Untuk satu jam kemarin yang menjengkelkan Alaska tak habis pikir akan melakukan Lala si cewe cantik tapi ternyata bermoral retak, masih untung retak belum bejat! Tak habis-habisnya Lala menginterogasi Alaska dengan topik yang sama kalo dirinya tak sendirian waktu di dalam hutan, tapi pada saat itu Alaska memilih untuk langsung bekerja di Cafe tak pulang terlebih dahulu, dan tentu saja Lala tidak membuntutinya mungkin karena dia tak mau bertemu dengan Ron yang selalu mengangunya, dan itu menguntungkan bagi Alaska sebab bila Ia terus dengan Lala hasrat ingin memukul wajah sok itu mungkin tak akan terkendali.
Boleh saja Alaska tak menyukai sikap Lala dan tak memikirkan kembali hal itu, tapi rasa bimbang tak mungkin bisa Alaska enyahkan dari dalam benaknya, benarkah Lala mendengar percakapannya dengan lelaki hutan itu? Mungkin dia memang mendengarnya sehingga dia tak hentinya bertanya akan hal itu, tapi apakah dia akan percaya ucapkan kebohongannya?
" Dia tak sebodoh yang kau kira! Tak mungkin dia akan belahap begitu saja semua dusta mu!" tegas Alaska pada dirinya sendiri.
"Kau tak apa-apa?" Tanya Roy dari tempat duduk depan.
Seketika Alaska sadar jika dirinya tidak sedang sendirian dan tak bijak jika menggerutu tentang hal itu tepat di belakang maupun di depan si kembar
"Tidak! Aku hanya mimpi" elak Alaska.Ron yang sedang menyetir tertawa dalam dengusannya
"Sepertinya Kau orang pertama yang bisa tau kalau dirinya berbicara pada saat tidur" sindirnya sebab jelas perkataan ya tak masuk di akal.Alaska tak ingin berdebat dengan mereka hanya karena hal sepele, Ia lebih memilih untuk menatap jalanan yang terkesan sepi akan kendaraan, mungkin tak akan orang yang ingin beraktivitas apalagi berkendara pada malam hari kecuali mungkin si kembar, mereka memaksa Alaska agar mau di antar sampai depan rumah, Alaska akan heran jika mereka melakukan itu tanpa ada alasan, dan buktinya mereka mencoba lari dari ledakan mulut ayah mereka karena tak mengembalikan Jas yang kemarin di pakainya.
Untuk sekian menit tak ada yang mengeluarkan suara
"Apa yang kau sembunyikan dari kami?" tanya Ron memulai pembicaraan sambil membelokan mobilnya ke kanan."Bisakah kalian tidak mengungkit masalah itu lagi?" bantah Alaska.
"Kami tak membahas buku terbang itu! Iyakan Roy.." ucap Ron sedangkan Roy cuma menganggung lalu sibuk kembali ke ponselnya "kami tak peduli soal itu, yang kami maksud, kenapa kau selalu menolak jika kami ingin ke rumah mu!? kami belum pernah tau di mana rumah kau! Apa yang kau sembunyikan dari kami?" jelas Ron meski masih pokus pada jalanan.
Alaska membuang napas lega saat itu juga
"Dan aku tak menyembunyikan apapun tentang tempat tinggal ku!" tegas Alaska.Roy mengeluarkan pekikan saat Ron mengerem mobilnya dengan mendadak
"Jika kau tak memberi tau kita tak akan sampai pada tujuan! Aku sudah bilang bahwa kami tak tau rumah mu jadi kemana kita akan jalan?" raung Ron dan menunjuk jalan yang bercabang tepat di depan mobil.Alaska memicingkan bibirny benar kata Roy kalau Ron terlalu berlebihan, bilang saja ke mana arah jalannya! Ini malah ngucapin abal-abal 'apa yang kau sembunyikan dari kami' buang-buang kosa saja
"Lurus!" repon Alaska ketus.Selang beberapa menit Alaska menghentikan Ron tepat di depan rumah bertingkat dua dengan halaman yang terurus rapi.
Alaska langsung turun meski tubuhnya memprotes agar diriya tidur di mobil saja
"Malam..." ucap Alaska meski diiringi dengan menguap lebar.Ron menengadahkan tangannya dari dalam mobil lewat jendela
"Ongkos?" Ron nyengir.Mata Alaska mengerjap tak percaya
"Ka-""Cuma bercanda! Kau bisa membayar kami dengan berkata jujur kau tinggal dengan siapa?" potong Roy yang tak memperdulikan raut kekesalan di wajah Ron.
Tak ada kata untung saat di bantu oleh mereka pikir Alaska, si kembar akan menagih upah atas bantuan yang mereka berikan apapun itu upahnya
"Elisa! Janda Gemuk yang telah berbaik hati mengurusku!" cemoh Alaska dan berjalan meninggalakan mereka.Suara deruman mobil terdengar dari belakangnya menandakan jika si kembar sudah pergi, Alaska membuka kunci dengan hati-hati dan berjalan masuk ke kamarnya setelah menguncikan kembali pintu depan dan kamarnya.
Setelah berada di dalam kamarnya tanpa mengganti baju terlebih dahulu Alaska langsung menghenyakan tubuhnya di sofa, Dia lupa kalau sekarang dia bisa tidur di ranjang karena PERI tak ada di sini.
Setelah 5 menit lamanya Alaska sadar lalu menghampiri ranjang yang beberapa minggu ini tak pernah di tiduri oleh pemiliknya, Alaska mematung menghadap ranjangnya mungkin melakukan pemanasan sebelum merasakan kembali empuknya kasur, lalu Alaska menjatuhkan tubuhnya seketika dengan kepalanya yang pas di bantal tapi...
"Aww...!!" pekik Alaska saat kepalanya mendarat manis di bantal yang entah kenapa menyakitkan.Replek tangannya mengusap kepala bagian belakang Ia merasa telah membenturkan kelapanya ke benda tumpul, selanjutnya Alaska menyingkirkan bantal untuk mengetahui apa yang ada di bawahnya.
Apa yang ada di pikiran si PERI? menyimpan buku dan sulingnya di bawah bantal! Batin Alaska
"Dia pikir akau akan menjual suling emasnya?! Ya mungkin itu akan kulakukan jika aku tak punya otak!" gerutu Alaska.Matanyaa sudah tak kuat untuk meneliti lebih jauh kedua benda yang di tinggalkan si PERI, Alaska memilih untuk menyimpan benda itu di meja belajar nya tapi mungkin Ia menyimpannya terlalu menjorok ke pinggir, sebab seketika saja buku dan sulingnya jatuh dengan suara kelontong dan bedebug pelan.
"Aissssshhhh..."
Alaska berniat memungkut kembali kedua benda itu tapi jika saja buku itu tak menampakkan hal yang aneh, mata yang tadinya sudah setengah tertutup kini membuka lebar lupa akan rasa mengantuk yang menyerangnya sejak tadi. Alaska dan PERI memang tak pernah membuka buku yang di berikan Jeri karena Alaska pikir itu mungkin berbahaya, tapi kini buku itu terbuka sebab terjatuh dan membuka tepat di bagian tengahnya.
"Huuuuuh ..." Alaska hanya mengeluarkan desahan tertahan saat memandangi hal itu.
🍁PERI NYASAR 🍁
Vote komen
Kritik saranMenarik gk sih?
Jawab dongMasih Next? Votmen ajj
Salam bingung
🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Peri Nyasar
Fantasy[Belum REVISI ]Apa yang akan kalian lakukan jika ada mahluk asing yang datang ke dalam kehidupan kalian? "Aku adalah peri" "Tak mungkin" "Kau tak percaya?" "Wajah mu tak memungkinkan jika kau adalah seorang peri!" "Ck.....hidup emang susah ya, udah...