8 bulan sudah berlalu tapi Kris belum kunjung kembali, Sehun pun sudah frustasi mencarinya di mana. Orang orang kepercayaannya gagal melacak Kris. Dan ia tidak berani melapor polisi takut kedua orang tua Kris hawatir.
Terlebih dia juga takut di hajar habis habisan oleh ayah angkat Kris jika Kim Minseok tahu alasan Kris menghilang, karena Sehun kemarin di hajar habis habisan Ayahnya karena gagal menjaga istrinya.
Kedua orang tuanya sudah tau kebejatan Sehun, saat mereka berkunjung dan menemukan tidak ada Kris di rumah, jadi karena terus di desak oleh ibunya, Sehun menceritakan semuanya dan tentunya itu membuat kedua orang tuanya kecewa. Chanyeol bahkan menamparnya kemarin, padahal ibunya itu hampir tak pernah marah dalam hidupnya.
"Hoe Do Phabo Albino! Istrimu sudah ketemu belum?!" kejut Kai, mantan kekasihnya merangkap sahabatnya plus tim sukses pencarian Kris saat ini.
"Belum, Yifan seolah pergi di telan bumi. Hah... Biarawati itu." ujar Sehun lemas sambil meminum americano nya.
"Cih salah sendiri hobi melakukan kekerasan dan selingkuh. Kalau aku jadi dia aku sudah pergi sejak hari pertama pernikahan kalian." seruh Kai. Semakin sehat, semakin tajam pula mulut gadis ini.
"Cih, oke-oke aku memang salah. Dan selingkuhanku itu kau, jika kau lupa." ledek Sehun yg di jawab dengusan Kai.
"Ya dan aku sekarang menyesal. Oke daripada saling mengenang kebodohan, ayo temani aku ke rumah sakit!" pinta Kai.
"Kenapa? Kau sakit?" Sehun mengernyit bingung.
"Bukan. Tapi untuk mengantarku mengungkapkan rasa ke Dokter Zhang. Ouh... Ayolah serigala malas! Berdiri!" ujar Kai sambil menarik asal tubuh tegap Sehun seperti koper.
Bagus bukan karma yang Sehun terima? Istrinya hilang entah kemana, dan kini dia menjadi 'babu' mantan kekasinya yg sebenarnya masih sedikit ia cintai. . . .
Aroma roti bakar tercium di sebuah rumah sederhana di sebuah desa di Incheon.
Kris sedang membantu Jimin menyiapkan sarapan. Dia tengah memanggang sandwich di teflon sementara di sampingnya Jimin tengah memasak omelet.
Sementarah Chen sedang membeli susu dan juice di kedai petani Jung.
"Aku pulang..." baru saja di bicarakan, Chen sudah terlebih dahulu muncul dengan beberapa botol juice dan setabung susu dari arah pintu belakang.
