~Bimbang

833 18 0
                                    

###

Hallo semua...
Apa kabar???
Maaf ya selama berbulan-bulan g lanjutin ceritanya...🙏 🙏
Di jamin abis ini bakalan seru dengan cerita yang fresh... 😊 😊 😊
Kalo kelamaan di updet sorry juga ya, karna semua data yang udh di buat ilang semua, sekali lagi maaf 🙏

~~~~~~~~~~~

Chio~Pajri:
Put... Ini kita panggil aku kamu ya??

My:
Iya

Chio~Pajri:
Masih aja cuek deh, ywdh besok aku mau ketemu ya sama kamu, kirim alamat rumah kamu sekarang ya syang :*

My:
Ok, abis ini di kirim ya sayang :*

Huft...
Terpaksa banget g sih ngelakuin ini, apa aku salah menjadikan dia pelarianku . Ahh tau deh susah banget ngontrol hati ini.
Ucapku di dalam hati.

Ya begitulah kisah cintaku selama ini. G jelas ya teman haha. Tapi aku tetap menikmati semua jalan hidup yang sudah di takdirkan untukku.
Setelah beberapa menit berpikir aku ingin sekali pergih agar tidak bad mood lagi. Setelah rapih aku langsung keluar gerbang dan jalan menuju halte sendirian. Aku putuskan untuk ke toko buku, sekalian ngadem hehe, padahal mah gak beli gak baca. Setelah puas berkeliling, cacing Yang ada di perutku sudah disko wkwk, maklum tadi belum makan dari tadi pulang sekolah. Saat aku menunggu sendiri di halte, tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dengan alus. Spontan aku mengambil kuda-kuda dan mengepal tanganku dengan kencang. Belum memutar badan sepenuhnya aku berhenti.

"Ehan!!! " ucapku dengan pelan
" Hehehe dari tadi lo gue liat sendirian mana lesu lagi tuh muka, kenapa lo??? Trus pake segala mau nonjok gue lagi hadehhh trus." dengan terpaksa aku menutup mulut Ehan yang terus saja mengoceh tidak jelas di hadapanku.
"Suttt....ah berisik kebiasaan nyerocos kaya burung deh lo" jawaban lesu dan seadanya
"Ihhh lagian lo itu cewek g baik keluar pas magrib begini hadehhh"
"Iya iya" jawaban simpel
"Ya udah gue anter pulang ya biar lo g sendirian"
Tanpa pikir panjang dan berdebat dengannya aku langsung naik ke motor dia.

Sesampainya bukannya aku di antar pulang ternyata dia mengajak ke gedung pencakar langit super tinggi. Dengan tidak sadar aku mengikuti si Ehan, seperti di hipnotis gitu deh. Gak tau apa yang aku pikirkan. Setelah paling atas aku melihat pemandangan yang indah, kota kecil penuh lampu dan langit yang biru dongker yang pekat begitu bagus. Tersadar aku langsung lari dengan kaki gemetar  dan Ehan mengejarku. Setelah setengah perjalanan tiba-tiba aku menangis dan Ehan memeluku tanpa ragu dan sigap. Yaaa...aku ini fobia ketinggian makanya selalu gemetar saat melihat ketinggian dan pusing. Maknya aku tadi buru-buru lari karena takut pingsan karena pusing yang aku rasakan.
Ehan begitu tenang menghadapi aku yang sedang menangis tersedu-sedu tanpa menanyakan seidikitpun apa yang terjadi padaku. Mungkin karna saking paniknya kali ya. Setelah sampai bawah aku di antar pulang oleh Ehan. Beberapa menit kita sampai rumahku di situ aku langsung pergih tanpa berterima kasih kepada Ehan. Memang dia itu sangat aneh dan tidak bisa di tebak sifatnya.

💑💑💑

Keesokannya aku pergi sekolah dengan lesu. Saat memasuki kelas teman-teman terdekatku menyadari aku yang begitu pucat dan tidak bergairah sama sekali, begitupun Ehan menatap ku dengan serius tanpa berkedip. Setelah puas melihatku dia memutar badannya dan melanjutkan tugas yang belum iya selesaikan. Bel pertama bunyi, pelajaran Bahasa Indonesia Bu Eci, beliau masih muda tapi sifat dia yang tegas di anggap murid-murid lain sebagai guru paling menyebalkan. Tapi aku tidak menghiraukannya sama sekali,karena hari ini benar-benar mood ku hilang semua. Panjang lebar Bu Eci menjelaskan, dia lalu memberikan tugas yaaaa lumayan banyak tapi lagi-lagi aku tidak menghiraukannya. Dan seperti biasa Bu Eci memutari seisi kelas untuk melihat sampah yang tersisa.

"Riri!!!!! Kenapa dari awal kamu melamun saja, tidak ingin mengerjakan tugas ibu ya???" ucap Bu Eci dengan nada yang tinggi
Sontak aku kaget dan langsung mengambil buku tugas ku dan mengerjakannya.

Tidak tahu kenapa hari ini bad mood banget deh. Sampe kena omel Bu Eci, untung jantungku tidak kumat. Bel istirahat berbunyi dan semua ke kantin. Tumben banget kelas sepi banget, di situ aku luangkan waktu untuk tidur, mungkin akan membuat merasa lebih enakan. Baru beberapa menit aku tertidur. Mejaku di geprak oleh salah satu temanku.

"Woyyyy tidur mulu, dari tadi lo ya haha" teriak ayya yang mengagetkanku
"Ishhh apaan sih lo Ya, gw lagi g mood bercanda nihh" jawabku lesu
"Wish kayanya beneran nihhh anak g mood?? Kenapa Ri??? Ada masalah??? " tanya Uci serius
" Apaan sih enggak kok" jawabku simpel
Tanpa sadar di depan ku sudah ada Ehan yang membawai aku bubur yang ada di luar sekolah. Dan menyodorinya ke aku.
"Nihhh makan numpung masih anget, gue traktir kok"
"Sorry ya gue gak nafsu makan" jawabku lesu dan meneruskan tidur ku
"Ishhh udh di beliin Ehan juga lu, mubazir tau Ri, lo suka banget buang-buang makanan deh" omel si Uci.

Setelah istirahat aku tidak sadar sama sekali apa yang terjadi. Tetapi aku merasakan hp ku bergetar di saku rok ku. Dan aku benar-benar seperti di dalam mimpi yang amat dalam.
Setelah tidur panjang aku Tersadar kalau aku ada di UKS.

Lohhhh kenapa aku di sini emangnya aku sakit ya???
Tanya ku heran dalam hati.

Beberapa menit datang teman-temanku masuk ke UKS dan membawakan tas miliku. Dan duduk di sampingku yang lemas tak berdaya.

"Ri lo gak papa kan, tadi kayanya lo bukan tidur deh, lo kaya pingsan gitu trus kaya sesek nafas, makanya tadi lo di bawa UKS" jelas Ayya yang Ketua PMR di sekolah ini.

Aku hanya terdiam dan benar dadaku sesak seperti di tekan, tapi siapa yang membawa aku ke UKS ini???. Tanpa pikir panjang aku langsung di antar pulang oleh guru olahraga Pak Neo yang lumayan terkenal dan cukup tampan juga di kalangan remaja, ke pandandaian dia dan umur yang masih muda, sudah bisa mengajar sebagai guru. Di situ aku canggung mau apa tidak untuk ikut bersamanya. Tapi aku tidak kuat berjalan, dengan amat terpaksa aku menerima tawarannya.
Sampai di rumah Pak Neo ikut masuk ke dalam rumah tanpa aku suruh. Seperti teman ya Pak Neo enak di ajak ngobrol tidak seperti guru wkwk.

"Assalamualaikum ibu Riri" salam Pak Neo
"Wallaikumsalam, ehh ada siapa ini?? " jawab mamaku dengan tanda tanya
" Hehe ini saya guru olahraga Riri bu"
"oh gitu ya kok masih muda banget sih" tanya mamaku penasaran.
"iya saya sambil kuliah ngajar bu jadi masih muda" jawab Pak Neo dengan senyuman manis.
Sebernya gak cocok sih di panggil Pak guru hehehe, si Pak Neo ini masih muda banget buat jadi guru.

Setelah itu Pak Neo di suguhkan beberapa makanan ringan dan minum. Pak Neo menceritakan semua kejadian yang di alami aku di sekolah.

Sahabat Jadi Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang