Rassya-Maura baikkan #23

405 18 1
                                    

Ditinggal pergi sama orang yang disayang, apalagi orang itu udah abaikan kita, jauh lebih sakit.

$$$

Jakarta, Indonesia.

Tik.. Tikk..
Rintikan hujan mulai membasahi bumi, bumi yang sedari tadi merindukan hujan akhirnya rindunya terdengar dan kemudian terbalaskan. Namun dibalik tentang rindunya bumi kepada hujan, ada seorang wanita yang merindukan sosok lelaki yang dulu sangat ia benci. Benar kata orang, benci bisa jadi cinta.

Sudah selama hampir dua bulan, Rassya tak mau menemuinya bahkan tak mau menghubunginya. Maura pun sudah mencoba untuk memulai menghubungi lelaki itu, namun apa daya nasi telah menjadi bubur. Rassya sudah benar-benar seperti tak kenal dirinya.

Cewek itu menyesal, benar-benar menyesali semua perbuatannya. Selama ini ia juga sudah menyia-nyiakan Rassya, mengabaikan perasaannya dan mengecewakannya.
Andai saja waktu dapat diputar kembali, ia ingin sekali mencoba untuk belajar membuka hati untuk lelaki itu, belajar memahami maksud dari perbuatan dan perhatian lelaki itu kepada dirinya. Namun itu semua hanyalah andai.

"Kalo gue boleh jujur, gue kangen sama lo Sya.. " ucapnya pelan dan mata sendunya menatap hujan dibalik gorden kamar.

"– gue juga gak tau, sejak kapan gue mulai ngerasa.. suka sama lo, Sya.. " katanya lagi, matanya kemudian beralih menatap poto dirinya bersama Rassya di bingkai poto.

"– gue salah gak, kalo gue  suka sama lo? Apa gue terlambat buat suka sama lo?" tanya Maura, seolah-olah Rassya berada dihadapannya.

Kemudian ia menggeleng pelan dan tertawa hambar, tangannya beralih ke rambut cokelatnya itu dan memberantakinya seperti orang yang sedang frustasi. Ia mengusap wajahnya dengan gusar, ia benar-benar seperti orang gila. Rambutnya acak-acakan, wajahnya pucat, bajunya juga berantakan karena sedari kemarin sore ia belum mandi.

Kirana tau apa yang kini Maura sedang rasakan, ia mengerti. Namun ia tak berani ikut campur, ia tak mau kejadian seperti masalalu Maura-Rio terulang kembali. Begitu juga dengan Farhan, ia kini membebaskan Maura untuk memilih siapapun yang akan ia cintai.

Lalu Maura menuliskan sebuah lagu di diarynya tentang bagaimana perasaannya kepada Rassya, hanya itu yang bisa ia lakukan saat ini. Tak ada yang lain, seperti tak ada harapan Rassya akan kembali padanya. Ia benar-benar rindu.

Maafkan aku..
Maafkan aku..
Aku, yang tlah mengabaikan dirimu..

Kau yang selalu.. mewarnai hariku...
Kau yang selalu ada disampingku..

Reff
Maaf, aku tlah menyakitimu..
Aku tak bermaksud tuk melukai hatimu..
Aku.. Ingin kau kembali kepadaku
Ku harap ini.. belum terlambat...

Sejujurnya aku mencintai kamu,
Tapi aku terlambat tuk mengungkapkannya..
Bila kau mendengar lagu ini..
Aku mohon kau kem.. bali...

"Kalo gue tau, cinta itu sesulit ini, gue gak bakal mau jatuh cinta.."

Lalu Maura menjatuhkan dirinya di atas tempat tidurnya dan mulai menutup matanya.

***

Kini Maura dilanda kebingungan, ia ingin meminta solusi kepada Fani tentang masalah ini. Ia ingin sekali bertemu dengan Rassya dan mengulangi semuanya, namun ia tidak tau apakah lelaki itu juga memiliki keinginan yang sama sepertinya atau tidak. Bahkan tentang kabar lelaki itupun dia tak tau.

MauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang