Di semester 1 kami semua tak terasa, sudah satu tahun kami Bersama-sama, kehangatan pun terasa, di antara persahabatan kita.
Di pertengahan ini kami semua sedang sibuk-sibuknya. Buku berceceran di kamar. Ke esok hari kami seperti biasa bersekolah dan melakukan kegiatan sekolah.
Istirahat kami seperti biasa ke kantin dan ke Lab.
"Sekarang kita mau ngomongin apa nih?" tanya Farah.
"Ouh iya Vit gimana sekarang kmu sama cowok yang itu tuhhh" tanyaku.
"Apa sihh lagi gak mood bahas dia, aku lagi berantem sma dia" jawab Vita dengan lesu.
"Aaaa cieee yang lagi sedih sma ayang beb nya" ledek Dara.
"Apa sih Dar" Vita pun tertawa.
Kami bersenang-senang dan tertawa bersama hingga tak terdengar bunyi bel masuk yang panjang.
💑💑💑
Karna tidak ada guru kelaspun ramai. Dan kami berkumpul sesuai sahabatnya masing-masing. Kami semua menikmati free class. Sampai pulang sekolah.
Bel pulang berbunyi seperti biasa kami pisah. Aku dan Vita berjalan bersama dan terlihat Vita yang bersedih.
"Kamu Kenapa? Kok g biasanya, gak semangat?" tanyaku.
"Gapapa kok Ri cuma aku lagi berantem aja sma dia" Jawab Vita dengan lesu.
"Setiap hari kamu cerita dia tapi aku gak tau orangnya yang mana" tanyaku penasaran.
"Hemm masa kamu g tau sih padahal aku kan udh kasih tau setiap kita lewat sekolahnya" Tanyanya balik padaku.
"Apa? Aku g tau? Kok aku jadi bingung ya? Yang mana orangnya sihh? " jawabku kebingungan.
"Hahahaha sudahlah aku gak mau ceritakan siapa dia sebenarnya dulu" ucap Vita dengan berjalan santai.
"Hemm ok lah, dari pada g jelas kita ngomonginnya, mending kita main ke rumah kamu" tanyaku dengan menggenggam tangan Vita.
Kami pun pergih bersama ke rumah Vita. Sampai di sana kami bermain sampai tak ingat waktu. Tak sadar ayah telah menelepon ku dan menyuruhku pulang. Sepertinya saking asik bermain aku pun tertidur di kamar Vita sampai-sampai aku di bangunkan oleh ibu Vita dan memberi tahu kalau ayahku sudah menjemput.
Aku berjalan dengan lesu. Di depan rumah sudah ada ayah yang menungguku. Aku perlahan menaiki motor ayah, dan tertidur lelap di punggung ayah sampai tak terasa sudah sampai rumah kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Jadi Cinta
Teen FictionAku Riri, yang selalu percaya seluruhnya dengan teman. Dan teman adalah hidupku. Berawal dari seorang sahabat perempuanku yang mengagumi seorang laki-laki sejak bangku dasar, dan sahabatku menceritakan semua tentang laki-laki itu. Dan saat aku mas...
