17. [Sepi dan Kawan Lama]

204 46 18
                                    


Udah janji gaakan kelamaan up-nya hehe .

  




























     Yoongi menggigit bibir bawah, agak gusar dengan keadaan sekarang. Ini sudah larut, jauh dari jam biasa Yoongi pulang karena Epilogue luar biasa ramai dan Minseok tadi terlihat tidak tega meminta Yoongi lembur namun keadaan benar tidak memungkinkan jika Minseok tangani sendirian.

  Yoongi menggenggam smartphone di kedua tangan, layar menunjukkan bahwa ia tengah menghubungi Jimin. Terus berdering, berdering, berdering tanpa ada sedikit keyakinan kalau Jimin akan angkat.

  Sepenuhnya, Yoongi tahu ini tidak wajar.

  Jimin selalu angkat setelah dering kedua atau ketiga, tidak pernah lebih. Tetapi kali ini, Jimin belum juga menerima panggilan sama seperti beberapa panggilan sebelumnya.

  Yoongi menghela napas, lelah. Ia memilih memutuskan sambungan, kemudian baru saja akan membuka KakaoTalk sebelum dia menerima satu pesan.

from: 🤭
Ada apa?

to:🤭
bisa angkat?

from: 🤭
Saya di studio. Latihan.
Apa penting?

 

Yoongi diam sebentar. Penting. Bicara penting.. Yoongi ingin tertawa. Tentu saja tidak. Yoongi lebih pilih Jimin fokus latihan menari untuk acara bulan depan dibanding harus jemput tengah malam seperti ini.

to:🤭
Tidak. Maaf, Yoongi bosan tadi.

from:🤭
It's okay. Jangan banyak telpon dulu.

 

  Yoongi tidak repot menjawab, entah kenapa seakan ada belati kecil menusuk hati mendengar konfirmasi pahit.

  Ia menghela napas kecil, agak gemetar karena ini sudah pukul 1 pagi, dan Yoongi masih harus mengerjakan tugas untuk besok.

  Niat awal dia ingin sekali ditemani Jimin, yang biasa selalu siap bantu Yoongi begadang semalaman. Lalu, mendengar Jimin berkata seperti itu membuat Yoongi agak..entah? Sepi, mungkin kalimat yang Yoongi cari.

  Disini, di bawah terang bulan purnama, tepat pukul 01.10 pagi, Yoongi baru sadar kalau dia sudah banyak bergantung dengan Jimin. Kehadiran, topik bicara, bahkan sosok pendamping, Yoongi sudah terlewat terbiasa melewati hari bersama Jimin sampai kehilangan sedikit saja rasa rasa Yoongi tidak rela.

  Berteman lagi dengan sepi setelah bertemu Jimin, luar biasa asing.

  Bagi berita sekarang juga kalau jujur Yoongi takut setengah mati. Dia tidak tahu harus pulang dengan siapa, karena Jimin tidak bisa, dan Yoongi sangsi menganggu Jimin lebih jauh. Sangsi, atau mungkin lebih tepatnya tidak berani.

  Yoongi bergerak gelisah di tempat, gugup antara ingin pulang dan kembali masuk ke Epilogue demi menyelesaikan tugas.

  Dia kembali cek smartphone, mungkin Taehyung bisa?

  Namun sebelum jemari Yoongi sempat mengetik pesan singkat untuk Taehyung, dia sudah dapat pesan lebih dahulu.

from: Baekkie
Yoon?
aku tahu ini malem bgt
tapi
apa kamu masih diluar?

to: Baekkie
iya, baru selesai lembur.
ada apa?

from: Baekkie
ah bagus💓💖
nanti biar aku suruh Yeol kesana ya? dia lagi bingung mau ngurusin proposal event kampus dimana
jadi
please🙊🙊
kamu mau ga ditemenin Yeollie sebentar?

ULUNG. (pjm;myg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang