Bagaimana kalian bisa tahu sedetail itu, apakah kalian penguntit....
"Lo berisik. Temen temen gue terganggu dengan kehadiran lo!"Sosok bermata biru itu pun membuat rena cengo dengan perkataannya yang pedas. Tak hanya itu dia menutup pintu kelasnya.
Aduh Rena, udah tutup mulutnya entar ada kadal masuk tau rasa. Eh.
"Rena,kok berdiri di sini?"
Seseorang menepuk pundaknya membuat Rena mengatupkan mulutnya kembali.
"Eh,kak Levin."
"Kamu tadi ngapain? Kok ngomong sendiri gitu."
Pertanyaan itu pun sontak membuat rena salah tingkah."Hhe, nggak kak. Tadi ada bunglon lewat, kak. Gue duluan ya kak, daah." ucapan itu terlontar begitu saja dari mulut si mungil Rena dan pergi meninggalkan kakak kelasnya yang masih menatap sekitar dengan aneh.
"Bunglon..."
Levin Walker, siswa kelas XI IPS yang tergolong cowok idaman. Selain memiliki ketampanan yang tak diragukan dia seorang kapten basket dan pemain futsal andal.
×××
"Hai, Ren." sapa Izza saat sampai di kelas
"Apa!" ucap Rena dengan muka kesal
"Yaelah, lo kok cemberut gitu. Masih pagi kali," goda Dika
"Biarin. Ini juga karna lo."
"Halah, tiap hari juga mukanya di tekuk mulu." celetuk seseorang tiba-tiba dan sukses membuat Rena semakin kesal.
"Apa lo? Nggak usah ikutan!" sahut Rena dengan muka yang semakin di tekuk.
"Masa sih kok gue nggak tau."
"Lah, kan lo sepupunya?" ucap si ketua kelas itu
"Ya emang. Tapi kan kita nggak sekelas jadi mana dia tahu." jelas Izza
"Rena! Kenapa lo nggak nyapu? Ini kan jadwal piket lo?" ucap Vano mendadak mengganti topik.
Vano si ketua kelas yang sok ngatur. Em bukan gitu sih lebih tepatnya dia emang disiplin orangnya.
"Nggak! Udah bersih juga."
"Wih sepupu gue hebat, bisa lawan ketua kelas." Dika mulai kompor.
"Dasar ratu es." si ketua kelas mulai membuat jengkel Rena.
"Siapa bilang gue ratu es. Emangnya kaya frozen, ratu es." bantah Rena.
"HhHaaa,jadi lo suka nonton frozen. Oke ratu galak. Eh bukan, tapi nyebelin." sahut vano
"Eh bener tuh" Dika dan Izza kelepasan mengatakannya.
"Apaan,sih. Lagian lo ngapain masih di sini? Sana balik ke kelas lo!"
"Iya, ya. Daah Izza and sepupu gue yang paling cantik tapi nyebelin."
Izza langsung mencegah Rena yang hendak melempar sepatunya ke arah Dika.
"Rena, lo kenapa sih?"
×××
"Menyebalkan, gue kan laper. Malah di suruh ngumpulin tugas satu kelas." gerutu Rena, si gadis malang. Ups.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Eyes
Teen FictionGadis cuek dan menyebalkan yang hidup di antara dua orang yang berada pada friend zone. Sepupu yang penuh dengan sejuta kejahilan dan sahabat yang baik dan manis. "Saat melihatnya serasa ada sebuah getaran menjalar di seluruh tubuhku. Setelah itu di...