22. Menunggumu

874 73 14
                                    

Happy reading!

Yoona terus saja menangis, setelah beberapa kali memaksa Irene untuk mengingatnya. Kenapa harus dirinya yang dilupakan Irene? Apa ini adalah takdir yang ditulis Tuhan olehnya.

"Yoona!" panggil seseorang yang berdiri tiba-tiba di depannya.

Yoona merasa kaget, dan rasa kesalnya bertambah, saat seorang itu adalah Jackson. Yoona tau itu Jackson karena Yoona sangat faham dengan aroma parfumnya.

"Jackson!" panggil Yoona tak percaya.

Lalu Jackson tersenyum kecil, dan memegang tangan Yoona. Menatapnya dengan lekat.
"Yoona, aku ingin meminta maaf soal kemarin, aku bisa menjelaskan semuanya," kata Jackson dengan menunduk ke bawah.

Yoona tersenyum miring, dan melepas kasar tangan Jackson yang menegangnya. Lalu menatap tajam Jackson. "Tidak ada orang yang ingin masuk ke dalam lubang yang sama, dan jangan pernah temui aku!"

Saat Yoona melangkah, Jackson menarik tangan Yoona, hingga membuat Yoona membalikkan badannya menatap sangat dekat ke arah Jackson.

"Aku tau kau masih mencintaiku, mari kita kembali seperti semula, dan kita bisa kembali ke New York." Sekali lagi ucapan Jackson membuat emosi Yoona memuncak.

Di sisi lain Chanyeol melihat Yoona dengan Jackson, itu membuat rasa cemburu pada hatinya, lalu berjalan menuju ke Yoona.

Dengan cepat Yoona mendorong tubuh Jackson, dan menamparnya.
Saat Yoona akan berjalan, tubuhya menabrak tubuh seseorang. Dan Yoona tau itu adalah Chanyeol.

"Ada apa?" tanya Chanyeol ke Yoona, lalu menatap tajam ke Jackson.

"Dia berbuat apa denganmu? Apa dia menyakitimu?" tanya Chanyeol sekali lagi dengan mengecek tubuh Yoona dari atas sampai bawah.

"Aku tidak apa-apa, lebih baik kita pergi dari sini." Yoona menggelengkan kepalanya, lalu menarik tangan Chanyeol untuk pergi.

Sedangkan Jackson membenarkan kerah bajunya. "Yoona, kau akan merasakan penderitaan yang aku alami karenamu," kata Jackson ke dirinya sendiri.

Setelah melarikan diri dari Jakcson, kini di kantin rumah sakit. Yoona duduk dengan kesal, dan ke depan, mencari botol, lalu meminumnya, namun air itu malah membasahi semua bajunya.

Chanyeol menghela napasnya, dan berjalan menuju penjaga kantin, lalu kembali membawa sebuah gelas, dan menuangkan air dari botol mineral di depannya ke dalam gelas.

Lalu mengambil batol yang berada pada Yoona, dan membantu Yoona untuk minum, itu membuat Yoona berhenti sebentar.

"Sudah aku katakan, jika membutuhkan apa-apa bilang saja kepadaku," kata Chanyeol dengan sedikit kesal.

Nada suara Chanyeol, Yoona merasa jika Chanyeol sedang marah dengannya. Lalu tangannya mencoba meraih tangan Chanyeol.

"Apa kau cemburu dengan Jakcson?" tanya Yoona dengan hati-hati tentu saja Chanyeol langsung bersikap kikuk.

"Cemburu? Untuk apa? Aku jauh lebih tampan darinya, jadi untuk apa aku cemburu?" Ucapan Chanyeol membuatnya tertawa.

"Kau terlalu percaya diri, dan itu tidak baik," jawab Yoona dengan ketawa kecil.

Dan Chanyeol melihatnya, juga merasa senang, rasa kesalnya hilang saat melihat senyum Yoona. Sudah lama ia tidak melihatnya.

"Yoona," panggil Chanyeol dengan serius, namun Yoona hanya berdaham menjawabnya, tanpa menghentikan tawanya.

"Yoona, aku serius!" Segera Yoona berhenti tertawa saat mendengar volume keras dari Chanyeol.

"Iya, ada apa? Kau mau bertanya, Yoona, apa kau masih mencintai Jackson?" Yoona berkata dengan sedikit dramatis, dan tebakannya benar berhasil membuat Chanyeol membuka matanya lebar.

Lalu Chanyeol memajukan wajahnya lebih dekat ke Yoona. Dan menatap aneh, jika Yoona bisa melihat, maka Yoona sudah tertawa  melihat ekspresi Chanyeol saat ini.

"Kau bisa meramal?" Dan benar saja pertanyaan Chanyeol kali ini berhasil membuat Yoona tertawa terbahak-bahak.

Lalu Yoona kini kembali serius. "Ya, aku bisa meramal, dan aku tau siapa wanita yang kau cintai saat ini," kata Yoona dengan menahan tawanya.

"Siapa?" Dengan polosnya Chanyeol melontarkan pernyataan itu.

"Aku,"

Seketika Chanyeol langsung salah tingkah, dan menggaruk tengkuknya. Lalu menatap ke arah lain, meminum air di depannya.

"Sudah, jangan salah tingkah, aku akan menjawab pertanyaan pertamamu," ucap Yoona dengan meraba-raba wajah Chanyeol, lalu berhenti pada pipi Chanyeol. Membuat Chanyeol menatapnya serius.

"Jackson hanya masa lalu aku, sekarang masa depan aku__" Ucapan Yoona yang menggantung semakin membuat Chanyeol menatapnya serius.

"Tidak tau," jawab Yoona dengan datat. Membuat Chanyeol kecewa dengan harapannya.

"Aku kira, aku. Sepertinya kau belum sepenuh hati mencintaiku, baiklah aku akan terus berjuang untuk membuatmu jatuh cinta denganku." Chanyeol memutar bola matanya dengan malas, dan ucapan Chanyeol membuat Yoona tersenyum getir, dan Yoona sadar hatinya selalu menolak dengan ucapannya. 

"Jangan pesimis, aku menyukaimu tapi aku tidak tau apakah aku mencintaimu atau tidak? Mungkin besok," kata Yoona dengan senyuman kecil pada bibirnya.

Lalu Chanyeol tersenyum juga, dan memegang kembali tangan Yoona. Lalu menciumnya. "Aku akan menunggumu, sampai Tuhan memisahkan kita selamanya."

Jantung Yoona berdegup kencang,  aliran napasnya langsung sesak, bukannya baper dengan ucapan Chanyeol yang mungkin terkesan manis, namun kalimat terakhir lah yang membuat Yoona ngeri.

Dan Yoona tidak akan membahasnya, Yoona tidak ingin Chanyeol ingat tentang penyakit yang dideritanya.

"Kau terbawa suasana bermain drama, sudahlah aku lapar." Yoona berkata dengan mengembangkan senyuman, dan itu mampu membuat Chanyeol melupakan sejenak kesedihannya.

Di sisi lain, Irene yang melihat semua itu, membuatnya kesal. Bagaimana tidak? Ketika melihat laki-laki yang disukainya sedang tertawa dengan wanita asing.

"Chen, siapa gadis yang bersama Chanyeol?" tanya Irene ke Chen yang berdiri di sampingnya.

"Yoona," jawab Chen dengan datar. Lalu menepuk jidatnya, ia lupa jika Irene lupa siapa Yoona.

"Yoona, siapa? Apa dia kekasih Chanyeol? Sejak kapan Chanyeol mempunyai kekasih?" Tidak hanya satu pertanyaan, yang dilontarkan Irene. Dan itu membuat Chen bingung, harus menjawab apa?

"Bukan, lebih baik kita ke sana." Chen menghela napas dan menarik tangan Irene menuju meja Chanyeol.

"Yoona, Chanyeol," panggil Chen dengan senyum. Namun sepertinya Irene tidak suka dengan Yoona.

"Hai, Chanyeol." Yoona mendongakkan kepalanya saat mendengar suara Irene.

Lalu berdiri mencoba meraba di mana Irene berdiri . "Irene," kata Yoona lalu memeluk Irene.

Dan tidak seperti yang dibayangkan, Irene menepis Yoona. "Aku tidak mengenalmu."

Air mata Yoona langsung menetes, saat mendengar kata-kata Irene. Hanya karena kecelakan bisa membuatnya kehilangan sahabat seperti Irene.

Sedangkan Chanyeol mengepalkan tangannya, menatap mata Yoona yang berada pada Irene. Ingin sekali ia berteriak menceritakan semuanya, namun Yoona tidak akan membiarkannya itu.

"Dan, gadis buta sepertimu bisa bersama Chanyeol? Kau pengemis?" Ucapan Irene semakin membuat emosi Chanyeol naik, apalagi dengan Yoona yang semakin sakit hatinya.

Percuma Yoona melawan batu dengan batu, kali ini Yoona lebih memilih melawan dengan air. Pelan-pelan Irene akan ingat dengannya.

"Aku asisten pribadi Chanyeol," jawab Yoona dengan senyum kecil.
"Aku akan pergi dulu," lanjut Yoona dengan membalikan badannya.

Saat Chanyeol akan mengejar, Irene mencekalnya. "Biarkan Chanyeol, lebih baik kau di sini saja." Ucapan Irene membuat Chanyeol menggelengkan kepalanya, dan menepis tangan Irene, lalu kembali mengejar Yoona.
Dan itu membuat Irene sangat kesal  dengan Yoona.

***
Lebih kesel sama Irene atau Jackson? Jangan lupa jawabannya di kolom komentar.

FANGIRL EXO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang