06

5.7K 97 3
                                    

Chapter VI

Rumah tangga

Saat aku terbangun dari tidurku, aku meraba kasur disampingku. Tidak ada siapa-siapa, disana selalu kosong. Kenyataannya aku jarang sekali tidur bersama dengan Jendra. kami bahkan belum pernah berhubungan intim.

Jangankan tidur bertemu dirumah saja jarang sekali. Jendra selalu saja bekerja, pergi kekantor atau bahkan keluar kota selama beberapa hari. Seperti sekarang saja dia lagi-lagi pergi ke luar kota. Apa begini rasanya punya suami yang jarang pulang?

"lagi masak apaan, bi?" tanyaku.

Aku pergi ke dapur, berniat membantu Bi Ijah selagi Hayse masih tidur dan nanti aku juga akan pergi kuliah.

"eh Mba Nasira udah bangun. Ini Bibi mau masak sayur sop sama ayam panggang, sekalian mau buat salad buah."

"oh, sini aku bantu Bi."

Aku mengambil pisau, lalu mulai memotong-motong wortel yang ada dimeja. Porsi makan untuk rumah ini lumayan banyak, karena Clare masih dirumah.

Katanya nanti siang suaminya, yaitu paman Robert akan datang ke indonesia. Itu artinya hari ini Jendra akan pulang kerumah. Kalau begitu aku tidak boleh pulang terlambat juga nanti.

"bi ini tinggal di masak aja wortelnya. Aku mau berangkat kuliah dulu, nanti siang kalau Jendra udah pulang kabarin aku ya bi." Kataku.

aku pergi mandi, lalu bersiap-siap pergi kuliah. Sebelum pergi aku juga mengecek ke kamar Hayse, biasanya dia belum bangun kalau pagi-pagi. Setelah itu barulah aku berangkat dengan diantar oleh sopir di rumah, atau pak surya.

Saat aku sampai di kuliah, seperti biasa aku memfokuskan diriku pada pelajaran. Meski masih lama menghadapi kelulusan, aku harus tetap belajar dengan sungguh-sungguh. Tapi setelah menikah, kadang aku berpikir untuk apa kuliah, pada akhirnya aku hanya dirumah mengurusi Hayse dan Jendra.

"Nasira, kamu kemana aja seminggu kemarin? Kok ibu gak lihat kamu dikelas, kamu izin ya?" tanya bu Mira. Dia adalah dosen yang paling mengenal baik wajahku.

Saat berjalan di koridor kuliah aku sering bertemu beliau, mungkin sudah takdir. Bu Mira juga sering meminta bantuanku untuk membawa barang ataupun meminta untuk memberitahukan pr dikelas kuliah.

"oh itu bu, k..kemarin saya habis melangsungkan pernikahan, jadi saya izin libur kuliah, hehe."

"oh kamu udah nikah toh, suami kamu orang kaya ya?"

"ng..nggak kok bu, biasa saja." Ujarku merendahkan diri.

"bohong, buktinya nih baju baru, rambut habis disalon terus wajah kamu jadi tambah cantik, kerja apa suami kamu?" kata Bu mira.

"ng.. itu bu, kerja di perusahaan."

"wah, selamat deh ya. emang kalau yang baik hati mah pasti dapat yang lebih baik lagi. Ya udah ya, ibu mau ke kelas dulu."

Setelah bu Mira pergi, aku langsung pergi ke toilet dan memerhatikan diriku di kaca. Apa yang berubah dariku? Perasaan sama saja tuh.

Yah memang sih, aku banyak beli baju baru saat belanja dengan clare, rambutku juga di salon karena pernikahanku, selain itu wajahku.. yah aku hanya ingin menggunakan make up aja.

Aku keluar dari toilet, saat ini jam kuliahku sudah habis dan aku harus pulang kerumah secepatnya. Aku tidak mau sampai terlambat pulang. Tapi saat aku berjalan hendak ke parkiran, tiba-tiba aku bertemu dengan Jenni.

"Nasira! ih, aku kangen banget tau sama kamu."

Dia berlari lalu kami pun berpelukan.

"cie yang habis nikah, gimana malam pertamanya enak ga? Ciee. Ah, jadi iri."

Me & Introvert HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang