7.

316 66 43
                                    

Wattpad is fucking Ulung up and I am not happy.


















jeonjk

found this in my old phone

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

found this in my old phone. gatau kamu ingat atau engga. yang pasti, aku inget kamu bilang, "mau peluk, JK, peluk. Peluk buat jaminan hati dan janji kalo kamu gabakalan pergi. Peluk pokoknya peluk!"

dan ya aing sukses diabetes karena sialan manis banget sih kamu, Yoongi.

[tagged: minyoongi]

❤minyoongi, kingth, RMusic, parkjim, jungjung, and 3.126.639 others

comments are disabled for this post.























   
     "You look like shit."

   Yoongi memutar bola mata jengah mendengar penuturan sederhana Jimin suatu pagi di hari Senin.

  "How flattering." 

  Sarkasme adalah bentuk pertahanan paling baik jika Yoongi belum sepenuhnya mengumpulkan nyawa, dan belum bertemu dengan teh hangat.

  Jimin duduk di hadapan, nampan sudah penuh dengan berbagai macam makanan, berbeda dengan Yoongi yang hanya menggenggam cangkir kecil penuh teh. Jam makan siang Senin ini tidak terlalu penuh, banyak mahasiswa tingkat akhir Psikologi yang memilih mendekam di perpustakaan, berbeda dengan para junior yang masih bisa agak bebas dengan waktu mereka.

  Membawa sebuah pertanyaan, kenapa Jimin selalu repot makan di kafetaria gedung Psikologi kalau ada sebuah kafetaria yang sama di gedung Bisnis?

  Yoongi mengernyit, menyampaikan pertanyaan tadi kepada Jimin.

  "Kamu bodoh kalau masih begini," Jawab Jimin setelah satu suap sup rumput laut. "Tidak yakin bisa mengerti jawaban saya."

  Yoongi baru kedatangan tamu tadi pagi, dan peristiwa Jumat kemarin karena ulah Seulgi masih belum sepenuhnya terlupakan, jadi dia agak hilang kasualitas saat menjawab, "Tinggal jawab saja, apa yang susah sih."

  Jimin terlihat terkejut dengan Yoongi versi ini; tidak terlalu hangat. "Tamu merah?"

  Yoongi merona, tapi tatapannya menandakan seakan ia siap membasahi tubuh Jimin dengan teh yang masih ia pegang.

  Jimin cepat menjawab, "Makanan Bibi Eun juara sekali, saya tidak bisa tahan."

  Yoongi mengangguk kecil, sudah tidak seganas tadi setelah setengah teh di cangkir sudah di konsumsi.

  "Makan," Jimin menyodorkan satu mangkuk ramyeon ke arah Yoongi. "Bibi Eun bilang ini khusus kamu saja."

  "Tuhan berkati Bibi Eun," Yoongi menghela nafas lega, perutnya sudah daritadi menahan sakit akibat tamu merah, makanan hangat merupakan sahabat. "Tuhan berkati Jimin juga," Ia berkata lagi setelah memakan beberapa sendok, senyum gusi terpatri.

ULUNG. (pjm;myg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang