19. New York Or No?

916 81 1
                                    

Happy reading!

Yoona berlari cepat keluar, saat mendengar kabar tentang Irene yang akan kembali ke New York. Bagaimana bisa, Irene tidak memberinya tau? Dan alasan apa, yang membuatnya harus kembali ke New York?

"Irene!" teriak Yoona dengan mengatur napasnya yang ngos-ngosan.

Irene menghentikan langkahnya, saat hendak masuk ke dalam mobil, Suho yang akan mengantarnya ke bandara.
Lalu tersenyum kecil, saat Yoona berjalan menujunya.

"Kau! Apa yang kau lakukan? Kembali ke New York, tanpa memberiku tau?" tanya Yoona yang terkesan mengarah kecewa.

"Aku ada urusan mendadak, dan aku sudah menulis surat di kamar untukmu." Irene menjawabnya dengan sedikit kikuk. Dan saat ini otaknya sedang mencari alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan Yoona selanjutnya, yang tentu saja Irene sudah menebaknya.

"Kau tau aku ke Seoul, hanya untuk bertemu dengan EXO, dan itu sudah terkabul, lalu apa lagi yang harus aku lakukan di sini? Sedangkan hidupku ada di New York," jelas Irene panjang lebar, dan menghela napasnya. Dan alasan utama ia ingin kembali ke New York adalah, ia tidak ingin tersakiti melihat kedekatan Yoona dan Chanyeol.

Mendengar penjelasan Irene, membuat Yoona menelan ludahnya sendiri. "Baiklah, aku akan ikut denganmu, kita datang bersama, pulang harus bersama. Dan kau juga harus ingat tujuanku ke sini untuk menemanimu." Skakmat dengan jawaban Yoona. Irene memainkan lidahnya, dan mengigit bibir bawahnya. Apa yang harus Irene lakukan untuk mencegah Yoona?

Suho paham dengan apa yang dirasakan Irene saat ini, dan mungkin sedikit bantuan darinya, akan menyempurnakan rencana Irene, walaupun sadar, jauh dari lubuk hatinya, ia tidak rela, jika Irene pergi. Mungkin perasaan untuk Irene mulai ada.

"Lalu bagaimana dengan Chanyeol dan janjimu kepada Bibi Semi?" Ucapan Suho membuat Yoona menghentikan langkahnya. Saat ini ia hanya bisa berdiam, dia tidak harus memilih Chanyeol atau Irene?

"Kau jalani tugasmu, dan aku rasa Chanyeol sangat membutuhkanmu," kata Irene dengan memegang bahu Yoona dengan pelan. Dan memeluknya, Irene memejamkan matanya sebentar saat ini air matanya keluar.

"Aku akan kembali sebagai Irene yang baru," lanjut Irene dengan melepaskan pelukannya, dan tersenyum. Lalu berjalan kembali ke dalam mobil Suho.

"Yoona, ayo masuk," kata Baekhyun dengan merangkul Yoona sebelah kanan. Sedangkan Chen memegang tangan Yoona sebelah kiri. Dan berjalan menuju ke dalam.

"Apa Chanyeol masih tidur?" tanya Yoona dengan menghapus air matanya.

"Iya, aku ke dalam dulu. Dan jika kau butuh bantuan atau tempat cerita aku bisa," kata Baekhyun dengan senyum.
Yoona mengangguk, dan memeluk Baekhyun tiba-tiba. Bagi Yoona Baekhyun adalah kakaknya di sini. Dari semua member EXO, yang selalu baik dan menurut Yoona orangnya asyik adalah Baekhyun. Walaupun kadang-kadang membuatnya jengkel.
"Sudah jangan terlalu memelukku, atau Chanyeol akan salah paham denganku." Ucapan Baekhyun, membuat Yoona tersenyum lebar, dan mencubit pipi Baekhyun.

"Kau tau, dari dulu, aku sangat ingin mencubit pipimu itu." Yoona berkata dengan tertawa kali ini. Lalu memutar bola matanya. Segera Yoona membuka mulutnya secara lebar, saat melihat Chanyeol tiba-tiba berada di sampingnya.

Tanpa berkata apapun, Chanyeol langsung berjalan pergi begitu saja.

"Kau kejar dia, aku rasa dia cemburu. Jika Chanyeol marah, kau bisa bersamaku, karena aku juga tidak kalah tampan darinya," canda Baekhyun sekali lagi, membuat Yoona menggelengkan kepalanya, dan berdecak lalu mencubit kembali pipi Baekhyun.

Sedangkan mata Baekhyun membuka sempurna, saat melihat Taeyeon yang menatapnya dengan kecewa. Dan berlari pergi.

"Chanyeol!" teriak Yoona dengan mengatur napasnya, bagaimana tidak,  langkah Chanyeol terlalu cepat sehingga membuatnya ngos-ngosan.

Melihat itu Chanyeol menuangkan air pada gelas, dan memberikan pada Yoona.

"Terimakasih," kata Yoona dengan meneguknya. Lalu duduk di sofa kamar Chanyeol di sampingnya.

Mata Yoona membelalak saat melihat makanan Chanyeol yang masih utuh dan belum disentuh sama sekali. Lalu mendengus, dan berjalan mengambilnya lalu kembali duduk di samping Chanyeol.

"Kenapa kau tidak makan? Kau mau cepat sembuh atau tidak!" Yoona mengarahkan sendok ke Chanyeol. Namun reaksi Chanyeol adalah tersenyum miring.

"Aku tidak akan pernah sembuh, Yoona." Ucapan Chanyeol membuat aliran darahnya mengalir begitu cepat. Lalu berusaha tersenyum.

"Hidup dan mati seseorang ada di tangan Tuhan, dan kau harus semangat." Yoona berkata dengan memberi semangat, lalu memaksa Chanyeol untuk memakannya.

"Kau," belum Chanyeol bicara Yoona kembali menyuapi Chanyeol, hingga membuat makanannya belepotan. Bagaimana tidak, Yoona menyuapinya dengan melamun, memikirkan Irene.

"Yoona!" teriak Chanyeol, dengan mengambil sendok yang berada di tangan Yoona. Tentu saja Yoona kembali ke alam sadar.

"Ada apa?" dengan polosnya Yoona bertanya.

"Kau kenapa? Ada masalah?" tanya Chanyeol dengan menisihkan piring di tangan Yoona.

"Aku memikirkan Irene."

"Ada apa dengannya?" tanya Chanyeol yang tidak tau apa-apa.

"Irene kembali ke New York." Satu kalimat dari Yoona, membuat Chanyeol terkejut. "Aku rasa dia kecewa karena kedekatan kita," lanjut Yoona dengan menunduk. Dan lagi-lagi air matanya keluar.

"Kecewa? Dia benar-benar menyukaiku? Aku kira itu hanya sebatas seorang fans." Dengan santainya Chanyeol berkata, dan tanpa Chanyeol sadari ucapannya membuat Yoona menggelengkan kepalanya.

"Dia sangat mencintaimu, dan jika kau tidak bisa menyukainya setidaknya kau hargai perasaannya." Yoona berkata dengan menatap kecewa ke Chanyeol.

"Dengan aku sedikit memberi harapan untuknya, itu akan semakin membuat cintanya tumbuh. Sikap cuekku adalah cara agar dia tidak semakin mencintaiku," jawab Chanyeol dengan tersenyum miring.

Dan melihat reaksi wajah Chanyeol membuat Yoona menyesal berkata seperti itu. Yoona takut itu akan mempengaruhi kesehatannya.

"Dan selain itu aku juga telah mencintai orang lain." Entah kenapa ucapan Chanyeol membuat detak jantung Yoona langsung naik.

"Siapa?" tanya Yoona dengan ragu.

"Kau," belum juga Chanyeol bicara terhenti oleh suara seseorang. Dan apa yang terjadi pada Yoona saat mendengar kata 'kau'.  Seketika detak jantungnya berhenti sebentar. Beruntung Do dan Chen datang, sehingga Yoona tidak harus menjawab, jika orang yang dimaksud Chanyeol adalah dirinya.

"Yoona! Irene!" teriak Do dengan tidak jelas.

"Ada apa?" Yoona berdiri dan menatap serius Do, begitupun dengan Chanyeol.

"Mobil Suho mengalami kecelakaan, dan sekarang mereka sedang berada di rumah sakit." Bagai tersambar petir, saat mendengar kabar dari Do. Hampir saja Yoona terjatuh ke lantai, beruntung Chanyeol menangkap tubuh Yoona.

"Lebih baik kita ke sana," lanjut Chen.

Karena Yoona lemes dan tidak bisa berjalan. Sehingga Chanyeol menggandengnya, dan kepala Yoona bersandar di bahu Chanyeol. Pikiranannya tidak menentu memikirkan bagaimana keadaan Irene saat ini. Sejak awal Yoona sudah mempunyai perasaan tidak enak, namun Irene tetap bersikeras untuk pergi. Dan jika terjadi sesuatu ke Irene, maka Yoona adalah orang pertama yang merasa bersalah, bagaimanapun juga ia lah yang membuat Irene kembali ke New York.

"Kau tenang, Irene akan baik-baik   saja," kata Chanyeol dengan menenangkan Yoona.

***
Apa yang akan terjadi selanjutnya?  Ada yang bisa nebak? Silahkan vote dan koment!

FANGIRL EXO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang