Toxic | Park Jisung (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang