PROLOGUE.

1.1K 121 6
                                    


"Pembohong ulung."

  "Siapa?"

  "Kamu."

••

  "Pria langit yang menolak dibumikan."

  "Siapa, saya?"

  "Yoongi bukan pria, Jimin, dan Yoongi hanya berbincang dengan kamu saja."

••

  "Lihat, nanti Jimin yang sibuk khawatir karena sudah takluk dengan Yoongi."

"Hey, itu hanya akan terjadi kalau gurun sahara salju."

••

  "Jimin--"

  "Diam kamu."

  "Sudah dengar berita--?"

  "Sekali lagi, diam kamu, Min Yoongi."

  "Gurun sahara turun salju."

  "Demi Tuhan Yang Maha Agung, Min Yoongi--!!"

••

  "Yoongi udah bilang, kamu gak bisa pegang hati, Jim."

  "Kamu yang hatinya gak mau buat saya."

  "Loh, siapa bilang?"

  "Loh, maksudnya?"

••

  "Gantian Yoongi rindu sama kamu,"

  "Jangan. Kasian. Berat, biar saya yang rindu sama Yoongi."

  "Murah sekali gombalan curian itu untuk tingkat pria langit."

  "Diam kamu, Min Yoongi. Saya serius."

••

  "Maksud kamu apa hah?! Kurang apa Papa sama Mama ngedidik kamu?!"

  "Saya gak butuh orang tua kaya kalian!"

••

  "Jim, mau gimana juga, keluarga itu keluarga loh,"

  "Siapa yang punya keluarga? Saya gak ngerasa,"

  "Tinggi sekali. Pria langit akan berakhir menabrak bintang kalau begini."

  "Min Yoongi, kamu menyumpahi saya mati bunuh diri karena sepi?"

  "Hey, itu puitis--"

  "Diam kamu, Min Yoongi. Berani sumpah saya terjun frustrasi sekarang juga."

  "Nyatanya Yoongi tidak menyumpahi, tapi benar terjadi."

  "Min Yoongi--!"

••

"Jelek baiknya, mereka keluarga kamu."-myg

  "Jelek baiknya, saya yang terima kamu."-pjm

ULUNG. (pjm;myg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang