34. Crazy Fangirl

606 60 1
                                    

Happy reading!

Kini di depan ruang operasi Chanyeol dkk merasa bingung dan cemas menunggu pendonor mata itu yang tak kunjung datang, sedangkan Chanyeol sudah membayarnya mahal-mahal, apa yang terjadi sebenarnya.

"Bagaimana ini? Apa belum ada informasi dari orang itu?" tanya Chanyeol ke Baekhyun yang sedari tadi mencari di mana keberadaan pendonor itu.

Chanyeol semakin lemas saja saat melihat Baekhyun menggeleng kepalanya, lalu apa yang harus ia katakan dengan Yoona. Dia tidak ingin melihat gadis itu kembali bersedih.

Beberapa meter dari sana terlihat Irene yang mengembangkan senyumnya melihat semua ini.

"Sudah aku katakan Yoona, jangan pernah bermain-main denganku," gumam Irene ke dirinya sendiri.

Lalu mengangkat sebuah panggilan telepon dari seseorang yang membantunya.

"Apa kau puas dengan pekerjaanku, Nona?"

"Ya, kau melakukannya dengan baik dan Yoona tidak akan mendapatkan donor itu, ah gomawo kau telah menolongku, Jackson-ssi "

"Kau tidak perlu bersikap formal denganku, Nona."

Irene segera menutup telponnya saat melihat Suho berdiri di sampingnya.
Segera Irene bersikap seolah tidak ada apa-apa, ia berharap pria di depannya tidak mendengar pembicaraan itu.

"Apa yang kau lakukan di sini? Menguping pembicaraan seseorang? Apa itu budaya yang diajarkan oleh orangtuamu?" Irene bersikap seperti biasa, namun sia-sia karena Suho telah mendengar semuanya.

"Gadis ular, kenapa kau tidak membunuh Yoona saja? Kau hanya melakukan ini saja? Jijik aku melihat kelakuanmu Nona Irene-ah"

Irene mengepalkan tangannya saat pria di depannya memanggilnya dengan sebutan gadis ular.

"Omong kosong! Kenapa kau selalu ikut campur dengan urusanku?" cibir Irene dengan senyum miring.

Melihat itu tentu saja semakin membuat Suho tidak tau harus bagaimana menangani gadis di depannya, benar-benar gila.

Suho berjalan lebih mendekat ke Irene sehingga menyudutkan Irene pada dinding. Kedua tangannya menahan tangan gadis itu yang terus meronta.

"Kau ingin memperkosaku di tempat umum? Cih, menjijikkan sekali." Irene terus saja memberontak dari Suho yang semakin berani saja mendekatkan wajahnya.

Segera Suho membuang wajahnya jauh dari Irene, saat dia menutup wajahnya.

"Busuk sekali otakmu, cuh bahkan setelah melihat kelakuanmu ini aku tidak sudi melihatmu kembali." Lagi-lagi Suho berhasil membuat emosi Irene naik.

"Lalu kenapa kau masih di sini? Kau.," kata-kata Irene dengan tersendal-sendal oleh cairan bening yang menetes begitu saja.

Namun segera Irene menghapus air mata itu dan menatap ke arah lain dari Suho.

Sedangkan Suho melepaskan kunciannya, harusnya ia tidak mengatakan ini dengan gadis di depannya. Suho tau jika persaan Irene sangat sensitif.

"Aku hanya,"

"Tidak usah menjelaskannya, aku tidak butuh omong kosongmu." Lagi-lagi Irene kembali berkata dengan kencang.

"Jika kau mengidolakan Chanyeol, bersikaplah selayaknya seorang fangirl normal," kata Suho dengan menurunkan nada suaranya yang sedikit lebih turun.

"Kau ini EXO-L atau gadis gila? Berhentilah menjadi EXO-L, jika kau hanya mengidolakan satu orang saja, dan menganggap delapan member lain tidak ada." Ucapan Suho memang terkesan lembut, namun setiap kata itu menusuk hati Irene.

FANGIRL EXO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang