8. Mimpi

1.1K 236 3
                                    

"Aku menyelamatkan seseorang lagi hari ini" kata Yuju saat menelepon Jaehyun.

"Benarkah? Wah, Yuju semakin berkembang dan hebat" puji Jaehyun.

Yuju melihat Seokmin sedang memperhatikannya. "Nanti kutelepon lagi, Hyun"

Ia menutup sambungan teleponnya dan menghampiri Seokmin.

'Yeojelyi ini lagi' -SM.

"Yeojelyi? Apa itu?"

Lantas Seokmin membulatkan matanya terkejut. "Bagaimana kau tau?!?"

"Entah" Yuju mengangkat kedua bahunya. "Aku hanya mendengarmu"

'Apa tadi itu terdengar? Padahal aku hanya memikirkannya' -SM.

"Tidak. Kau mengucapkannya. Kau pasti tak sadar. Kau tidur terlalu larut, tadi malam" kata Yuju.

"Kau ini sebenarnya siapa?"

"Ah, jadi itu" Yuju mengulurkan tangannya. "Aku Choi Yuju. Kau ingin berkenalan denganku, kan?"

Seokmin tak membalas uluran tangan Yuju. Ia hanya akan makin dibuat penasaran oleh gadis ini.

Lebih baik Seokmin pergi dari hadapan Yuju sekarang.

***

"IBUUUUU"

Mimpi buruk. Yuju menghirup udara sebanyak mungkin dan membuangnya.

Mimpi itu lagi. Seorang anak kecil yang kehilangan ibunya. Kenapa Yuju harus memimpikan itu? Masalahnya hanya mimpi itu yang terlihat begitu nyata.

"Bagus. Tidur saat jam pelajaran saya" Seo Ssaem sudah menyiapkan rotan di tangannya.

Ini namanya gawat darurat. Yuju harus segera mencari alasan.

"Tadi malam aku tidur larut sekali. Aku baru menyelesaikan semua tugasku pada jam 3 pagi. Tak bisakah kau mengasihaniku, Ssaem?" Lagi-lagi Yuju mengeluarkan puppy eyes mautnya.

"Silakan lanjutkan tidurmu" kata Seo Ssaem. "di koridor" lanjutnya.

Yah, Yuju sudah bisa menebaknya. Guru yang satu itu tak pernah sekalipun memberi hati pada Yuju.

Daripada hanya berdiam diri di koridor, lebih baik Yuju ke perpustakaan. Ia bisa bebas membaca komik apa saja disana.

Setelah sampai perpustakaan, ia langsung menuju bagian komik.

Diliriknya penjaga perpustakaan yang sedang menyusun buku dan ia melihat sesuatu akan terjadi padanya setelah ini.

Yuju segera mengajak guru penjaga perpustakaan itu untuk pindah dari sana agar menghindar dari tumpukan buku yang tiba-tiba jatuh dari rak dibelakangnya.

Dan dalang dari kejadian buku-buku yang jatuh itu adalah Lee Seokmin.

"Ssaem, tidak apa-apa?" tanya Seokmin.

"Sudah kau dapatkan bukunya?" tanya Yuju santai. Seokmin hanya meliriknya tak mengerti.

Penjaga perpus memukul kepala Seokmin dengan buku. "Sudah kubilang untuk berhati-hati saat mengambil buku! Kemarin kau juga melakukannya!"

"Aduh! Sakit, Ssaem. Maaf! Tadi bukunya terlalu sulit untuk diambil" kata Seokmin.

Ia pun menghentikan aksi pukul-pukulnya.

"Kenapa kalian berdua disini?" tanya penjaga perpustakaan.

"Aku dihukum"

"Aku juga"

"Bagus sekali. Kalian mencari hukuman yang tepat"

"Ye?" keduanya saling menatap guru itu bingung.

The 6th Sense✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang