Aku ingin menjadi orang biasa saja agar bisa bebas menikmati hidup tanpa ada tekanan
~Geraldi
"Kaya lo nggak nyebelin aja,Ren."Celetuk Dika dan langsung di hadiahi jeweran di kupingnya.
"Aduuh, Rena. Sakiitt."
"Lo hobi banget sih jewer kuping Dika." Izza pun hanya bisa tertawa melihat dua sahabatnya itu.
"Gue boleh gabung, nggak?"
Kedatangannya itu menghentikan candaan mereka.
Sosok itu membawa nampan berisi semangkok bakso dan segelas es jeruk. Sosok yang tak terduga akan datang di tengah mereka."Eh, Al. Boleh, kok." Izza melihatnya dengan kaget.
"Hai, Al." sapa Dika.
"Ngapain lo kesini? Belum puas injak kaki gue terus ngatain gue maling?!" ucapan itu keluar dengan sangat lancar dari mulut Rena.
"Gue mau nyapa Dika. Apa salahnya?"
***
"Geraldi!"
Geraldi hampir saja ingin memukulnya kalau saja tidak tahu dia itu Alexa.
"Untung gue nggak jantungan."
"Lagian lo ngapain bengong gitu. Kesambet penunggu kelas tau rasa lo."
"Emang ada yang nungguin, mana?" katanya dengan sedikit menantang.
"Nggak usah sok berani lo."
"Gue nggak takut." Aldi sangat berbohong.
"Ya udah ntar nonton film Danur yuk."
"Gue, gue sibuk." Alexa sangat tahu kelemahannya yang takut ralat tidak suka dengan apapun yang berbau horor.
Alexa hanya tertawa puas melihat ekspresi sahabatnya. Ya dia sahabatnya.
Pertemuan pertama mereka saat SMP, tepatnya kelas 9. Aldi yang murid baru langsung di sambut baik, oleh Alexa, dia memang baik dan beruntung SMA ini mereka di pertemukan dalam satu kelas kembali.°°°
Geraldi William, dia cowok bermata biru yang sekarang mulai famous karena mata birunya yang berasal dari keturunan LA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Eyes
Teen FictionGadis cuek dan menyebalkan yang hidup di antara dua orang yang berada pada friend zone. Sepupu yang penuh dengan sejuta kejahilan dan sahabat yang baik dan manis. "Saat melihatnya serasa ada sebuah getaran menjalar di seluruh tubuhku. Setelah itu di...