Don't teased Hyung

479 51 114
                                    

Masih mengingat kejadian kemarin malam sebelum tidur, jaehwan yang sudah bangun sejak setengah jam yang lalu masih menggulingkan badannya dikasur amparnya, jaehwan tidak memiliki ranjang dikamarnya, hanya sebuah kasur sedang. Jaehwan merasa bersalah pada minhyun, hyung nya itu benar-benar tidur di sofa, apa yang akan terjadi kalau penyanyi terkenal Hwang Minhyung sakit karena ditelantarkan oleh seorang Kim Jaehwan?

Jaehwan menggelengkan kepalanya dan segera berlari menuju ruang tamu...  dengan tergesa-gesa Jaehwan segera memeriksa keadaan hyung nya, selimut tebal yang sebelumnya jaehwan berikan kini sudah terjatuh dilantai, dengan panik ia mengambil selimut itu lalu melihat kearah jam dinding.

"Astaga ini baru jam 6 pagi, aku bangun sangat awal hari ini.. ini karena perasaanku tidak enak" Jaehwan berniat ingin menyelimuti tubuh minhyun kembali tapi sebuah pergerakan menghentikan niatnya.

"Jaehwannie? Kamu sudah bangun?" Minhyun yang baru saja terbangun melihat sekitarnya sambil mengucek matanya yang baru kembali melihat cahaya.

Jaehwan yang kaget sekarang malah salah tingkah, melihat kesekelilingnya dengan wajah tertunduk sedangkan selimut tadi justru ia pakai ditubuhnya.

"Hwanie kenapa kamu memakai selimut hyung?"

"E-eh...ini kan selimut ku hyung, aku meminjamkan hyung kemarin.."

"Ya tapi kan kamu meminjamkan? kenapa kamu gunakan sendiri?"

Jaehwan masih terdiam dan tertunduk sementara Minhyun benar-benar masih merasakan dingin sekarang.

"Sini hyung pinjam selimutnya.."

Jaehwan terperangah karena tangannya ditarik dengan cepat membuat tubuhnya menghantam sedikit tubuh Minhyun yang kembali berbaring disofa. Tubuh jaehwan dengan aman juga terbaring disofa, membuat wajah jaehwan terbenam di dada minhyun.

"Hyung kedinginan jae..." ucap Minhyun yang sudah memeluk erat tubuh jaehwan.

"Ahh ya..." jaehwan yang baru menyadari situasinya langsung menarik selimut agar menutupi tubuh mereka.

***

"Pagi king jaehwan....." teriak Daniel karena ia tahu sahabatnya itu sering mengacuhkannya sekarang.

"Bisa tidak biasa saja kalau memanggilku?" Marah jaehwan karena telinganya sakit terus diteriaki.

"Salah sendiri kau terus melamun.. hmm mana Minhyun hyung belum datang?" Daniel celingak-celinguk karena melihat jaehwan sedang sendiri.

"Hyung pulang dulu ke apartement nya baru nanti kesini, tadi dia mengantar... ehh tidak.." Jaehwan yang bercerita dengan gugup membuat Daniel menyipitkan matanya.

"Wahh sepertinya benar.. yang menemanimu dirumah semalam itu Minhyun hyung ya?" tanya Daniel.

"Niel..." rengek Jaehwan.

"Apa yang salah, toh kalian memang dekat" jawab Daniel menenangkan.

"Tidak dekat yang seperti itu.." adu Jaehwan.

"Loh memang kamu mau dekat yang seperti apa?" sekarang justru Daniel yang dibuat bingung.

"Ah entahlah niel..aku pusing" ucap Jaehwan akhirnya.

"Uhh king jaehwan sedang bingung sini aku pijit dulu bahu mu supaya rileks.." Daniel benar-benar menjaga sahabatnya, walau belakangan sering bertengkar tapi sesungguhnya mereka saling peduli.

"Sekarang jujur padaku ya.. kamu sudah berubah akhir-akhir ini, sebenarnya aku tahu ini semua karena Minhyun hyung kan? Sebelumnya kamu tertawa tapi tidak dari hatimu, kamu tidak pernah marah atau kesal selama ini..yang aku lihat darimu hanyalah saat kau berpura-pura bahagia atau saat sedih.. diam-diam aku mengawasimu loh.."

One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang