“Dalam pertandingan kali ini, kita harus menang! Ini pertandingan final!!!”
“Tapi lawan kali ini Malaysia, Bal.”
“Memang kenapa kalau lawannya Malaysia? Kau takut Witan?”
Witan hanya menunduk mendapati kata-kata seolah mengejek dari sang kapten. Semuanya memang sudah terbiasa dengan sikap Iqbal yang selalu berbicara sekenanya tanpa memikirkan orang tersebut akan sakit hati atau tidak dengan perkataannya. Tapi semuanya sudah mengerti bagaimana Iqbal, kaptennya itu hanya ingin Indonesia menjadi juara dalam setiap turnamen. Contohnya saja sekarang. Beberapa negara di Asia Tenggara menggelar turnamen internasional pra Piala Asia. Negara-negara kuat seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, Indonesia, dan yang lainnya juga ikut meramaikan panggung turnamen itu.
Dua hari yang lalu, Indonesia berhasil menang dengan skor meyakinkan 3-0 saat melawan Thailand. Sang kapten, Muhammad Iqbal, menjadi sorotan yang paling menonjol. Dia berhasil menyumbangkan 1 gol dan 2 assist. Seolah pertandingan kemarin memang hanya untuk Iqbal seorang.
“Tapi kita tak pernah menang melawan Malaysia.” Witan kembali berbicara.
“Itu tidak akan berlaku lagi mulai hari ini. Mulai hari ini, Indonesia akan selalu menang jika berhadapan dengan Malaysia!”
Iqbal semakin menggebu-gebu untuk pertandingan kali ini. Dia tahu, Indonesia selalu kalah jika menghadapi Malaysia. Namun yang Iqbal pikirkan hanya satu. Menang.
“Turnamen ini akan menjadi tolak ukur kekuatan kita menjelang Piala Asia. AKU INGIN KALIAN SEMUA BERSEMANGAT DAN YAKIN BAHWA KITA YANG AKAN MEMENANGKAN TURNAMEN INI!”
Semuanya mulai mendapatkan kepercayaan dirinya kembali. Tak salah pelatih memilih Iqbal sebagai kapten. Dia selalu bisa membangkitkan semangat yang lainnya.
“KITA TUNJUKAN BAHWA GARUDA AKAN TERBANG TINGGI!
“YA!!”
“KITA TUNJUKAN GARUDA PALING KUAT SE-ASIA TENGGARA!”
“YA!!”
“HAJAR MALAYSIA!”
“HAJAR!!”
“BANTAI MALAYSIA!”
“BANTAI!”
“GARUDA JADI JUARA DUNIA!”
“JUARA!!”
“KASIH SEMANGAT MANIS KAPTEN!!” Egy berteriak membuat Iqbal semakin bersemangat.
“SEMANGAT SATU KALI!”
“SU!”
“SEMANGAT DUA KALI!”
“SU-SU!”
“SEMANGAT TIGA KALI!”
“SU-SU-SA-YA-SU-SU-SEMANGAT!”
Semuanya bersorak riuh. Suasana ruang ganti menjadi semakin hidup dan bersemangat. Iqbal memang luar biasa dalam membangun tim. Sekarang semua semangat sudah kembali, waktunya beraksi.
“Sodara-sodara sebangsa dan setanah air, mari kita sama-sama saksikan dan do’akan pertandingan final internasional yang mempertemukan Indonesia dan Malaysia. Head to head kedua kesebelasan memang selalu dimenangkan oleh Malaysia, tapi dalam sepak bola semuanya bisa terjadi. Kita harus yakin pada para punggawa timnas Indonesia. Mereka pasti bisa! 4 laga terakhir, mereka tak pernah terkalahkan dengan skor yang sangat mencolok. Kerja sama tim sangat berpengaruh, dan Muhammad Iqbal sebagai kapten kesebelasan selalu menampilkan permainan yang memukau.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Faith And Hope
FanfictionSpecial Cast: Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal captain Tim Nasional Indonesia. Terus bermimpi, berusaha, dan berdo'a agar menjadi pesepak bola nomor 1 di dunia. Orang lain mengannggap mimpinya terlalu tinggi. Tapi dia selalu berkata "Aku memang tinggi...