In Author's Eyes...
"Kau tetap cantik, tenang saja."
BLUSH!
Mina membenamkan wajahnya di meja, sungguh, sudah berapa belas kali ucapan Yuta menggema di dalam kepalanya hari ini?
"Ugh, aku akan benar-benar mengubah pemuda satu itu menjadi batu." gerutu Mina, setengah kesal.
Pasalnya, Yuta seolah sama sekali tidak merasa takut akan fakta yang sudah gadis itu ungkapkan. Hey, memangnya siapa di dunia ini yang bisa tenang saat berhadapan dengan Medusa yang legendaris selain Yuta? Malah, pemuda satu itu sempat memberikan pujian—yang sedari tadi terngiang di benak Mina.
Terlampau kesal, Mina akhirnya kembali menegakkan kepala, ditatapnya Yuta yang berjalan di luar kelas, herannya, tidak ada wajah penuh percaya diri yang biasanya selalu terpasang di wajah pemuda itu.
"Ada apa dengannya..." Mina tanpa sadar menggumam, aneh juga melihat Yuta bahkan tidak membalas senyuman gadis-gadis yang terpesona olehnya.
Biasanya, pemuda itu pasti tebar senyum manis sepanjang koridor.
Bahu Mina terlonjak kaget saat pandangnya bertemu dengan Yuta, diam-diam Mina sungguh merasa tak nyaman saat Yuta menatapnya tanpa ekspresi.
Tak tahan dengan keadaan kaku seperti saat ini, Mina akhirnya mengambil inisiatif. Dirajutnya langkah mendekati Yuta—yang sekarang membulatkan mata dan tanpa sadar beringsut mundur menjauh—dan ditatapnya pemuda itu tepat di manik mata.
"Ada apa denganmu?" tanya Mina langsung, membuat beberapa pasang mata yang ada di dekat mereka menatap tak mengerti.
Dengan kikuk Yuta mengusap tengkuknya, menatap sekitar sejenak sebelum ia mendekatkan wajah ke telinga Mina dan berbisik.
"Kau tahu, aku sejak tadi berpikir..."
"Tentang?" Mina bertanya tak mengerti, lantaran Yuta menggantung kalimat di saat yang sungguh tidak tepat.
"Umm..." Yuta menatap sekitarnya sekali lagi. Ditarik dan dihembuskannya nafas panjang sebelum ia menatap Mina dalam diam.
Sungguh, Mina tidak mengerti apa yang ada dipikiran pemuda ini sekarang.
Lagi-lagi, Yuta mendekatkan wajahnya pada Mina, mengabaikan tatapan tak mengerti murid di sekitar mereka, Yuta kembali bicara.
"Sebenarnya, kau itu cantik, Mina."
Mina mendengus, ditatapnya Yuta dengan ekspresi datar.
"Jangan bercanda denganku." ujarnya ketus.
"Aku belum selesai bicara." sepasang netra Yuta membulat polos, membuat Mina mau tak mau menyerah, penasaran juga dengan apa yang akan pemuda ini ucapkan kemudian.
Yuta kini dengan hati-hati menarik lengan Mina menjauh dari keramaian.
"Sejak awal melihatmu di sekolah ini, kurasa kau murid paling cantik di sekolah." Yuta berucap sembari melangkah. Sementara Mina mengikutinya dengan ekspresi mual.
Sungguh, Yuta ini sangat pandai bermain kata-kata.
"Tapi Mina," Yuta menghentikan langkah, berbalik menatap Mina yang sekarang menunggu.
"Tapi apa?" tuntut Mina menunggu jawaban.
Yuta menatap dengan ekspresi serius. "Kalau kupikir-pikir lagi, aku rasa kau lebih cantik saat berambut ular seperti tadi."
Sekarang, bulat lah keinginan Mina untuk mengubah Yuta menjadi batu.
FIN
KAMU SEDANG MEMBACA
MYTH SERIES (2) - NCT [finished]
FantasíaDracula, Elf, Medusa, Mermaid... ah, semua makhluk-makhluk yang dianggap tidak nyata itu, bisakah kalian percaya jika mereka benar-benar ada? Well, cerita ini akan memberikan kalian beberapa cerita pendek tentang makhluk-makhluk fiktif tersebut. Thi...