10 #end

4.4K 88 6
                                    

Chapter X

Epilog

Rumah kediaman keluarga kecil Jendra dan Nasira sedang ramai. Beberapa hari yang lalu, Nasira baru saja melahirkan seorang putra kedua mereka, dengan normal dan selamat.

Mereka berdua memutuskan untuk mengadakan syukuran dan aqiqahan dirumahnya karena ruang tamunya cukup besar. Hanya kecil-kecilan saja, hanya kerabat dan beberapa teman dari mereka yang hadir. Selain itu mereka juga mengadakan sumbangan untuk anak yatim piatu.

Sebelum acara dimulai, beberapa keluarga Nasira dan Jendra hadir duluan untuk membantu mempersiapkan berbagai hal. Perempuan membantu memasak didapur, sedangkan yang laki-laki membantu dekorasi ruangan.

"yey, ada gulai kambing dan sapi, kenyang-kenyang dah gue." Kata Kihara.

"ampun deh, dari dulu kamu sukanya makan terus, tapi nih badan kok gak gendut-gendut, rahasianya apaan sih?" ujar Clare meledeknya, semua orang tertawa mendengarnya.

"ada deh, mau tahu aja nih kakak." Balas Kihara.

Jendra dan Nasira yang duduk di kursi meja makan, hanya mampu menggeleng mendengar lelucon itu. karena baru beberapa hari yang lalu melahirkan, Nasira masih belum boleh banyak gerak.

"Jendra udah dua loh, kamu gak mau nyusul mereka, kihara?" tanya Paman robert. Kihara hanya tertawa.

Sandy menghampiri Kihara dan duduk disebelahnya, " kita mah santai aja ya sayang? kita masih mau mesra berdua, bukannya mesra diganggu sama anak." Ucap Kihara.

Semua tawa pecah diseluruh ruangan makan itu. sifat Kihara memang seperti itu, dia selalu bisa mencair kan suasana menjadi hangat. Itulah sebabnya Jendra, selalu dekat dengannya. Karena dia itu tipe orang yang bisa mengerti orang lain .

Padangan Nasira dan Jendra beralih pada Hayse yang sudah ada dipangkuan Arfan. mereka berdua teguh duduk didepan televisi sambil memainkan playstation seperti biasa.

Jendra hanya mampu menghela nafas, dan membiarkannya untuk sementara waktu.

"tak apa mereka tidak akan berlebihan kok," ucap Nasira. dia pun mengangguk.

Jenni menghampiri Nasira yang tengah duduk bersama dengan Jendra. dia memberitahu berita yang sangat mengejutkan.

" aku jadian sama Gibran, teman kamu." Kata Jenni mendadak.

Nasira terkejut mendengarnya, itu adalah hal yang tidak terduga-duga bagaimana bisa selama ini?

"siapa? Gibran yang itu?" tanya Jendra. aku dan Jenni mengangguk.

Jendra juga tak kalah kaget, lalu dia tertawa kecil "kalau begitu sampaikan maafku padanya." ujar Jendra.

"bagaimana bisa kalian jadian? Ayo ceritakan." Pinta Nasira.

Jenni menceritakan semuanya. Sejak awal memang Gibran pernah menghubunginya ntuk menanyakan beberapa hal tentang diriku, itu sebelum aku menikah. Tapi hubungan mereka mulai dekat karena sering mengobrol lewat chatting. Dan akhirnya mereka memutuskan untuk jadian.

Tentu saja Nasira mendukung hubungan mereka. Gibran dimatanya tetap laki-laki yang baik, dan ia ingin supaya sahabatnya mendapatkan laki-laki yang sepadan dengan dirinya. Mereka cocok seratus persen.

Beberapa jam lagi acara akan dimulai. Setelah semua persiapan selesai, semuanya bersiap-siap untuk diri sendiri. Penata rias sengaja disewa untuk membantu merias wajah perempuan dan menata rambutnya.

Sebelum acara dimulai, sesi pemotretan akan dilangsungkan. Jendra menyewa fotogrefer yang cukup mahal, untuk pemotretan keluarga dan acaranya.

Pertama sesi pemotretan untuk seluruh keluarga dulu. Semuanya berkumpul dan berjejer rapih. Gaya formal pertama kali dipotret setelah itu barulah beberapa gaya lainnya.

Me & Introvert HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang