IBADG/32(Extra Part)

39 3 0
                                    

Pagi harinya Putri telah siap untuk berangkat sekolah lalu ia ke kamar Alisa untuk mengajaknya berangkat bersama.

"Alisa lo sudah siap belum?" Tanya Putri dari luar kamar.

"Alisa lo dengar gak? Apa lo belum bangun?" Tanya putri lagi, akhirnya Putri membuka pintu kamar Alisa dan mendapati bahwa Alisa masih tertidur sambil membelakanginya.

Putri geleng-geleng kepala lalu ia mencoba membangunkan Alisa," Alisa bangun ini sudah jam berapa."

Alias terganggu dan langsung membalikkan badan menghadap ke Putri.

"Astaga itu mata lo bengkak banget dan lo udah mirip zombie tau gak." Ucap Putri terkejut ketika mendapati Alisa dengan keadaan yang sangat kacau.

Mata bengkak seperti orang yang habis menangis belum lagi kantong natanya sudah hitam seperti orang yang belum tidur selama sebulan.

"Lo pergi aja sendiri gue lagi gak enak badan." Ucap Alisa pelan.

"Gue lihatnya juga gitu," Ucap Putri iba," baiklah, lo istirahat aja di rumah karena gue takut kalau lo di sekolah terus anak-anak di sekolah liat lo dalam keadaan ini bisa-bisa mereka lari."

"Maksud lo?" Tanya Alisa ketus.

"Hehehe!!! Bercanda doang." Jawab Putri lalu beranjak keluar meninggalkan Alisa di kamarnya.

Mulai dari semalam Alisa memang menangis sampai matanya bengkak dan dari semalam juga ia tidak bisa tidur sehingga kantung matanya menjadi hitam.

Tidak jauh berbeda dengan Alisa, Miko pun terlihat sangat kacau. Miko tetap pergi sekolah tapi penampilannya sangat kacau, Rambut acak-acakan, kancing seragamnya ada beberapa tidak di kancing dan seragamnya pun tidak rapi.

Banyak murid-murid yang memandang ngeri dengan penampilan Miko ini, karena tidak biasanya ia seperti itu, tapi sekarang keadaan si most wanted itu sangat kacau.

Miko berjalanpun sangat pelan dan pandangannya hanya lurus kedepan layaknya mayat hidup yang lagi berjalan.

"Miko lo sakit?" Tanya Eza sambil menempelkan punggung tangannya ke kening Miko.

"Bagaimana panas gak?" Tanya Gery.

"Gak." Jawab Eza.

"Miko lo jangan seperti ini deh, gue jadi ngeri liat lo udah tatapan lo dingin terus lo sekarang kayak mayat hidup, sebenarnya lo kenapa sih?" Tanya Gery.

"Gue gak apa-apa." Jawab Miko dingin lalu melanjutkan langkahnya sampai ke kelasnya.

Miko lalu duduk di bangkunya sambil menopang kepalanya menggunakan tangannya.

"Lo kalau punya masalah cerita dong sama kita jangan lo simpan sendiri." Ucap Gery.

"Iya nih katanya kita sahabat tapi lo gak mau berbagi masalah lo sama kita." Ucap Eza menimpali.

"Gue sama Alisa putus." Ucap Miko.

"Apa putus? Kok bisa? Apa ini karena lo masih cemburu dengan Devo?" Tanya Gery.

"Itu salah satunya dan kemarin Alisa melihat gue berciuman dengan cewek lain." Jawab Miko.

"Lo ciuman dengan cewek lain? Pantas Alisa mutusin lo." Ucap Eza.

"Sebenarnya gue gak ciuman dengan cewek itu." Ucap Miko membenarkan.

"Terus kalau gak ciuman lo ngapain?" Tanya Gery.

"Pas gue jalan gue gak fokus akhirnya gue tersandung dan pas gue mau jatuh ternyata tuh cewek juga jalan di depan gue akhirnya gue seakan meluk dia bahkan seperti terlihat mencium dia." Jawab Miko.

"Dan Alisa melihat lo disaat lo jatuh?" Tanya Eza.

"Lebih tepatnya pas gue seperti berciuman dengan cewek itu." Jawab Miko.

"Jadi Alisa langsung mutusin lo?" Tanya Gery dan Miko mengangguk," lo gak jelasin yang sebenarnya?"

"Gak, kemarin itu gue masih marah karena Alisa terlalu dekat dengan Devo akhirnya gue gak mau menjelaskan semuanya biar dia ngerasain rasanya disakiti tapi diluar dugaan gue ternyata Alisa mutusin gue dan bahkan memutuskan pertunangan kita." Jawab Miko.

"Itulah akibatnya kalau lo terlalu egois." Ucap Gery.

"Terus gue harus bagaimana?" Tanya Miko.

"Lo minta maaf dengan Alisa lalu lo jelasin yang sebenarnya." Jawab Eza.

"Tuh Eza aja tau masa lo gak tahu." Ucap Gery.

***

Sudah tiga hari Alisa tidak terlihat di sekolah dan tiga hari itu pula Miko mencari-cari Alisa dan sangat merindukan gadis itu.

Setelah bertanya sama Putri tentang keberadaan Alisa, sepulang sekolah Miko masih bingung tentang apa dia harus menemui Alisa di rumahnya atau menunggunya sampai masuk sekolah.

Miko terus-terusan menimbang hal itu sampai tidak sengaja ia melihat Devo sedang bermesraan dengan seorang cewek, Miko langsung dikuasai emosi.

Miko lalu turun dari mobilnya dan langsung menghampiri Devo, tanpa satu kata pun ia langsung menonjok Devo tetapi Devo tidak tinggal diam dia pun membalasnya dan pada akhirnya mereka berdua berantem sampai orang-orang sekitar memisahkan mereka berdua.

"Lo gila ya? Ngapain lo datang-datang langsung nonjok gue?" Tanya Devo.

"Lo yang gila, kemarin-kemarin lo bersama Alisa tapi sekarang lo sama cewek lain, lo mau mempermainkan Alisa?" Tanya Miko balik.

"Hahahha!!! Karena hal itu lo sampai membuat gue babak belur kayak gini?" Tanya Devo kembali sambil terus tertawa.

"Kok lo ketawa?" Tanya Miko

"Yaiyalah gue ketawa lo sih lucu, gue kan sudah bilang kalau Alisa itu sahabat baik gue tapi lo gak percaya dan perkenalkan ini pacar gue." Jawab Devo.

"Hei, iya Alisa sahabat baiknya Devo, dan yang menjodohkan gue sama Devo itu adalah Alisa dia gadis yang baik dan sahabat yang sangat baik." Ucap cewek itu.

"Jadi." Ucap Miko bingung.

"Gue memang sangat dekat dengan Alisa karena kita sahabatan dari kecil dan gue pun sudah menganggap Alisa seperti saudara gue dan Gery pun seperti itu jadi tidak mungkinkan gue memacari saudara gue sendiri." Ucap Devo membuat Miko terdiam.

"Jaga baik-baik sahabat gue itu jangan pernah menyakitinya apalagi menyia-yiakannya." Ucap Devo sambil menepuk pundak Miko lalu beranjak pergi meninggalkan Miko dengan luka memar di wajahnya.

Miko pun akhirnya yakin untuk menghampiri Alisa di rumahnya tetapi ia harus menelan kekecewaan karena Alisa tidak berada di rumahnya.

ALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang