Semua kelompok yang lain memulai memakan masakan mereka, hanya kelompok ku yang saling bertatapan, Vivi dari ekspresi wajahnya terlihat enggan untuk makan, Zella hanya menatap hidangan kami sendari tadi dan Niza hanya mengangkat satu sendok di tanganya tanpa ingin memakannya.
Aku mengambil satu sendok dan memasukannya kedalam mulutku, rasanya sangat aneh, mulutku seperti diisi ikan mentah dan mie yang sudah mengembang terlebih nasi yang dimasak Zoe terlalu banyak air dan masih mentah. "Lumayan!" Kataku dengan wajah memerah, rasanya aku ingin sekali muntah tapi aku merasa tidak enak hati jika membuang makanan yang sudah dibuat susah payah. Aku sekuat mungkin menelannya.
Suap demi suap temanku memakannya dan hasilnya mereka berlari ke kamar mandi. Vivi kembali dengan wajah pucat. "Eneg banget!" Ia memegangi perutnya.
"Terus ini gimana?" Tanya Niza dengan wajah yang tidak bisa disembunyikan lagi. Ia sedikit murung. "Kita buang aja" Aurel kemudian mengangkat makanan tersebut dan membuang nya ke tong sampah.
"Kita salah banget ikut kegiatan kemah!" Runtuk Vivi, yaa wajar saja hari pertama kami dihadiahi dengan acara memasak dan hasilnya kami hanya membuat nasi yang begitu encer dan masih mentah juga eksperimen mie dengan ikan kaleng yang berakhir gagal.
Aku mengambil beberapa bungkus roti yang kubawa, "Sementara makan ini aja" kataku sambil membagikannya satu satu. Zella mengusap air matanya, aku tidak tau kenapa ia menangis, niza dan Vivi memeluknya dan menenangkannya.
Sekitar jam sepuluh malam kami dikumpulkan di lapangan, ternyata panitia membuat games untuk menemukan lima harta Karun bagi kelompok tercepat yang menemukan lima harta Karun akan mendapatkan hadiah. Zella begitu senang mendengarnya.
Vibes hutan begitu terasa, suhu nya berbeda sekali dengan di kota, aku kedinginan hingga menggunakan dua jaket.
"Ketemu!" Aurel menemukan kotak harta Karun pertama, kami memang belum jauh berjalan, ternyata matanya begitu teliti.
Kami menyusuri rindangnya pepohonan, Vivi terus menempel padaku dan Niza, rupanya ia yang paling penakut diantara kami. Diantara kami Aurel dan Zella yang begitu semangat mengumpulkan games harta karun, sehingga kelompok kami dapat menemukan 3 harta Karun tersembunyi karenanya. Lagi dan lagi Zella dan Aurel mulai berandai-andai, "Feeling gue kita bakal jadi juara pertama, kira kira hadiahnya apa ya?"
"Mobil? Motor atau hp?" Zella menimpali Aurel. "Pake logika kalau nebak gak mungkin hadiahnya kaya gitu!" Sanggah Niza, ia memiliki pemikiran yang rasional.
"Eh siapa tau kan pak teguh ngasih hadiah kaya gitu! Kalau dapet mobil lu jangan mau ya!" Runtuk Aurel, aku menertawakannya. Benarkata Niza mana mungkin hadiah utama nya mobil.
"Keyma gak boleh ketawa! Lo juga gak boleh mau ya kalau dapet mobil!"
Saat pengumuman games rupanya benar jika kelompok kami menjadi juara pertama dan hadiah yang diberikan hanya kompor listrik portabel dan 2 wajan. Niza begitu puas menertawakan Aurel dan Zella yang memasang wajah cemberutnya. "Makan tuh mobil!" Ungkap Niza sambil terus menertawakan tingkah Aurel dan Zella.
Aurel dan Vivi berbaring di samping kiri ku, Niza di samping kanan ku dan Zoe di dekat Niza. Ini pertama kalinya aku tidur dengan orang lain, rasanya gugup takut aku melakukan sesuatu yang aneh. Niza dan Vivi memelukku erat. Tak butuh berapa lama Vivi langsung tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hope One Day
General FictionSebenarnya untuk apa aku diciptakan dan dilahirkan ? Apa tuhan memberikan banyak kejutan? Apa tuhan menjanjikan kehidupan yang aku impikan? Tapi nyatanya tuhan selalu berbohong akan janjinya (Belum di revisi. Revisi bisa kapan saja)