41. Regret

686 66 1
                                    

Happy reading

Di sebuah rumah sakit ternama di Seoul, tempat itulah saat ini dikerubungi banyak wartawan. Pasalnya kabar penculikan putri semata wayang Minwoo, sudah tersebar apalagi kasus ini juga bersangkutan dengan rapper EXO.

Park Chanyeol yang masih setia di samping kekasihnya yang sejak tadi terus menangis. Apa lagi yang harus ia lakukan sekarang. Bahkan ia juga merasa kembali rapuh akhir-akhir ini.

"Kacau semuanya, nama kita sekarang sudah tercoreng. Dan hampir semua orang mengatahui berita ini," tutur Suho dengan frustasi.
Bagaimana tidak? Sejak kejadian itu, banyak acara-acara EXO yang dibatalkan dengan alasan yang tidak logis.

"Hubungan kalian juga sudah terbongkar," lanjut Sehun dengan menatap ke arah Chanyeol dan Yoona.

Mendengar pernyataan-pernyataan itu semakin membuat rasa bersalah pada Yoona. Apalagi saat mendengar pernyataan pahit dari Xiumin.

"Semua ini karenamu dan Irene, kalau kalian tidak datang di kehidupan kami, aku yakin semuanya akan baik-baik."  Ucapan Xiumin yang tanpa disaring membuat Chanyeol mengepalkan tangannya dan hampir saja memukul Xiumin.

"Chanyeol!" teriak semua orang menahan Chanyeol.

Terutama Yoona, gadis itu langsung memeluk kekasihnya untuk menenangkannya.

"Ini bukan salah Yoona!" teriak Chanyeol dengan memberontak.

"Chanyeol, tatapan aku." Yoona berkata menahan air matanya, menatap sendu ke arah kekasihnya.

Begitupun dengan Park Chanyeol yang membalas tatapan itu. Memegang kedua pipi Yoona dengan lembut.

"Kau tidak salah, ini takdir."

Yoona mengusap air matanya, dan tersenyum terpaksa di tengah-tengah isak tangisnya. "Yang dikatakan Xiumin benar, harusnya aku tidak datang_"

Belum selesai Yoona bicara Chanyeol menghentikannya dengan menempelkan jari telunjuknya pada bibir tipis Yoona.

"Kenapa kau menyalahkan dirimu? Tuhan tidak pernah salah dengan takdir ini." Chanyeol berkata dengan lembut, lalu mencium kening kekasihnya itu. Memeluknya erat.

Sedangkan Xiumin setelah melihat reaksi Yoona yang sama sekali tidak marah, dan ketulusan sepasang kekasih itu membuatnya merasa bersalah telah berkata seperti itu.

"Yoona, aku tidak bermaksud berkata seperti itu, hanya saja," kata Xiumin bertele-tele.

"Hanya saja kau harus berpikir terlebih dahulu sebelum berkata!" teriak Chanyeol sekali lagi.

"Sudah Chanyeol-ya,"

Yoona melepas pelukan itu dan menatap Xiumin dengan senyum kecil. "Kau tidak perlu meminta maaf."

"Kau memang gadis yang baik Yoona, pantas saja Chanyeol sangat mencintaimu," tutur Xiumin dengan penyesalan.

"Dokter!" panggil Suho membuat semua orang menatap ke arah dokter itu yang baru keluar dari UGD.

"Bagaimana keadaannya, Dok?" tanya Suho mendekat, ya selain Yoona orang yang paling khawatir, Suho salah satunya.

"Pasien mengalami pendarahan cukup parah pada kepalanya, berkat Tuhan pasien terselamatkan," jelas dokter itu membuat semua orang menghela napas lega.

"Lalu bagaimana keadannya, Dok?" tanya Yoona.

"Namun pasien membutuhkan donor darah," lanjut dokter itu.

"Aku yang akan mendonorkannya, golongan darah kami sama," jawab Yoona dengan yakin.

"Kami akan memeriksa dulu."

FANGIRL EXO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang