With You

576 63 58
                                    

Tap tap tap tap! Suara deru langkah kaki kian terdengar jelas ditelinga Jaehwan. Ia menengok ke arah belakangnya, tepat ada tangga disana dan ia yakin suara langkah itu berasal dari sana. "Siapa?" pikir jaehwan, siapa orang yang kurang kerjaan itu? Saat ada lift yang bisa membawamu ke lantai mana pun yang kau inginkan, siapa orang kurang kerjaan yang mau menaiki tangga itu? belum sempat kim jaehwan kembali melangkahkan kakinya, matanya menangkap sesosok pria yang ia kenal.

"Niel.... kang daniel..!" teriak jaehwan nyaring.

"Ishhhh jaehwan kau ini jangan ribut" jaehwan merengut, kenapa sahabatnya itu yang sekarang kesal padanya.

"Niel kamu sendiri kan yang berlari dan mengundang keributan? lagipula buat apa naik tangga segala?" tanya jaehwan acuh tapi kini tangannya meraih sapu tangan disaku celananya dan melap keringat sahabatnya itu.

"Aku mencarimu.. astaga aku sampai meninggalkan adik kelasku yang manis itu" daniel terus meracau berbicara sendiri didepan jaehwan.

"Oh jadi jihoon-ssi itu adalah temanmu? aku baru tau" jawab jaehwan sambil memperhatikan pintu lift didepannya.

"Iya lebih tepatnya adik kelasku, kami sama-sama bermimpi menjadi penari yang hebat, dulu.." ada jeda dikalimat yang keluar dari mulut daniel.

"Berarti ini awal yang baik, kapan-kapan ajak saja jihoon ke tempat latihanmu, siapa tau dia bisa mengundang mu dan jisung hyung untuk datang ke acara ini?" saran jaehwan.

"Ohya kau darimana saja jae? tiba-tiba saja hilang?" tanya daniel yang kini sudah merangkul jaehwan melupakan rasa lelahnya setelah berlari tadi.

"Bukan urusanmu.." jawab jaehwan acuh.

"Ckck kenapa kau tidak bilang kalau dia juga kesini?" Daniel tidak bertanya langsung, ia tahu jaehwan pasti mengerti maksud pertanyaannya.

"Siapa? siapa yang datang kesini? banyak orang yang datang karna inikan memang stasiun tv, banyak program" elak jaehwan.

"Hwang Minhyun" ucap Daniel.

Jaehwan yang merasa sahabat karibnya itu menyebutkan nama seseorang yang ia kenal langsung menatap ke arah daniel tapi yang didapati jaehwan adalah ekspresi terkejut daniel bertepatan ia sadar dengan pintu lift yang terbuka.

"Minhyun hyung..." seru jaehwan setengah tidak percaya ada minhyun disana.

"Permisi, apa kalian ingin naik lift yang sama? bisa lebih cepat? karena kami sedang terburu-buru" ucap asisten atau siapalah itu pikir jaehwan, ia sedikit kesal.

Minhyun hanya tersenyum dan tanpa sadar ia kini melihat jaehwan dengan temannya yang seperti sedang memperhatikannya melakukan kesalaham.

"Apa kalian akan terus memandangiku?" tanya minhyun akhirnya lalu membuka kacamata hitamnya.

"Minhyun hyung halo...." kini jaehwan yang dibuat terkejut dengan sikap sahabatnya, daniel setelah mengucapkan salam ia langsung membungkukkan badan.

"Niel..niel sudah, minhyun hyung nanti merasa tidak nyaman.." jaehwan berbicara pelan sambil memukul pelan bahu daniel.

"Kita akan terlambat kalau terus berdiri disini, lebih baik kita segera naik ke lantai atas" ajak Minhyun.

"Aku tidak hyung, jaehwan saja, aku akan menunggunya di lobi" ucap daniel langsung.

"Ahh begitukah..." ucap minhyun menyayangkan.

"Kalau begitu, aku ke studio sendirian saja kau siapkan mobil dan tunggu aku di lobi" Minhyun berbalik untuk berbicara pada orang yang dipikir jaehwan asistennya.

"Ayo jaehwannie nanti kita terlambat untuk on air.." jaehwan tanpa sadar mengedipkan matanya lucu.

"Jae.. cepat sana masuk lift" daniel mendorong bahu jaehwan pelan.

One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang