IBADG/06

20.5K 745 13
                                    


             Kadang ada saatnya kita                  menangis dan ada pula saatnya
kita tertawa

  _Sri Rahayu Wirawan_

_________________________________________

Saat sedang asik makan dan bercengkrama tiba-tiba datang seorang siswi yang memang dari dulu menyukai Miko tapi sering diabaikan olehnya .

"Hey Mik, gue udah pulang dari study tour. lo gak mau nyambut gue gitu? "Ucap Putri, adik tiri Alisa cewek cantik tapi centil dan licik seperti mamanya .

"Gak penting. "Ucap Miko datar .

"Lo kok gitu kita- "Ucap Putri terputus karena matanya tidak sengaja melihat Alisa yang duduk di hadapan Miko dan sedang asik memakan makanannya .

"Wow .. cewek perusuh, lo ngapain disini? "Tanya Putri tapi di abaikan Alisa. Karena Alisa tidak menghiraukannya  Putri lalu berjalan mendekati Alisa .

"Kalau gue tanya lo harus jawab. "Ucap Putri menarik rambut Alisa, semua murid terkejut melihat Putri melakukan hal itu tanpa terkecuali geng most wanted .

Tiba-tiba Alisa membanting sendok yang ada ditangannya dengan keras yang membuat Miko, Eza dan Gery tersentak . Alisa lalu beralih memegang tangan Putri lalu memutarnya ke belakang dan menindis kepala Putri sehingga wajahnya menempel di meja yang membuat Putri meringis kesakitan .

"Gue udah pernah memperigatkan lo  jangan pernah menyentuh gue walaupun hanya sesenti tapi apa yang lo lakuin tadi itu sudah membangunkan iblis dalam diri gue. jadi lo harus rasakan akibatnya. " Ucap Alisa penuh penekanan dan semua orang yang melihat itu bergidik ngeri. Gery berniat melerai tapi dia urungkan karena Alias sudah lebih dulu memperingatinnya .

"Lo jangan hentikan gue sekarang,  karena kalau lo lakukan itu lo akan kena kemarahan gue juga. "Ucap Alisa dengan tatapan seakan ingin membunuh siapa saja yang menghalanginya .

Alisa lalu mengambil gunting kecil yang selalu dia bawa lalu dengan seringai iblisnya mengarahkannya ke rambut Putri .

"Lo mau a...pa? "Tanya Putri mulai takut .

"Seperti biasa bermain sedikit sayang! "Jawab Alisa, lalu mulai mengunting asal rambut putri hingga tak beraturan, tapi Alisa tidak sampai mengunting habis rambutnya, hanya sampai sebahu Putri yang Alisa potong asal. Alisa lalu beralih ke rok putri lalu menguntingnya juga dengan model rumbai . . " karena cewek ular ini memang pantas mendapatkan itu. lagian gue udah terbiasa di salahkan atas semuanya jadi ini sih gak berpengaruh bagi gue. "Miko menatap Alisa dengan sendu .


Miko dapat melihat dalam tatapan Alisa jika itu adalah tatapan terluka , kecewe , dan kesedihan .

"Dan buat lo cewek ular, ini peringatan terakhir jadi kalau lo mengulanginya lagi bukan hanya rambut dan rok lo yang jadi sasaran tapi juga kulit lo akan gue robek-robek.  "Ucap Alisa lalu memasang headsetnya dan beranjak pergi seakan-akan tidak terjadi apapun .

"Lo lebih baik pulang. "Ucap Gery .

"Makasih ya Mik "Ucap Putri .

"Hmm..."Ucap Miko kembali duduk di tempatnya dan Putri lalu pergi .

"Lo kalau mau bantuin Putri, yah.. langsung aja bantuin gak usah katain Alisa keterlaluan. "Ucap Gery ketus .

ALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang