Prolog

137 20 4
                                    


Aku memandangi teman-temanku yang duduk melingkari meja. Masing-masing dari mereka membawa tumpukan kertas kusam yang penuh dengan goresan pena. Merasa semua sudah siap, aku berdeham meminta perhatian mereka.

"Nah, langsung saja. Aku mau mendengar cerita darimu," ucapku sambil menunjuk Maya. Gadis berambut sebahu itu mengangkat sebelah alisnya. Ia menelengkan kepala dan menatapku heran.

"Kenapa aku?" tanyanya singkat. Maya yang manis dengan terusan selutut melipat tangannya di depan dada. Ia terus menatapku tanpa berkedip. Aku yang ditatap hanya bisa menghela napas sebelum menjawab.

"Aku hanya ingin mendengar isi kertas yang kau bawa," balasku sambil memainkan pena, "tapi kalau kau keberatan, aku akan bercerita duluan."

Tatapan Maya pun berubah menjadi tatapan antusias. Begitu juga dengan temanku yang lain. Mereka memasang posisi duduk ternyaman dan memusatkan perhatian padaku. Kembali aku menghela napas sejenak. Menatap tulisan dihadapanku, aku pun mulai bercerita.

=============

Halo! Ini cerita saya yang pertama. Dalam cerita ini akan ada kumpulan cerpen-cerpen seperti yang saya sebutkan di deskripsi cerita.

Semoga tertarik! Kritik saran sangat dibutuhkan! Juga beritahu saya kalau ada typo! Terima kasih

-Altair

Me and Mine (on hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang