Part 3

8.3K 925 37
                                        

"Minhyung"

Anak kecil bernama Minhyung itu menoleh dan tersenyum lebar melihat anak laki-laki yang lebih tua darinya melambaikan tangan.

"Hyung"

Minhyung berlari mendekati anak laki-laki yang dipanggilnya hyung. Merentangkan tangannya dan memeluk leher kakak laki-lakinya.

"Bagaimana sekolahmu Minhyung?"

"Menyenangkan hyung tadi aku menggambar ini"

Minhyung mengambil kertas yang telah dia coret-coret menjadi sebuah gambar. Memperlihatkan gambarannya tersebut pada sang kakak.

"Waah ini bagus Minhyung"

"Hehehe"

Minhyung tersenyum senang melihat kakaknya yang memuji gambarannya. Minhyung akan memperlihatkan gambarannya nanti pada ibu dan ayahnya agar dapat pujian lagi dari mereka.

"Ayo kita pulang"

Minhyung menggenggam tangan kakaknya yang terulur. Keduanya pulang dengan bergandengan tangan.

"PERGI KAU SIALAN"

Sampainya di rumah hal pertama yang disambut adalah teriakan dari ibunya. Kemudian terdengar beberapa benda yang terbuat dari kaca pecah. Minhyung yang takut bersembunyi dibalik tubuh kakaknya. Tubuhnya bergetar ketakutan.

"Ckkk sial"

Melihat adiknya yang bergetar takut dibalik tubuhnya membuat sang kakak geram dengan tindakan orang tuanya. Kenapa orang tua sialan itu tidak pernah mengerti situasi.

"Minhyung kamu masuk ke dalam dan langsung ke kamar ya. Jangan keluar sampai kakak datang, mengerti?"

Dengan ragu Minhyung menganggukan kepalanya. Dari luar saja dia sudah merasakan ketegangan yang tercipta dari dalam. Dengan bantuan kakaknya Minhyung berhasil masuk ke kamar, sebelumnya dia sempat melihat pecahan kaca di ruang tengah dan darah yang menetes dari tangan ibunya dan kepala ayahnya.

Minhyung cukup sering melihat orang tuanya bertengkar tapi tidak sampai berdarah seperti sekarang. Ini adalah yang terparah bagi Minhyung melihat pertengakaran orang tuanya.

"Jangan keluar sampai aku kembali"

Pintu kamar tertutup meninggalkan Minhyung yang hanya bisa terdiam di dalam kamar menunggu kakaknya untuk kembali.

"YAAA"

Semuanya langsung menutup telinga mendengar teriakan kencang dari Chenle. Anak manis itu sedang berlarian disekitar markas untuk menangkap Jisung.

"Bisa kalian berhenti?"

Seruan Renjun tidak dipedulikan oleh kedua maknae itu. Keduanya terus saja berlarian. Jaemin yang lewat hampir saja menjatuhkan minuman yang dia bawa.

"Park Jisung Zhong Chenle berhenti"

Chenle dan Jisung langsung berhenti mendengar ucapan Mark. Sejak Yuta tertangkap sikap Mark sedikit berubah dan membuat yang lain cukup takut dengannya.

"Kalian berdua duduk"

Chenle dan Jisung langsung nurut. Mereka dua duduk berdampingan dengan kepala yang menunduk.

"Untuk masalah Yuta hyung biar aku saja yang mengurusnya. Kalian coba cari tau dari mana para polisi mengetahui rencana kita?"

"Dan Renjun bisa kau ke ruanganku"

Love Shot ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang