Aku tersadar dari lamunanku kala natha mengingatkanku atas tujuan utamaku datang ke tempat ini, kuberanikan diri untuk menanyakan hal-hal yang terus mengganggu pikiranku sejak kemarin, kubuka percakapanku dengan rendra, ku awali dengan meminta maaf terlebih dahulu walaupun terdengar membosankan namun tetap kuucapkan.Aku mengambil sebuah catatan kecil yang berada dalam tas ku. Ya catatan mengenai apa saja yang hendak kutanyakan pada rendra, sejak semalaman aku telah menyusun pertanyaan-pertanyaan dalam catatan kecil itu, terserah nanti apakah rendra mau menjawab pertanyaanku atau tidak.
“ maaf rendra, maksud kedatangan saya kesini adalah ingin mencari jawaban dari pertanyaan –pertanyaan yang sudah saya susun ini” aku membuka pertanyaan sambil menunjukkan catatan kecil yang aku bawa dari rumah.
“ apa itu? Apakah ini Semacam wawancara eksklusif?” jawab rendra dengan nada menyindir serta wajah meremehkan yang entah mengapa menurutku saat ini dia mirip sekali dengan pemuda yang bernama natha itu.
“bu…bukan, ini hanya pertanyaan-pertanyaan yang selalu membuatku merasa bingung dan penasaran.” Jawabku jujur.
Setelah beberapa saat terdiam dengan ekspresi berpikir akhirnya rendra memutuskan untuk menjawab pertanyaan ku.
“ saya akan jawab pertanyaan yang nona ajukan pada saya, namun saya tidak menjamin jawaban saya akan membuat nona menjadi paham.”
Mendengar pernyataan yang di ungkapkan oleh rendra membuat aku jadi bersemangat, oke pertanyaan pertama yang aku ajukan pada rendra adalah apakah semua tumbuhan di dunia ini memiliki nyawa dengan wujud yang seperti rendra miliki?.
Seulas senyum langsung terukir di bibir rendra kala mendengar pertanyaan pertama yang aku ajukan padanya.
“ iya, semua tumbuhan memiliki nyawa sama seperti saya. namun untuk bentuk rupa saya kira sama halnya dengan manusia yang memiliki rupa yang berbeda. Dan untuk siapa saja yang dapat melihat wujud nyawa kami, itu juga tergantung pada apakah kalian memiliki hubungan dengan orang – orang yang dulu berhungan dengan kami”
jawab rendra dengan penjelasan yang justru membuatku menjadi bingung.
Saat tengah mencerna jawaban yang diberikan oleh rendra, rendra tiba-tiba bertanya pada ku bagaimana aku dapat melihat wujudnya itu, apakah aku adalah keturunan dari seseorang yang pernah membuat janji dengan para leluhur bambu.
Oke bukankah saat ini aku yang sedang bertanya pada rendra? Tapi justru aku sekarang yang dibuat tambah bingung oleh jawaban serta pertanyaan yang dia ajukan padaku.
Nah loh apa katanya? hubungan? Janji? Semua hal itu yang justru membuat isi kepalaku jadi semakin berputar.
“maaf saya sungguh bingung mengenai jawaban serta pertanyaan yang anda berikan” jawabku pada rendra. Yang tak pelak menghasilkan helaan nafas dari pemuda berkharisma itu.
“baiklah, namun saya sudah menjelaskan di awal, bahwa saya tidak menjamin menjawab pertanyaan dari nona akan membuat nona mengerti.
Pertanyaan apa lagi yang kini harus saya jawab?” Tanya rendra sambil melirik catatan kecil yang masih aku pegang.
“Oh iya, bagaimana tumbuhan bambu bisa menghilang dari kehidupan ini, dan bagaimana bisa dianggap sebagai sebuah mitos.”
Dan benar saja kini wajah rendra berubah menjadi muram, kulihat sebuah senyum pahit pada bibir pemuda itu, dan akhirnya dia angkat suara.
Mampus !!! kenapa bisa salah baca pertanyaan sih? Seingetku tadi petanyaan ini udah dihapus!!!
“ ma…ma…” cicitku karena ketakutan. Namun bahkan belum sampai menyelesaikan kata maaf rendra tiba-tiba bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reipring
FantasiaManusia, Hewan, dan Tumbuhan. Tiga makhluk yang hidup di bumi ini dan dikatakan memiliki nyawa. Entah hanya kebetulan atau takdir yang menjeratku dalam semua ini. Tugas RPL (Riset Penelitian Lapangan ) semacam tugas akhir seperti untuk menulis skrip...