“Apa? Batal?”
“Iya, manager timnas Nepal membatalkan uji tanding melawan timnas kita.”
“Tapi pelatih, mengapa mereka membatalkannya begitu mendadak? Bahkan tidak ada konfirmasi dulu sebelumnya denganku?”
“Mereka bilang mengadakan uji tanding dengan timnas Indonesia tidak akan menghasilkan hal yang baik untuk mereka. Mereka menganggap Indonesia bukanlah lawan yang sepadan untuk mereka.”
Keiko sudah geram setengah mati. Wajahnya memanas tangannya mengepal kuat dia tidak terima negara tempat kelahirannya diremehkan begitu.
“Aku akan menemui mereka!”
Dengan langkah terburu-buru Keiko keluar menuju lapangan. Disana sudah ada timnas Indonesia dan timnas Nepal. Pantas saja daritadi Keiko memperhatikan mengapa timnas Nepal tidak melakukan pemanasan seperti timnas Indonesia.
“WHERE’S YOUR MANAGER?” Kata Keiko pada salah satu pemain Nepal.
Suaranya sudah tidak bisa dia kontrol lagi. Dia tidak peduli dengan tatapan mata yang menatap aneh pada dirinya, dia harus bicara dengan manager Nepal yang seenak jidatnya membatalkan uji tanding ini.
“What happend manager Keiko?”
Seorang laki-laki rentang usia tak jauh berbeda dari Keiko menggunakan jas hitam dengan rambut klimis. Wajahnya menampakan sifat angkuhnya, ingin sekali Keiko melayangkan kepalan tangannya itu.
“Why you cancel the match?”
“Why?Indonesia doesn’t have the same level with us.” Laki-laki songong itu menampakakan senyum miring mengejeknya. Keiko semakin tak bisa mengendalikan emosinya.
“BRENGSEK!!”
“Key! Stop!” Iqbal langsung sigap menahan Keiko yang hendak menghajar manager Nepal itu. Untungnya tidak ada wartawan atau semacamnya, lagipula Keiko belum sempat melayangkan kepalan tangannya sebelum Iqbal memeluknya kemudian menjauhkannya.
“KURANG AJAR! BRENGSEK!”
“Key! Sadar Key!”
Keiko yang akhirnya menemukan kembali kesadarannya, kemudian terduduk lemas. Jika tidak ditahan oleh Iqbal, sudah pasti Keiko terjatuh ketanah. Seolah Keiko baru saja kerasukan, dia tidak menyadari apa yang baru saja dia katakan, yang dia ketahui adalah dia tengah amat kesal pada manager timnas Nepal.
“Tenang Key.”
Iqbal memegang kedua bahu Keiko. Keiko menatap kaptennya itu, Iqbal tampak khawatir pada Keiko. Keiko merasa sudah melakukan hal bodoh, tapi Keiko rasa itu alamiah, memang siapa yang sudi negaranya diremehkan begitu?
“Ada apa?” Tanya Iqbal dengan begitu lembutnya. Keiko menarik nafas panjang. Dia terus mencoba menetralkan emosinya.
“Mereka membatalkan uji tanding dengan kita.”
“Apa?”
“Mereka bilang, Indonesia bukanlah lawan yang sepadan untuk mereka. Jadi mereka membatalkannya secara sepihat dan mendadak. Aku minta maaf.”
Iqbal langsung bangkit dari posisinya. Dia langsung berlari ketengah lapangan dan mengambil bola kemudian menggiringnya ke arah lingkaran tengah. Keiko yang kali ini melihat langsung kehebatan kaptennya itu menatap tercengang. Ini yang tidak pernah dia temukan selama di Furano. Penggiring bola yang luar biasa dan larinya tetap konstan.
“HEI NEPAL!! LOOK AT ME!” Iqbal berteriak dengan lantangnya mencoba memecah perhatian para pemain Nepal untuk fokus terhadapnya.
Iqbal kembali fokus pada bolanya. Dia mundur beberapa langkah hendak mengambil ancang-ancang.
Kemudian
shoot!!!!
Iqbal menendang keras bola itu. Tendangan lurus namun tidak menyusur tanah. Cepat sekali perputaran bola seolah menghilang. Hingga akhirnya bola itu masuk kedalam gawang yang berada didepannya. Semuanya tercengang, termasuk Keiko. Dari jarak yang begitu jauh, tendangan Iqbal masih akurat menemui sasaran bahkan mampu sedikit mengoyak jaringnya. Jika saja jaraknya lebih dekat lagi, mungkin jaringnya akan robek. Entah Iqbal tengah kerasukan apa hingga bisa berbuat begitu.
Setelah menunjukan aksinya tadi, Iqbal menghampiri teman-temannya. Iqbal tengah berbicara sesuatu pada timnya itu, hanya saja Keiko tidak bisa mendengarnya.
Satu persatu pemain Indonesia pergi meninggalkan lapangan, mungkin Iqbal menyuruh mereka beristirahat dan melupakan kejadian ini, ya semoga saja memang Iqbal berkata begitu.
Tak lupa Iqbal menghampiri Keiko yang tidak berpindah tempat barang sesenti saja. Dia masih tak menyangkan bahwa kaptennya itu begitu hebat. Keiko semakin yakin bahwa Indonesia akan menjadi juara Asia tahun ini dan Nepal akan sangat menyesal karena telah membatalkan uji tanding hari ini.“Ayo kita kembali, lebih baik kita istirahat daripada berada disini key.”
Iqbal dan Keiko berjalan berdampingan meninggalkan lapangan. Tangan Keiko berada dalam genggaman Iqbal. Genggaman yang begitu menenangkan bagi Keiko, bahkan gengaman Misaki tak semenenangkan ini.
“Tunggu.”
Iqbal menghentikan langkahnya secara otomatis, Keiko ikut berhenti. Iqbal sengaja berhenti tepat didepan manager Nepal. Dia menampakan senyum miring meremehkan persis seperti yang dilakukan manager itu kepada Keiko. Hanya bedanya, Iqbal jauh lebih menawan.
“THIS IS INDONESIA! I’LL WAITING YOU.”
.
.
TBC.
Huaaa maap maap gais, gue ngaret banget parah;(
Gue lagi praktek ke puskesmas, libur cuman 1 minggi sekali, itu juga gue abisin sama nugas. Huhu;( jadi sangat ngaret. Do'ain gue ya semoga dilancarkan ya semua urusan gue. Aamiin.Btw, ada yang nonton final champion real madrid-liverpool? Gue nangis pas akhi Salah nangis karena cedera. Untung belom imsak;(
KAMU SEDANG MEMBACA
Faith And Hope
FanfictionSpecial Cast: Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal captain Tim Nasional Indonesia. Terus bermimpi, berusaha, dan berdo'a agar menjadi pesepak bola nomor 1 di dunia. Orang lain mengannggap mimpinya terlalu tinggi. Tapi dia selalu berkata "Aku memang tinggi...