9

4.3K 155 2
                                    

"Abigail!" Teriak Michael.

"Kenapa?"

"Kita perlu bicara." Kemudian Michael menarik paksa tangan Abigail. 

Abigail berusaha menolak. Teman-temannya yang baru saja keluar memperhatikan. Karena tidak enak hati takut berdebat didepan teman-temannya jadinya Abigail menurut.

Baru saja mereka berjalan, tangan satunya Abigail sudah ditahan Harry.

"Harry. Kamu disini?" Abigail kaget dengan kedatangan Harry yang tidak diduga.

"Lepasin tangan kotor lu dari Abigail." Perintah Harry ke Michael.

Melihat ada persengitan, teman-teman Abigail menghampiri mereka. Namun tidak berusaha untuk ikut campur. Mereka sadar ini bukan urusan mereka. 

"Tangan kotor? Maksud lu apa?!" Bentak Michael.

"Cuma cowok kotor yang berani maksa-maksa cewek." Jawab Harry tajam. 

Tangan kiri Abigail masih digenggam Michael dan tangan kanannya digenggam Harry.

"Gue cowoknya. Suka-suka gue mau apain dia." Bohong Michael.

Abigail ingin menengahi mereka agar tidak berantam ditempat umum. Tapi Abigail tidak berani.

"Oh, lu cowoknya? Kenalin gue Harry cowok baru Abigail." Kemudian Harry langsung memegang  wajah Abigail dengan kedua tangannya dan mencium bibir Abigail.

Harry terus melumat bibir Abigail. Semuanya kaget melihat keadaan tersebut. Terlebih lagi Abigail. Tapi Abigail tidak menolak ciuman Harry sama sekali.

Genggaman tangan Michael perlahan terlepas. Michael tidak bisa berkata apa-apa. Sadar akan itu, Harry memberhentikan ciumannya dan merangkul Abigail menuju mobilnya. Abigail berjalan seperti patung didorong. Walaupun kakinya terus melangkah sesuai arahan Harry tapi konsentrasinya belum sadar.

Harry membuka pintu mobil dan Abigail menurutinya masuk. Ditancap dalam-dalam gas mobil tersebut oleh Harry. Sehingga menghasilkan suara knalpot yang cukup besar.

Diperjalanan mereka hanya saling diam hingga sampai di apartemen Abigail. Di parkiran basement setelah mematikan mesin mobil Harry mulai mengajaknya berbicara.

"Abigail, aku benar-benar minta maaf." Entah apa yang merasuki Harry hingga mengganti kata gue yang biasanya digunakan untuk berbicara dengan Abigail menjadi aku.

"Nggak apa-apa Harry. Malahan gue sangat berterima kasih sama lu karena udah nolongin gue dari dia." Kemudian Abigail dengan cepat turun dari mobil Harry.

"Tunggu!" Pinta Harry. Tapi tidak didengarkan Abigail.

Harry mengejar Abigail sehingga mereka memasuki lift bersamaan. Abigail masih tidak mempedulikannya. Sampai berada didepan pintu kamar Abigail. Harry juga memaksa masuk ke balik pintu tersebut. 

Abigail tidak berusaha melarangnya juga. Harry sudah biasa datang berkunjung untuk minta dimasakan makan malam. 

Selain itu Abigail tidak berani menatap Harry. Dirinya terus menghindar dengan merapikan ruangan yang tidak sama sekali berantakan. Abigail terus menghindari Harry yang memaksanya untuk duduk berbicara. Abigail sudah sangat merasakan kebingungan. Bingung karena jantungnya dari tadi berdetak kencang. Dia tidak ingin Harry sadar karena akan membuatnya malu. Tadi Harry hanya bermaksud membantunya bukan karena ada perasaan khusus jadi tidak sepantasnya bagi Abigail untuk jantungnya berdetak kencang.


Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang