Aku ke kamar mandi dan mengganti baju yang lepek terkena keringat. Saat sudah selesai aku keluar dan melihat Ehan berdiri persis di depan kamar mandi. Dia menoleh ke arahku dan menggenggam jariku.
"Gue tau gue gak seharusnya begini ya Ri" dengan nada seperti orng yang kehilangan semangatnya.
"Yaudah kita kekelas aja yu" dengan ekspresi menaikan alis dengan sangat bingung aku mengikuti perintahnya masuk ke kelas.Hari ini ada apa ya?? Ehan tidak beri tau alasan dia begini, cuma minta maaf??? Artinya apa ya???
Bisikku dalam hati dengan ekspresi masih sama dengan mengangkat alis. Setelah aku sampai di kelas ternyata guru sedang rapat di ruang kantor. Dan kami semua bercanda ria begitu juga aku yang bercanda tawa dengan Ehan dan teman-teman, tapi hatiku terasa beda dan ada yang meengganjal. Apa ya????
Setelah bel pulang sekolah aku melihat Ehan pulang dengan arah yang berbeda.
"Ehan... " panggil ku
Ehan tidak menghiraukan panggilanku, dia hanya jalan tak mau tahu seperti orng acuh. Karna aku kesal dia tidak merespon, aku langsung saja memutar badanku dan jalan menuju rumah. Tapi aku masih bingung kenapa dia begini. Dia masih marah kah??? Atau dia udah gak nyaman ya temenan lagi denganku???. Ahh masa iya begitu, gak mungkin lah ya. Sambil jalan ke arah rumah aku melihat Chio Pajrul yang menunggu di pertigaan rumah ku.
"Hay"
"Hay" jawabku sambil senyum
"Kamu mau ngapain ke sini?? Kok g ngabarin?? "lanjutku bertanya
" Hemmm sorry aku mau ajak kamu pergih"
"oh ya udah aku ganti baju dulu, sekalian ijin sama mama ya, kamu juga masuk dulu gak sopan kalo langsung pergih gitu aja"
"Iya Chiu sayang, bawel banget sih"
Sambil mengelus kepalaku.Aku jalan dengan Chio Pajri tapi perasaanku tidak enak, kaya ada yang mengganjal tapi entah apa. Aku berusaha tersenyum seperti tak ada apa-apa, sepanjang jalan kami bersenang-senang. Menonton, foto box, makan, bermain, sampai larut malam kami langsung pulang. Hmmm aku sudah merasa nyaman olehnya. Senyum lebar terlihat di mulut ku yang membuat pipi tembemku ini menjadi bulat. Pukul 21.15 aku di antar pulang Chio Pajri, hari ini benar-benar melelahkan tapi sebanding dengan kebahagianku dan beban yang terlepas. Aku beruntung banget dapetin cowok seperti Chio. Dia baik, perhatian, lucu, ya sederhana, apa adanya,pokonya bahagia banget deh dapetin dia. Sesampai di depan gerbang aku ingin masuk tapi tanganku di genggam oleh Chio.
"Hemmm bakal kangen nih nanti wkwk" raut muka Chio yang benar-benar polos, menggenggam tanganku begitu kencang
"Hahaha ya kan bisa main ke sini kalo kangen" jawabku simpel
"Ya udah aku pulang dulu ya Mihu, Good night tidur nyenyak and mimpiin aku ya hehehe" sambil menggenggam kepalaku dan dia mengecup dahiku yang panas
"Tunggu, kamu sakit?? Kok gak bilang???, tadi pasti kamu masuk Uks lagi ya, jujur! "
" Iya tapi aku gak papa kok Chio "
" Bandel ya udah kamu langsung masuk trus minum obat dulu baru tidur "
" Iya bawel kamu hati-hati ya pulangnya "💑💑💑
1 tahun kemudian....
Ulangan kenaikan kelas sudah berlalu aku dan teman-teman telah
menunggu pembagian kelas dan berdoa agar satu kelas lagi dengan kawan-kawanku. Saat pembagian kelas di umumkan betapa bahagianya aku sekelas lagi dengan teman ku, tapi aku tidak sekelas...
Dengan......
Uci....
Tapi ada satu lagi yang tidak sekelas denganku dan aku juga berharap ini g terjadi tapi kenyataan berkata lain.
Aku juga tidak sekelas dengan dia...
Ehan....
Sedikit sedih tapi aku tetap berusaha biasa, saat aku melihat ke arah dia, dia seperti orng yang sedih. Ada apa ya??, ya udah lah ya jadi orang kepo amat ya. Aku dan teman-teman masuk kelas baru dan berkenalan dengan teman yang belum aku kenal. Mumpung pelajaran baru free aku dan teman-teman menuju ke kantin. Saat melewati salah satu kelas aku melihat Ehan yang juga ingin keluar. Tapi saat melihat ku dia langsung masuk kembali. Ada apa ya??? Apa ada yang salah denganku??? Hmmm dia aneh belakangan ini.Semenjak tidak sekelas lagi dengannya, aku dengan Ehan benar" tidak berbicara satu sama lain lagi. Itu benar-benar membuatku sedih dan putus asa. Tapi aku bersyukur masih ada Chio Pajri yang menemani ku hehe. Tak beberapa lama aku melamun, ponselku bergetar pertanda ada WA yang masuk.
MY Mood Chio:
Chiu nanti aku jemput kamu ya?
Aku kangen sama kamu nih
:DMy:
Ok tapi kamu langsung di gerbang ya, aku gak mau nungguMY Mood Chio:
Iya Sayang ku :) :*Bel pulang berbunyi....
Chio sudah menunggu di gerbang sekolah. Aku dan dia pergih ke rumahku untuk berpamitan kepada mama ku. Seperti biasa dia mengajakku ke rumahnya setelah itu baru kita jalan. Kita ke rumah teman Chio yang bernama Jasen, ya aku baru mengenalnya tapi orangnya asik, aku hanya menemani Chio ke sini, tidak bosan sih malah seru kita nyanyi-nyanyi, makan, bercanda, seru sih di sini, tapi tumben gitu dia ajak aku main dengan temnnya." Jri gue pinjem Hp lo dong"
Tanpa alasan apapun Cio mengasihi Hpnya.
Saat aku sedang diam dan menggenggam tangan Chio, Jasen melihat diriku dengan Tatapan aneh."Pajri ada yang Chet lo, tapi kok deket banget ya??? " celetus Jasen.
Belum sempat di ambil oleh Chio aku mendahuluinya
" siapa nih??? Kamu chetan sma cewek lain??? Sampe deket banget?? Bahkan kamu perhatian sma dia" tanyaku dengan nada yang rendah
"Ya emang kenapa aku chetan sma cewek lain??? Emng gak boleh?? "
Tanpa merasa salah Chio menjawabnya dengan begitu. Aku gak sangka dia bisa bilang begitu. Tanpa ada satu kata lagi dari ku. Aku langsung memesan ojek online di HP ku.Apa-apaan sih Chio ini?? Kenapa dia begitu?? Aku tau, aku ini bukan cewek yang over tapi bukan berarti aku gak perhatian dan dia seenaknya malah chetan mesra sama cewek lain. Trus segampang itu dia ngejawab.
Renungku dalam hati dengan rasa sangat kesal.Beberapa menit ojek online yang ku pesan datang. Tapi Chio bukannya menahan aku pulang malah mengantar ku ke ojek onlinenya. Ya ampun setega itu dia??. Dengan rasa kesal aku menaiki ojek online dan pulang tanpa pamit oleh dia. Kenapa dia gak nahan aku sih, malah di anterin gitu aja. Ya ampun rasa apa ini, kehancuran??
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Jadi Cinta
Teen FictionAku Riri, yang selalu percaya seluruhnya dengan teman. Dan teman adalah hidupku. Berawal dari seorang sahabat perempuanku yang mengagumi seorang laki-laki sejak bangku dasar, dan sahabatku menceritakan semua tentang laki-laki itu. Dan saat aku mas...