IBADG/03

24K 898 6
                                    

Mereka melanjutkan acara makannya. Tanpa di sadari Alisa ternyata papanya sudah berada di sampingnya.

"Kamu kapan baru mau berubah?" Tanya to the poin papa Alisa.

Alisa hanya diam lalu berdiri berniat untuk pergi tapi di cekal oleh bodyguard papanya.

"Duduk Alisa! Papa belum selesai bicara." Ucap papa Alisa yang bernama michael crawl serta pemilik sekolah.

Geng most wanted yang masih duduk di bangku itupun merasakan aura mencekam di antara papa dan anak yang berada di hadapan mereka.

Akhirnya mereka hanya diam memperhatikan dan termasuk Miko yang saat ini asik memandangi espresi Alisa yang terlihat tidak suka.

"Ada apa pak Michael Crawl ke sini?" Tanya Alisa ketus.

"Kamu yang sopan bicaranya, saya ini papa kamu jadi panggil saya papa jangan dengan nama." balas Michael dengan nada tegas.

"Saya lupa kalau punya papa? karena seingat saya sih hanya tinggal bersama laki-laki yang membiayai dan memenuhi kebutuhan saya saja, tapi tidak pernah bersikap seperti layaknya seorang papa." Ucap Alisa, dan itu sukses menampar ego Michael sebagai seorang ayah.

"Papa kesini bukan mau berdebat dengan kamu! tapi papa kesini mau memastikan kalau kamu tidak berbuat ulah lagi di sekolah baru kamu." Ucap Michael halus.

"Tapi sayangnya saya sudah berbuat ulah, anda mau tau apa saja?" Tanya Alisa santai.

"Papa sudah tau kalau hari ini kamu tidur di kelas sambil dengerin musik, dan kamu juga langsung keluar kelas saat guru kamu mengajar dan itupun masih di jam pelajaran." Ucap Michael menahan emosi.

"Yah anda sudah tau duluan, padahal saya mau kasih tau anda sebagai surprise." Ucapan Alisa sukses membuat geng most wanted yang mendengarnya menaikkan satu alisnya.

"Tapi anda melupakan satu hal lagi, kalau tadi saya juga menumpahkan makanan dan minuman ke atas kepala seorang siswi." Ucap Alisa pura-pura antusias, semua yang ada di meja itu hanya menggelengkan kepala melihat espresi santai Alisa.

Michael pun menggelengkan kepala karena tidak menyangka putri kecilnya yang manis dan penurut kini menjelma menjadi gadis yang keras kepala dan pembangkang.

"Baru sehari kamu sekolah di sini kamu sudah banyak membuat ulah?" Tanya Michael, tapi Alisa mendengarnya dengan malas.

"Ini semua karena anda. seandainya saja dulu anda percaya omongan saya? oh tapi tidak, bahkan sampai sekarang anda tidak percaya, anda lebih percaya dengan wanita ular itu bahkan anda menikahinya." Balas Alisa emosi.

Ingin sekali rasanya Alisa berteriak dan mengeluarkan semua isi hatinya tentang semua kebencianya, tapi tidak, Alisa tidak ingin terlihat lemah apalagi di depan papanya.

"Papa mohon hentikan pemberontakan kamu ini dan kembali seperti dulu menjadi putri kecil papa yang manis dan penurut." Michael mengucapkannya sambil menatap sendu putrinya.

"Kembali seperti dulu? Hahhahhah.. menjadi penurut? terus anda memerintah saya dengan seenaknya dan memberi kesempatan wanita ular itu untuk menyakiti bahkan membunuh saya juga seperti yang mereka lakukan pada mama."Ucap Alisa dengan tawa sumbangnya.

Air matanya sudah jatuh membasahi pipinya tapi dengan cepat Alisa menyekanya. Miko dan yang lain melihat itu.

"Kamu salah paham dia tidak membunuh ..." Ucapan Michael terputus.

"Salah paham? anda bilang salah paham? wanita ular itu membunuh mama tepat di hadapan saya dan anda tetap mengatakan itu salah paham?" Jawab Alisa sambil menepuk tangan.

ALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang