Beberapa minggu berlalu, pelajaran belum begitu terasa. Saat kelas sedang ramai sekali terdengar suara dari speker yang memberi pengumuman untuk kumpul di lapangan.
Semua telah berkumpul di lapangan. Kepala sekolah menjelaskan pengumuman, pengumumannya adalah kita pulang cepat, semua siswa sontak langsung kegirangan.
Saat ingin melewati pintu gerbang aku melihat Ehan sedang berjalan sendiri. Aku begitu saja lewat depannya. Terdengar dari belakang memegang pundakku."Tunggu"
Sontak aku langsung kaget.
"Riri bareng aja gue tau kok kita searah" dengan senyuman yang manis.Saat itu aku langsung jalan begitu saja tidak menghiraukan yang di ucapkan seseorang di belakang ku.
Saat sampai di pertigaan jalan aku melihat teman SD ku Vita. Aku langsung memeluk dia begitu juga dia. Kami duduk sebentar di bangku yang ada di pinggir jalan kami untung berbincang sebentar."Ri lo sabtu masuk ya?"
"Iya Vit, memang kenapa? "Tanyaku balik.
"Gini gw mau ngajak lo nonton sama cowok yang waktu SD gue ceritain Ri" dengan senyuman lesung pipitnya, seperti orang bahagia.
"Hemmmm rame-rame sma siapa aja nihhh? "
"Ya sma temen gue juga sih ga papa lah nanti juga akrab lo"
Tanpa ada penutup obrolan kami langsung bersalaman dan pergih.Sampai rumah aku masih bingung cowok yang di ceritakan sama Vita masih saja aku tak tahu. Aku langsung ke atas dan ke kamar setelah itu aku makan siang di bawah.
Malam ini dingin, aku melihat kamar ku berantakan spontan aku langsung membersihkannya, 1 jam aku membersihkan kamar.💑💑💑
"Riri"
Suara dari belakang badanku yang tidak asing lagi. Aku langsung menengok ke belakang.
"Ri kok lo sendiri aja di sini? "
" Eeee...han ngapain jga lo di sini"
Aku tak sangka bertemunya di taman ini.
"Kan gw yang nanya kok malah ganti nanya sih gimana"
"Ya gw lagi mau jalan aja sendiri"
"Hemmmm ya udah gw temenin deh dari pada lo sendirian"
Sontak aku kaget mendengar perkataan Ehan yang benar-benar tidak aku duga.
"Sekalian ada yang pengen gw omongin sma lo Ri, tentang perasaan gw pas pertama ketemu lo"KRING....KRING.....KRING....
Bunyi bel alarm yang membuatku terbangun kaget, ternyata itu hanya mimpi dikira aku memang benar jalan dengannya. Mimpi itu benar-benar seperti nyata. Jantungku bergerak kencang sekali. Saat aku mengangkat jam, aku langsung saja aku ke kamar mandi karena telat bangun, gara-gara mimpi itu sampai di sekolah memikirkan mimpi itu, sampai-sampai Ehan lewat di depan ku aku seperti salting di depannya.
Bel pelajaran pertama bunyi,semua menjadi hening karena pelajaran PKN yang terkenal gurunya yang Killer.Istirahat kami langsung ke kantin dan langsung ke kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Jadi Cinta
Teen FictionAku Riri, yang selalu percaya seluruhnya dengan teman. Dan teman adalah hidupku. Berawal dari seorang sahabat perempuanku yang mengagumi seorang laki-laki sejak bangku dasar, dan sahabatku menceritakan semua tentang laki-laki itu. Dan saat aku mas...