3 Natal

1.6K 68 2
                                    

Takdir tuhan seperti pecahan kaca, yang tidak bisa ditebak

🥀🥀🥀

Tuhan hari ini aku kembali datang kerumah mu, aku kembali mengeluh kepadamu. maaf jika aku hanya datang untuk kembali menangis. Hari ini aku bahagia, terimakasih telah memberikanku kesehatan tubuh yang masih kuat untuk berjalan, tuhan terimakasih telah membuatku menjadi pribadi yang kuat terimakasih telah mengirimkan luca untukku. 

tuhan jika boleh meminta satu permintaan di natal tahun ini aku hanya ingin kedua orang tuaku memiliki tubuh yang sehat dan aku berharap mereka selalu berbahagia di setiap harinya..

AAMIIN..

Seharusnya aku pergi ke rumah sepupu mama, Tante Melisa untuk merayakan natal bersama, tetapi aku merasa aku hanya orang asing diantara mereka, Merayakan natal dengan keluarga mama lebih menyesakkan dari pada merayakannya sendiri. Aku melihat sekilas pemandangan banyak orang di rumah Tante melisa. Yang kulakukan ini hanya ingin mengecek apa mama tahun ini akan pulang ataupun tidak sama seperti tahun tahun sebelumnya. Tapi mama tidak ada di sana, mungkin mama seperti ku sama sama menghindar dari keluarganya.

semenjak kematian omah hubungan keluarga kami menjadi rumit mama memilih tinggal di luar negeri dan kak Theo memilih untuk meninggalkan rumah dengan cukup lama.  Sejak kecil hubungan ku dengan mama tidak baik, aku sangat mengingat kenangan dengan jelas bagaimana mama mencoba beberapa kali untuk bunuh diri, setiap kali mama melihatku ia akan berteriak, emosinya sangat meluap hingga mungkin mama bisa menghancurkan seisi rumah. Terlebih setelah omah meninggal, mama kembali mengacaukan hidupnya, mama sangat suka alkohol, ia akan pulang dalam keadaan mabuk berat, tertawa seakan mama sangat bahagia dengan kehidupannya.

Mama memiliki banyak waktu yang sulit saat bersamaku, aku akui itu semua, kehidupan mama jauh lebih baik saat menghindar dariku.

saat merayakan natal seorang diri aku terkadang menghabiskan banyak waktuku di luar, pergi membeli makanan favoritku, terkadang aku membeli pakaian baru dan bermain seharian ditaman. Suatu hari nanti aku berencana untuk menghilangkan bekas luka yang cukup panjang dileherku, mungkin nanti saat usia ku menginjak dewasa aku akan membuat tato setangkai bunga lily, agar saat orang lain melihat leherku tidak menanyakan bekas luka lagi, sehingga aku tidak perlu membuka luka lama kembali. 

Niza hari ini mengajakku untuk makan bersama, dengan keberadaan niza dapat menghilangkan rasa kesepianku. aku membelikannya minuman yang mungkin akan disukainya, sedikit ku ketahui jika niza sangat menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan green tea walaupun rasanya sedikit aneh menurutku. 

Niza melambaikan tangannya kearahku, ia baru saja turun dari mobilnya, pria dengan dengan rambut bagian depan yang memudar juga melambaikan tangganya. 

"marry cristmast my bestie!!" ia berlari memelukku, seolah kami tidak pernah bertemu. 

Ucapan natal pertamaku, kupikir aku akan mendengar ucapan itu dari mama ataupun papa tapi ternyata Niza yang mengungkapkan nya pertama kali, aku sangat berterimakasih setidaknya ada yang mengingatku.

Aku beruntung mendapatkan Niza disisi ku, Niza menggandeng tanganku, ia sekali kali tersenyum kearahku. aku menyukai pertemanan kami. Niza menatapku dengan tulus, aku menyukai tatapannya, Niza adalah gadis terbaik yang diciptakan Tuhan.

hari ini Niza makan dengan lahap, ia tidak mengkhawatirkan berat badannya akan naik lagi. aku senang melihatnya makan dengan lahap, ia tidak perlu khawatir dengan berat badannya akan bertambah, ia hanya perlu mengkhawatirkan kesehatannya. 

Walaupun sedang melahap makanannya Niza tetap mengomel dan mengeluh. Tapi suaranya kini candu untukku, aku senang mendengar keluhannya.

"Keyma Lo gak mau sosisnya?" Aku menggeleng pelan

I Hope One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang