"Jaehwan-aah kamu tidak ada kelas pagi ini?" tanya seorang ibu kepada anaknya. Anaknya itu tidak sedang bermalas-malasan di tempat tidur, anak laki-laki itu hanya terus memainkan gitarnya sambil sesekali beranyanyi.
"Hari ini pengumuman nilai menyanyi kemarin eomma" jawab jaehwan yang kini meletakkan gitarnya disamping badannya.
"Lalu, apa anak eomma mendapat nilai paling tinggi?" kini yeoja cantik yang sudah memiliki anak berumur 20 tahun itu terlihat gembira tanpa ia sadari.
"Coba eomma tebak" goda jaehwan.
Jaehwan sebenarnya memiliki kabar gembira, ia berpikir semua ini adalah berkat doa dan dukungan dari kedua orangtuanya. Pengumuman nilai ujian menyanyi seminggu yang lalu sudah keluar, dan nilai itu bisa dilihat secara online. Tidak terbuka untuk umum, masukan id mu dan disana akan ada tulisan selamat atau belum beruntung. Songsaenim ini sungguh lucu pikir Jaehwan, ini bukan seperti mahasiswa sedang menunggu menang undian tapi ini adalah masa depan mereka. Tapi semua berakhir baik untuk Jaehwan, saat ia memasukkan id nya tertulis tulisan "Selamat" dan sebuah kupon, jaehwan meng-klik ikon itu pada komputer miliknya dan ternyata itu adalah undangan untuknya menghadiri sebuah acara musik disalah satu televisi swasta.
Bohong kalau jaehwan tidak merasa akan menangis, ia harus menyembunyikan wajahnya dibalik bantal atau selimutnya agar teriakan histerisnya tidak terdengar eomma nya, jaehwan ingin memberikan kejutan.
"Kim jaehwan.... jawab eomma..... jaehwannie..." panggil eommanya sekarang dan jaehwan hanya menjawab dengan senyuman.
"Eomma sepertinya aku akan memakai setelas jas ku besok" ucap jaehwan lalu memeluk eomma nya.
Ibu jaehwan itu tidak bertanya lebih lanjut, hanya mendengar jaehwan akan memakai setelan jas saja sudah membuatnya mengerti, kalau hari istimewa anak nya telah tiba. Akhirnya, anaknya yang keras kepala itu memiliki hari yang spesial, hari dimana ia berpikir jaehwan sudah melalui masa sulitnya. Kim Ji Soo tidak mungkin tidak mengetahui kesedihan anaknya, beban yang ditanggung jaehwan, selama 2 tahun terus menyalahkan dirinya sendiri tentang kecelakaan yang menimpa Shin Woo.
***
"Daniel, sampaikan salam ku pada jisung hyung bilang padanya aku minta maaf karena tidak bisa menyampaikannya langsung.."
Jaehwan sedang terburu-buru dan daniel sedang membantu kekalutan hati sahabatnya itu, hari ini adalah hari sebelum hari yang ditentukan untuk jaehwan tampil disebuah acara musik.
"Apa segugup itu?" tanya Daniel yang merasakan kegugupan yang sama. "Aku merasa AC distudio ini sangat dingin" sekarang daniel dan jaehwan sedang berada di gedung salah satu perusahaan televisi swasta terbesar di Korea Selatan.
"Daniel sepertinya orang-orang itu tertarik padamu.." lirik jaehwan pada staf yang sedang berbicara disudut ruangan.
"Aish.. kau bisa saja, tapi aku tampan kan hari ini?" Daniel memberikan tawa andalannya dan jaehwan langsung melihat ke sekitarnya, benar saja staf perempuan yang ada disana langsung menutup mulutnya.
"Kau membuat mereka tersipu daniel-aah... ah aku menyesal mengajakmu hari ini" protes Jaehwan.
"Siapa tahu aku bisa diundang diacara itu juga, hey aku kan bisa dance dan seorang rapper juga" ucap Daniel bangga yang tiba-tiba berdiri dan menundukkan badannya.
Jaehwan yang tidak tahu kalau sudah ada seseorang disana langsung salah tingkah dan langsung mengikuti daniel menundukkan badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day
FanfictionSemua dimulai saat mereka belum saling mengenal satu sama lain, mereka dekat karena terbiasa dan berada disatu lingkungan yang sama. Mereka dua orang yang memiliki kepribadian yang sangat berbanding terbalik, tapi apakah kamu tahu jika perbedaan bis...