Bapak Kos ? [WenGa Lokal]

2.6K 253 15
                                    

Siapa yang tak kenal dengan Widya ? Disekolahannya gadis itu dikenal dengan sebutan 'Cewe kasar' dikarenakan sikapnya yang melebihi seorang lelaki dan perilakunya yang kadang juga membuat orang-orang hanya bisa menggelengkan kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa yang tak kenal dengan Widya ? Disekolahannya gadis itu dikenal dengan sebutan 'Cewe kasar' dikarenakan sikapnya yang melebihi seorang lelaki dan perilakunya yang kadang juga membuat orang-orang hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Anak nakal ? Widya tidak seperti itu, ia tidak nakal, hanya saja perilakunya saja yang bebal.

Widya bersekolah disuatu SMA Negri Jakarta yang terletak tak jauh dari dirinya tinggal saat ini, awalnya ayah dari Widya tidak menyetujuinya karena lingkungan remaja di ibu kota terbilang cukup bebas untuk anak seukuran Widya.

Ia tak sendiri, Widya memiliki teman bernama Cesil, Cesil adalah gadis cantik bermata sipit saat tersenyum, kadang Widya sempat bermonolog sendiri, coba saja jika ia seorang lelaki, pasti ia sudah memacari Cesil.

Gadis edan.

Tapi bukan itu saja yang membuat Widya semangat untuk pergi kesekolah.

Ada seorang penjaga Kos yang tengah Widya kagumi, namanya Ginanjar Wira Aditama Putra, Widya lebih sering memanggil Ginanjar, Anjar, bahkan saat ia sedang kesal Widya tidak segan-segan memangil orang yang sedikit lebih tua darinya itu adalah Gina.

Ginanjar adalah mahasiswa semester 3 sedangkan Widya hanyalah siswa kelas 12 SMA. Memang Ginanjar sangatlah terlihat ramah pada semua penghuni kos-kosan milik ibunya.

Kadang semua penghuni kos-kosan hanya bisa mematung menatap Ginanjar saat mendapatkan senyuman manis milik lelaki itu. Ah manisnya semanis gula aren dipagi hari.

Kebetulan sekali kalau kos-kosan yang ditempati lelaki itu adalah tempat kos-kosannya para perempuan.

Berisik. Itu 1 kata yang menggambarkan suasana kos-kosan tersebut. Ada yang bercerita, berteriak, tertawa bersama, dan menangis. Ginanjar sampai tak senang hati jika suara-suara menyebalkan itu mengganggu jam istirahatnya, rasanya ingin ia tinggalkan saja tempat itu, tapi ia kembali mengingat tentang kewajibannya yang sudah diberikan oleh ibunya.

Tidak meninggalkan pekerjaan setengah-setengah, pamali.

Kolot sekali otak Ginanjar, Mahasiswa Tekhnik Sipil dengan otak yang masih kolot. Pembodohan.

Oh iya...

Tidak mungkin jika Ginanjar tidak pernah menyukai salah satu gadis disana, diantaranya ada salah satu gadis yang sempat mencuri perhatiannya saat pertama kali gadis itu datang dan menginjakkan kakinya kesebuah kos-kosan tersebut.

Widya.

Gadis supel, tomboy, dan kasar itu kadang membuat Ginanjar penasaran sendiri, bahkan ia rela dengan tidur siangnya untuk menemui gadis itu.

Kadang juga perilaku Widya berubah-ubah sampai Ginanjar saja dibuat penasaran oleh gadis itu.

Contohnya saja pagi hari ini, Ginanjar memperhatikan punggung Widya yang tengah memotong-motong sayur sawi yang akan ia tumis nanti. Ginanjar sempat berpikir, kalau gadis ini sedang berada didalam dapur, rasanya gadis itu jauh lebih menarik 1000 kali lipat dari biasanya. Lihat lah gadis itu bagaimana dengan lihainya bermain dengan peralatan dapur.

Liefde [WenGa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang