5

1.1K 48 0
                                    


Dulu aku selalu bertanya apa itu moster? Apa mereka memiliki wajah jelek sehingga banyak orang menyebutnya monster. Apa mereka seperti zombie yang haus daging segar? Atau mereka seperti vampir yang sangat haus darah?

Sekarang aku tahu monster itu apa, mereka bukan mahluk yang bersembunyi dengan wajah jeleknya, bukan mahluk yang bersembunyi di tengah kegelapan, mereka bukan hantu yang menakutiku saat tidur, mereka bukan dari banyak orang yang di ceritakan.

Aku tahu monster itu adalah omah dan opah. Mereka adalah monster yang bersembunyi dengan gelar kakek nenekku. Mereka tidak memiliki wajah menyeramkan, mereka monster yang berpura pura baik di depan semua orang. Dan mereka adalah monster paling menakutkan dalam serial anak anak

🥀🥀🥀

Pada akhirnya aku terbangun dari mimpi burukku sendiri, aku merasa hidup seperti di dalam ruang hampa, saat aku melangkah ke semua arah mencari hal yang dapat membuatku keluar dari rasa lelah tapi nyatanya aku malah semakin terjebak.

Kaki ku seolah terjerat tali yang menahan ku untuk mencari pintu keluar. Bagaimana pun aku berusaha berlari tapi kenyataan menarik ku kembali, berkali kali kenyataan yang tidak bisa ku hadapi menamparku dengan keras, membangunkanku dari hayalan bodoh yang mungkin tidak pernah menjadi kenyataan.

Pada akhirnya aku frustasi dengan menarik rambutku, mengacak-acak rambutku, membuat telingaku memerah, pada akhirnya aku melukai diriku sendiri, mencoba berlari dari semua kenangan buruk itu, semakin aku marah pada diriku, suara itu terus terdengar semakin kencang, aku dapat merasakkan pukulan dari kenangan masa laluku. Berkali kali aku marah melampiaskan semuanya pada tubuhku nyatanya semua itu terus menghantuiku.

Mbak datang memelukku, menahan tanganku agar tak menggores kulitku, mulutku sama sekali tak berucap, hanya terdiam melihat luka cakaran di pergelangan tanganku, Mbak terus memelukku, membiarkan aku menangis dipelukannya.

Saat aku mulai tenang, mbak memberikanku secangkir teh, ia terus mengusap punggungku. Aku terdiam.

"Mimpi buruk lagi?" Tanya Mbak saat aku mulai tenang. Aku mengangguk.

"Mimpi apa sampe buat Adek kaya gini? Mbak takut kalau adek kenapa-kenapa"

"Badan keyma kurang sehat aja" kataku dengan suara serak.

"Mbak boleh kasih saran?" Tanyanya dengan kekhawatiran.

Aku mengangguk.

"Kalau ada yang mau diceritain, tapi adek gak bisa ceritain sama siapapun. Adek bisa cerita sama mbak, jangan ditahan sendiri. Mbahk khawatir dek, kalau memang mau nangis sampai jerit jerit pun gak papa, jangan kaya gini dek, mbak takut adek sakit." Katanya, mbak menahan tangisnya, aku mengangguk.

"Keyma cuman mimpi omah"

Mbak mengusap pipiku, kemudian memelukku. "Omah udah gak ada jadi jangan takut lagi" katanya pelan, aku hanya tersenyum tipis, walaupun omah telah pergi tapi kenangan buruknya tetap melekat.

🥀🥀🥀

Sepulang sekolah om Erwin mengajakku untuk makan bersama, aku menghabiskan waktu soreku dengan berbincang-bincang dengan om erwin, ia menyeritakan banyak hal dan kemudian ia sedikit memberi ku uang jajan. Dalam perbincangan kami, om Erwin sama sekali menghindari pertanyaan ku tentang mama, ia hanya menyuruhku untuk mencoba menu baru di restoran favoritnya. Saat aku sedikit saja membahas tentang mama ataupun hanya menanyakan kabar tentangnya om Erwin langsung mengalihkan topik pembicaraan kami.

I Hope One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang