10

40 2 0
                                    

Jam 2 siang, bel pulang pun berbunyi yang membuat semua murid di kelas bersorak kegirangan. Angel yang sedari tadi bosan sekarang menjadi bersemangat untuk pulang. "Ngel, pulang bareng gua kan?" tanya Lauren yang sudah berada di ambang pintu kelas Angel, "iya, seperti biasa aja, Ren, jajan dulu gak?" "Gak lah, uang gua lagi kritis," jawab Lauren sambil merogoh sakunya yang kering akan uang. Mereka pun berjalan keluar dari sekolah, seperti hal yang cewek lakukan yaitu gosip akan seseorang, curhat, ketawa ngakak gak liat image. 

"Ihhh, gua suka tau brand H&M, temenin gua ke sana yaa.."

"EH BUJUK! Lu kagak tau harga KACAMATA H&M aja berape?" omel Angel dengan mata melotot.

"Mmm, palingan 300 an kan?" tebak Lauren setengah ngasal.

"ASTATANK!! 800 an, Ren, 800!!" teriak Angel ke Lauren karna kesal. Lauren sudah biasa dengan sikap Angel yang memang begini adanya, tapi ia tetap terima Angel apa adanya. "Yah, gak jadi ke H&M deh," keluh Lauren saat mendengar harga satu buah kacamata saja sudah segitu. Mereka pun akhirnya sampai di tempat menunggu angkot, dari dulu mereka memang sering begini, mungkin tua juga. Akhirnya angkot tujuan mereka pun datang, meskipun sudah di dalam angkot masih saja mereka berGOSIP. Cewek dasar. Angel pun turun duluan, lalu ia pamit dengan Lauren, memberi uang ke sopir, dan berjalan ke pekarangan rumahnya.

Angel pun langsung berlari ke arah rumahnya. Sesampainya ia langsung membuka pintunya dan melengos ke dalam, "Mama! Angel pulang!" seru Angel saat sudah di ruang tamu, "eh, Ngel, kebetulan kamu dah pulang," jawab mamanya, "Kemaren malem, Nando nitip surat buat kamu katanya kamu harus baca sekarang jangan ditunda. Gak ada waktu." kata mamanya sambil mengambil suratnya dari saku. Tersadar akan perkataan Nando tadi, Angel langsung mengambil surat itu dari ibunya dan langsung pergi ke kamarnya.

Di dalam kamarnya, Angel langsung menaruh tas nya di atas kasur dan membuka surat itu dengan perlahan. Saat amplopnya sudah terbuka, ia menarik secarik kertas itu dengan hati-hati. Ia pun duduk di kursi belajarnya saat kertas itu sudah keluar dari amplopnya, dibukanya perlahan dan seketika ada beberapa foto polaroid yang disitu ada foto Angel dengan Nando. Ia tidak memperdulikan fotonya, ia langsung membaca surat dari Nando.

Dear my sweet Angel,

Aku tahu kalau kamu bakal buka surat ini dengan hati-hati, tetapi makasih sudah mau membuka dan membacanya. Disini aku mau jelasin kenapa aku belakangan ini sering nggak masuk sekolah, bukan karena mau bolos, malas, atau apa, melainkan aku punya masalah serius, Ngel. Sangat serius. Mungkin suatu saat aku akan cerita ke kamu apa masalahnya, di saat waktu yang tepat. Aku tau nunggu itu gak enak banget, sama kayak perasaan aku sama seseorang. Hehe don't take it seriously. Aku bakalan pindah sementara ke luar negeri ya, Ngel, mungkin bakalan lama. Jangan sedih ya, itu juga buat kebaikan kamu. Ini yang terbaik. Kalau aku udah sampe aku sms kamu ya, kangen boleh tapi jangan berat ya.. Love you, Ngel <3

Selesai membaca surat itu, tak sadar Angel menitihkan air matanya hingga tidak terkendali. "Nando!! KENAPA??!!"

--N--

'Paint my love, you should paint my love. It's the picture of thousand sunsets.' Puteran lagu Michael Learns To Rock membuat Satria melamun akan sesuatu, sesuatu yang tidak bisa disingkirkan dari kepalanya. Liona. Bagaimana kabarnya? Apakah ia sudah sehat? Gimana kalau penyakitnya kambuh lagi? Berjuta pertanyaan berkumpul di kepala Satria, agar tidak penasaran terlalu banyak Satria langsung menelpon Felix. Ia pun menunggu suara setan itu muncul di telinganya, pada deringan ketiga suara setan itu muncul.

"Napa telpon?" suara Felix yang berat dan adem.

"Gua cuman mau memastikan, lu lagi jaga kan?" tanya Satria yang masih berbasa-basi.

I Loved YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang