Flashback

555 68 21
                                    

[Cerita dibalik pertemuan Hwang Minhyun dan Kim Jaehwan di masa lalu]
.
.
.
Jadi ini cerita flashback ya🥁🥁🥁🥁

✈✈✈

Jaehwan dan ibunya akhirnya kembali korea dan saat itu juga ayahnya sudah berada di bandara menunggu kedatangan anak dan istrinya. Terlihat dari wajah appa jaehwan itu bahwa ia sangat mengkhawatirkan keadaan jaehwan, ia langsung mendatangi dan memeluk jaehwan, menepuk bahu anak nya dan mencoba menguatkan.

Jaehwan tahu itu, karena itulah ia tersenyum dan berkata gwenchana pada appa nya.

Satu hal yang harus jaehwan lakukan sekarang adalah berusaha mewujudkan mimpi nya agar menjadi penyanyi yang sukses dan terkenal, ia harus menepati janjinya pada Shin Woo, itulah tekad Kim Jaehwan.

"Jae apa kita makan dulu sebelum kembali ke rumah?" tanya eomma nya yang dijawab gelengan oleh jaehwan. Ia hanya ingin kembali ke rumah sekarang, berusaha mengistirahatkan tubuh dan pikirannya.

Dalam perjalanan pulang pikiran jaehwan terasa campur aduk, kepergian shin woo hyung sangatlah mendadak dan cepat, setelah dirawat di Jepang kini hyung nya itu malah pergi semakin jauh, tepatnya di Amerika, jaehwan tahu kalau sudah berbicara tentang negeri paman sam, pasti dunia medisnya pun maju. Jaehwan berusaha berdamai dengan egonya, toh eomma shin woo mengatakan akan selalu mengabari jaehwan selama perawatan berjalan.

Jaehwan merasa semua berlalu dengan cepat, waktu damai yang sempat ia rasakan dulu telah sirna. Terbesit ingatan dan kata-kata Shin Woo dibenaknya, jaehwan menyesal dan ia merasa salah kenapa ia tidak bisa berbuat sesuatu yang diinginkan hyung nya itu, padahal shin woo lah satu-satunya orang yang selalu mendukungnya selain kedua orangtua nya.

"Jae setelah pulang kamu langsung istirahat saja" ucap eomma nya yang sebenarnya juga merasakan lelah yang sebanding dengan jaehwan namun ia mengabaikan itu semua agar jaehwan tidak khawatir.

"Kita harus yakin semua akan baik-baik saja" ucap eomma jaehwan lagi, ia mengelus lembut pucuk kepala jaehwan. "Jaehwan-ah fighting, appa dan eomma akan selalu mendukungmu" dan hal itu cukup membuat tawa tulus jaehwan akhirnya muncul.

"Terima kasih eomma, appa" ucap jaehwan yang sudah tak kuat membendung air mata di pelupuk matanya.

***

Hari ini jaehwan membantu eomma nya dirumah menyiapkan bahan-bahan untuk membuat tteokbokki. Didepan rumah jaehwan sebenarnya ada sebuah kios sederhana dimana ibunya menjual tteokbokki selama setahun terakhir ini. Jaehwan tidak ada kelas sehingga ia memutuskan untuk membantu ibunya.

"Jae tolong kamu tata barang saja ya diluar, biar eomma yang menyiapkan bahan-bahannya" dan jaehwan hanya mengangguk dan segera berjalan keluar, mulai menata perlengkapan diatas meja.

Menata meja sudah, memeriksa perlengkapan makan sudah, memeriksa box dan plastik sudah, membersihkan meja dari debu sudah, mengelap pintu kaca sudah, membalik tulisan 'tutup' dengan 'buka' sudah. Sekarang tinggal menunggu pelanggan datang sementara ibunya sedang menyiapkan makanan dari tepung beras itu.

"Eomma jae ke kamar sebentar" pamit jaehwan dan meletakkan cilemeknya diatas meja.

Jaehwan berbaring sebentar di kasur kecilnya, sebenarnya ia sangat lelah, sudah semalaman ia mencoba menciptakan lagu, hanya membuat lirik acak karena tidak bisa langsung membuat nada, itu sedikit membuat jaehwan frustasi, sekarang ia mengambil gitarnya dan mencoba beberapa nada.

One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang