Jawaban

349 56 5
                                    

Semua sudah berkumpul di ruang tamu Jisung.
Jaehwan, Minhyun, Daniel, Seongwu terlihat larut dalam pikirannya masing-masing.

"Ada apa dengan kalian? tidak lapar? Ayo jaehwannie suapi minhyun hyung mu, dia pasti sudah lelah dengan jadwal yang padat" ucap Jisung tiba-tiba.

"Ah tidak hyung, kenapa harus aku.." tolak Jaehwan.

"Ck tapi kenyataannya dia tetap menyiapkan makanan minhyun hyung" celetuk Daniel.

"Niel apa kamu masih marah pada hyung?" tanya Seongwu.

"Tidak..siapa yang marah denganmu hyung?" jawab Daniel yang juga mengambil makanannya.

"Itu..kamu mendiamkan hyung.." kata Seongwu dan membuat mata daniel membulat.

"Jangan bilang hyung meminta jaehwan mengantar kesini hanya untuk bertanya hal itu?" sergah Daniel terkesan tidak suka.

"Daniel.. kamu itu kenapa? Kenapa terlihat uring-uringan, apa yang salah? Kenapa kamu bersikap seperti itu pada Seongwu hyung?" Giliran jaehwan yang bicara.

"Tidak apa-apa" jawab Daniel singkat.

"Daniel, hyung memang sempat bertemu dengan minhyun hari itu, tapi bukan berarti hyung bisa menceritakan semuanya tanpa izin dari minhyun. Apalagi setelah aku tahu bahwa kalian saling mengenal. Mengertilah posisi hyung.."

"Lalu mau seongwu hyung apa? Aku berucap apa.."

"Daniel, sudah ku bilang jangan bicara begitu.."

"Niel, jujurlah..."

Daniel melihat ke arah jisung yang duduk disampingnya memegang bahunya.

"Ada sesuatu yang terjadi?" tanya minhyun. "Katakan saja, siapatahu kita bisa saling membantu.." sambungnya.

Daniel menghela nafas..berat untuk mengutarakannya.

"Maafkan aku jaehwan-aa.. maaf kalau aku baru memberitahu mu sekarang.." sesal Daniel.

"Apa niel, apa yang kamu sembunyikan?" desak jaehwan merasa ada sesuatu yang disembunyikan sahabatnya.

"Tenang jae.. biarkan daniel berbicara dulu" ucap Minhyun.

Daniel kembali menghela nafas sebelum kembali berbicara.

"Dulu saat kita masih di sekolah dasar, kita selalu bersama-sama, bahkan dengan Shin Woo hyung juga. Tidak sulit bagiku menerimanya diantara kita, hyung sangat baik padaku, tapi kalau bukan karena jaehwan aku tidak akan kenal pada shin woo hyung.."

"Shin woo hyung? Ada apa dengan shin woo hyung niel???" teriak jaehwan tiba-tiba.

"Jae..tenang..ayo biarkan daniel menceritakannya sampai akhir.." Minhyun merangkul jaehwan agar ia lebih tenang.

"Lanjutkan niel.." pinta Minhyun.

"Dan suatu hari aku pernah tidak sengaja melihat shin woo hyung dijemput oleh supirnya. Awalnya aku pikir itu hal biasa, tapi ternyata aku kembali melihat shin woo hyung di depan taman. Taman yang dekat rumah ku dulu, aku melihat shin woo hyung keluar.. tapi tidak, tidak satu orang. Aku melihat 2 orang dengan wajah yang sama" ucap Daniel.

"Maksudmu niel??" tanya jaehwan masih tidak terlalu mengerti.

"Aku hanya menebak, mungkin shin woo hyung memiliki kembaran, aku sudah tanya Jihoon dan dia tidak tahu, jadi aku pikir minhyun hyung yang lebih tahu" ucap Daniel.

"Hyung.." desak Jaehwan.

"Hyung juga tidak tahu jaehwan-aa, apakah shin woo memiliki kembaran atau tidak. Yang hyung tahu pernah sekali shin woo terlihat sangat berbeda, dia bahkan pernah mendorongku saat keluarga kami bertemu. Tapi esoknya saat bertemu, dia bersikap biasa saja, seperti tidak terjadi apa-apa" jawab Minhyun.

One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang