9. Welcome Indonesia

1.2K 130 1
                                    

Happy reading!

Saat ini Irene tengah sibuk mengurus barang-barangnya. Pasalnya hari ini EXO akan mengajaknya pergi ke Indonesia. Untuk konser di sana.
Sedangkan Yoona bersikap santai, bahkan ia belum mengemas pakiannya.

"Yoona! Cepat, tiga puluh menit lagi, kita akan terbang," kata Irene dengan bingung memasukan bajunya ke dalam kopernya.

"Untuk apa membawa baju sebanyak itu, kita tidak untuk jalan-jalan ke sana." Yoona menjawab dengan malas, memutar bola matanya.

Yoona menghela napas, lalu mengambil tas berukuran sedang, dan menaruh satu baju ganti. Untuk apa dia harus membawa banyak barang. Toh ke sana, hanya sekedar konser, lalu akan kembali ke sini.

Irene dengan semangat bejalan menarik tangan Yoona yang enggan untuk berjalan. Mata Yoona sempat bertemu dengan Chanyeol, namun ia membuang tatapan itu. Berbeda dengan Irene yang sebaliknya ingin menatap Chanyeol.

Baru Yoona dan yang lain ingin berjalan terhenti saat seseorang memanggil nama Chanyeol.
"Tunggu, Chan!"

Wendy mengatur napasnya, lalu kembali menatap ke semua orang.
"Aku ingin ikut dengan kalian." Ucapan Wendy berhasil membuat semua orang terbelalak.

"Tapi bukannya kau ada jadwal ke Jepang besok, Wen?" tanya Sehun yang mengetahui jadwal Wendy.

Wendy tersenyum getir, otaknya harus berputar lebih keras, mencari alasan yang tepat. Karena sejujurnya ia tidak ingin membiarkan Chanyeol pergi bersama Yoona, walaupun mereka tidak berdua saja. Namun Wendy tetap takut, akan terjadi tragedi yang tidak bisa dilupakan untuk seumur hidup.

"Iya, tiba-tiba saja acaraku batal ditunda besok," jawab Wendy dengan ragu. Lalu menyatukan kedua tangannya berharap mereka menyetujui permintaannya.

Baru Suho ingin bicara terhenti saat Minwoo, ayah Wendy datang. "Biarkan, Wendy ikut. Lagi pula dia bisa kan ikut tampil di sana, menggantikan Taeyeon." Ucapan Minwoo berdampak bagi Baekhyun. Yang wajahnya langsung berubah, salah tingkah. Saat menyebut nama gadis itu.

"Chanyeol, aku mempercayakan putriku denganmu, jaga dia baik-baik." Lalu Minwoo berkata dengan Chanyeol, dan berjalan saat Chanyeol menyetujui pembicaraanya.

"Baiklah, aku rasa sudah terlalu siang, sebentar lagi pesawat akan terbang." Suho berkata dengan tegas, lalu teman-temannya berjalan di belakangnya mengikuti langkahnya.

Namun Baekhyun masih terlalut dalam lamunannya, hanya karena mendengar seseorang menyebut nama gadis itu bisa membuat gagal fokus.

Do menghela napas, dan berjalan menuju Baekhyun yang masih berdiam diri. "Kau tenang saja, minggu depan bukannya kita satu acara dengannya? Jadi tenang saja."

Baekhyun menyengir kuda, dan berjalan bersama Do yang merangkulnya.

Irene mengumpat kesal, saat sejak dari rumah sampai di bandara, Wendy terus menggandeng tangan Chanyeol.
"Kau cemburu dengannya?" tanya seseorang membuat Irene yang sedang minum sampai tersedak.

Baekhyun segera menepuk pundak Irene, menenangkannya.
Lalu tersenyum saat melihat wajah Irene yang kesal, sangat terlihat lucu.

"Jangan sok tahu!" jawab Irene dengan berdiri, baru ia ingin berjalan namun langkahnya terhenti saat menabrak Sehun yang tiba-tiba datang.

"Kau! Kalau jalan pakai mata!" pekik Irene dengan kesal, lalu menyentang badan Sehun hadapannya.

"Benar-benar, gadis galak." Sehun berkata sendiri dan menatap Irene dari belakang. Lalu tiba-tiba Baekhyun merangkulnya dari belakang.

"Sepertinya kau harus melupakan Wendy, dan aku rasa Irene jauh lebih cantik darinya." Baekhyun berkata menggoda Sehun.

"Mungkin, kau saja yang harus melupakan Taeyeon. Aku rasa Irene juga bisa menyanyi." Skakmat,  Sehun kembali meledek Baekhyun. Lalu meninggalkannya yang masih mematung. Selalu seperti ini, saat ia mendengar nama gadis itu, efeknya bisa parah.

Di dalam pesawat, Yoona terus menunduk menatap bukunya.
Jika ia duduk bersama dengan Irene, jadi yakin konsentrasinya akan terganggu. Namun kini ia bersyukur saat ia duduk sendiri. Karena Irene kini duduk bersama Wendy.
Entah kenapa apa alasan Irene yang membuatnya lebih memilih duduk bersama Wendy, yang jelas-jelas Irene sangat tidak suka dengan gadis itu.
Namun Yoona tidak ambil pusing.

Lalu Yoona menguap, mungkin karena AC-nya terlalu dingin, dan ditambah ia kurang tidur.
Tanpa ia sadari ia menyandarkan kepalanya di bahu seseorang yang baru datang duduk di sampingnya.

Chanyeol menatap Yoona yang sangat tertidur sangat pulas, sudut bibirnya terukir senyuman kecil.
Hatinya selalu tenang saat menatap matanya yang indah, walaupun saat ini ia sedang tertidur.

Chanyeol membenarkan posisi Yoona agar dia bisa tidur dengan nyaman, lalu menutup buku Yoona.

Ada yang tidak suka melihat Yoona dan Chanyeol. Irene mendengus kesal, ia pikir jika ia duduk bersama Wendy itu akan menghindarkan Wendy dekat-dekat dengan Chanyeol.
Namun sepertinya Tuhan tidak berpihak ke dirinya. Ia dibuat cemburu oleh sahabatnya sendiri.

Tidak hanya Irene, namun Wendy pun juga. Posisi duduknya yang berada di belakang Chanyeol, namun ia di barisan kiri sedangkan Chanyeol di barisan kanan. Lalu Wendy meremas tangan Irene membuat Irene menjerit. Yang berakibatkan semua orang menatapnya. "Aw," keluh Irene dengan membalas cubitan kembali ke Wendy.

"Kenapa kau mencubitku sakit," teriak Wendy dengan kesal.

Yoona membuka matanya, terbangun dari tidurnya karena merasa terganggu dengan suara berisik.
Yang membuatnya terbelalak adalah saat ini ia tidur menghadap Chanyeol sehingga, kepalanya tepat berada di dada bidang Chanyeol. Saat ia mengangkat kepalanya langung matanya bertemu dengan Chanyeol.

"Bagaimana, bisa kau di sini?" tanya Yoona dengan buru-buru kembali ke sikap awalnya.

"Kau mau mencari kesempatan, ya? Kau tidak berbuat yang senonoh kan?" Yoona mengecek pakiannya, dan menghela napas saat semuanya masih rapi.

"Kau bukan tipeku, jadi jangan berfikir yang tidak-tidak." Ucapan Chanyeol membuat Yoona mendengus kesal, lalu memalingkan wajahnya dari Chanyeol.

"Kau yang mulai duluan." Lalu Yoona segera bangkit dari duduknya, berjalan menuju Irene dan Wendy yang adu mulut.

"Wendy, sebaiknya kau duduk bersama Chanyeol," kata Yoona membuat Chanyeol menatap Yoona yang juga sekilas menatapnya.

Dengan senang hati Wendy berdiri, dan menjulurkan lidahnya ke Irene yang komat-kamit bibirnya.

Yoona menghela napas, dan duduk di samping Irene. "Kau, seperti anak kecil saja, apa yang kau rebutkan dengan Wendy?" tanya Yoona seakan-akan seperti Irene anak kecil yang melakukan kesalahan.

Namun sepertinya penyakit cemburu Irene kumat. Ia mengacuhkan pembicaraan Yoona dan menutup wajahnya dengan jaket yang dipangkuannya.

"Irene, apa yang kau lihat itu salah paham, sudah aku katakan. AKU TIDAK MENYUKAI PARK CHANYEOL!" jelas Yoona penuh penekanan di kalimat terakhir. Volumenya sedikit tinggi, mungkin saja Chanyeol mendengarnya.

Irene membalikan badannya, dan tersenyum ke Yoona, lalu memeluknya. "Thanks you very much, you're best friend."

"You're welcome." Yoona tersenyum kembali, dan menatap datar ke depan. Ada perasaan tidak enak setelah mengatakan kata tadi. Kenapa Yoona harus memikirkan tentang perasaan Chanyeol?

Kini Yoona dan yang lain menginjakkan kakinya di bandara Soekarno-Hatta Jakarta.
Irene dan Yoona menyapu ke sekelilingnya. Ini kali pertama mereka berada di Indonesia.
Yoona pernah dengar jika pantai di Indonesia sangat indah, banyak pulau-pulau di Indonesia yang dikunjungi turis. Dan mungkin ini saatnya ia membuktikan teori yang selama ini ia pelajari dan dengarkan dari orang tentang Indonesia dengan membuktikannya secara langsung.

***
Tes! Yang pengin EXO ke Indonesia koment dong! Aku do'ain semoga kita semua bisa bertemu dengan mereka.
Terutama suamiku PCY.

FANGIRL EXO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang