Analogi [Lokal]

1.7K 193 31
                                        

 Annyeong !! Pagi semuak !! Selamat membaca~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
. Annyeong !! Pagi semuak !! Selamat membaca~
.
.
Giantara dan Dhira, sepasang manusia yang tak bisa dipisahkan mau bagaimana pun caranya. Hanya sepasang orang bodoh yang tak peka akan keadaan satu sama lain.

Terlebih untuk Dhira. Gadis itu tidak pernah beranggapan atau pun tak pernah berpikir sedikit pun mengenai hubungan yang lebih dengan Giantara. Hanya saja lelaki itu sudah terbawa perasaannya, jauh sebelum mereka menikah...

Dimulai dari semasa SMA....

Suara para gemuru penonton menyertai kedua rungu milik si Dhira, menyebutkan tiap nama anggota dengan semangat 45. Salah satunya yang berkulit putih pucat itu. Tangannya mendribble bola berwarna jingga sebanyak 2 3 kali ke tanah dan menjajalkannya pada salah satu anggotanya, melakukan shooting ke arah Ring dengan sekali lompat hingga mendapatkan point tambahan.

Suara riuh makin menjadi-jadi, para anggota menepuk tangannya dengan bangga hati sebagai apresiasi disaat permainan telah berakhir. Dhira turun dari bangkunya, lebih memilih untuk menemui lelaki yang sedang merayakan kemenangannya bersama beberapa temannya dan pelatihnya. Saat kakinya mendekat, satu dari mereka menyenggol perut Giantara dengan menggunakan lengannya, memberikan isyarat bahwa ada seseorang yang mendatangi dirinya.

" Gi-Gi, cewe lo"

Giantara tak menolak ataupun membenarkan ucapan lelaki berperawakan minim disampingnya ini. Ia hanya diam, justru ia suka dengan julukan itu, tapi tanpa sepengatahuan Dhira. Lelaki yang sudah berpeluhkan dengan keringat itu mendatangi Dhira, tak sabar rasanya untuk mendapatkan ucapan selamat dari gadis ini.

" Selamat !!!" Ucap Dhira dengan semangat sambil mengusap surai hitam milik Giantara.

" Gimana ? Hebat gak ?"

" Lebih hebat lagi kalau lo yang cetak angka"

" Yah gitu juga udah lumayan, Dhir. Lo kira gampang apa ?" Gadis yang dipanggil Dhir atau Dhira itu cekikikan, membuat Giantara ikut tertawa, seperti ada yang menarik dirinya untuk ikut-ikutan merasakan gelak tawa bersama Dhira.

" Teraktir ya ?" Kata Dhira sambil mengedipkan kedua matanya dengan cepat. Tangan milik lelaki didepannya terangkat untuk mengacak surai panjang milik gadis ini secara bergantian.

" Gimana lo mau gendut kalau ujung-ujungnya makan mulu. Tuh pikirin lemak diperut sama dipipi"

" Sembarangan, gue udah turun"

" Berapa ?"

" 10 kilo !" Jawab Dhira dengan telak. Jelas Giantara tak mempercayainya. 10 kilo aja masih segede ini apalagi kalau naik 10 kilo ? Pikirnya.

" 10 kilo gini ? Bohong lo"

Dhira menampakkan deretan giginya, hingga sudut bibirnya terangkat keatas membuat matanya menyipit dengan lucu.

Liefde [WenGa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang