" Suga ! Ayo makan !!!" Amuk seorang gadis yang terlihat seusia dengan lelaki yang dipanggil Suga. Lelaki berkulit pucat itu menggelengkan kepalanya, tangannya ia gunakan untuk menutup mulutnya sangat rapat menandakan bahwa ia menolak suapan dari Wendy, wajahnya mengerut tak suka dengan kesan menggemaskan diwajahnya.Bagaimana ini... Ughh rasanya ingin sekali mengigit kedua pipi yang menganggur itu. Batin Wendy.
Bakpao bakpao bakpao bakpao - Wendy
" SUGA GAK MAU MAKAN ! WENDY JAHAT !! WENDY NGEBENTAK SUGA, SUGA GAK SUKA !!"
Sebisa mungkin Wendy menghela nafasnya secara perlahan, cukup sabar rasanya karena harus berhadapan langsung dengan lelaki tak normal didepannya ini, tangannya ia turunkan disaat ia berhenti untuk berniat menyendokkan 1 suapan pada lelaki bernama Suga ini. Sungguh, rasanya sangat kesal karena harus dititipkan seorang lelaki bersifat anak kecil ini dirumahnya. Awalnya ia menolak karena Wendy tahu apa penyebabnya. Namun ia merasa tak enak saja dengan tetangganya yang sudah terkenal terlalu baik padanya, dari membelikannya makanan yang tak sebanding dengan uang jajannya sehari-hari, sampai barang-barang mahal berupa kalung sekalipun. Gila bukan ? Kadang Wendy bingung, kenapa keluarga lelaki tak normal ini mau membelikannya barang-barang mahal, Padahal saudara pun bukan. Tidak wajar.
Ngakunya saja orang kaya, tapi untuk menyewa baby sitter saja tak mau dan harus melibatkan dirinya yang tinggal sendirian dirumah kontrakannya. Tapi kenapa harus setiap hari sih ?! T_T Wendy juga kan mahasiswa ! Butuh waktu !
" Suga, makan ya ? Nanti Wendy beliin Ice Cream. Oke ?" Ujar Wendy selembut mungkin.
" Benar ?" Tanya Suga dengan mata yang berbinar-binar.
" Benar kok"
" HOREEEE, Pelukkk" Suga menghamburkan pelukannya pada Wendy dengan erat, membuat wajah Wendy memerah dengan sempurna walau bibirnya berkata minta dilepaskan sesegera mungkin " Suga sayang Wendyyy" lanjutnya.
" I-iya iya lepasin, Wendy gak bisa na-nafas"
Suga melepaskan pelukannya, ia telah duduk menyila didepan Wendy dengan senyum yang tak pernah lepas "Aa..." Wendy membuka mulutnya diikuti dengan suara panjang dari rongga mulutnya untuk mensugest Suga agar lelaki ini mau membuka mulutnya. Tidak terlalu sulit untuk membujuk Suga, dengan mudahnya lelaki itu menurut dan membuka mulutnya.
" Enak kan ?" Tanya Wendy dengan lembut saat 1 suapan telah berhasil masuk kedalam mulut lelaki itu.
" Enakkk" Seru Suga sambil menepuk tangannya. Wendy tersenyum puas dan melanjutkan acara suap-menyuap yang sempat tertunda.
1 piring telah habis ludes oleh lelaki itu sendiri, seperti seorang ibu yang tengah merawat anaknya, Wendy mengusap lembut permukaan bibir tipis berwarna merah didepannya dengan perlahan, ia tak mau kulit wajah milik lelaki aneh bernama Min Suga ini menjadi lecet akibat ulahnya. Ia harus berhati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Liefde [WenGa]
RandomSekumpulan cerita WenGa. [OneShoot] -Liefde- #78 - Oneshoot [08-06-2018] #191 dalam acak [12-02-2018] #367 dalam acak [06-05-2018] ps : ini sebenarnya selingan saja diwaktu bosan ehehe~~ tetap jadi reader yang baik untuk kalian semua ☺ voment jangan...