Goddes

1.9K 208 26
                                    

Suga mengusap tengkuknya secara searah, kepalanya sedikit ia miringkan dikala lehernya terasa pegal karena terlalu lama menahan rasa letih yang teramat menjadi-jadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
Suga mengusap tengkuknya secara searah, kepalanya sedikit ia miringkan dikala lehernya terasa pegal karena terlalu lama menahan rasa letih yang teramat menjadi-jadi.

Hari ini Agensi sengaja menyuruhnya untuk pulang dikarenakan keadaan Min Suga yang tak meyakinkan, dimana lelaki itu terlihat begitu lebih pucat tidak seperti biasanya.

Saat tangannya ingin memutar knop pintunya secara tak sabaran, ternyata dari dalam rumahnya sudah ada yang mulai memutar knop pintu nya terlebih dahulu. Tubuhnya ia mundurkan, membiarkan orang yang berada didalamnya tak terhalang oleh jalannya.

Namun matanya seketika membulat, diikuti pula dengan gadis yang tak kalah terkejutnya mendapati seorang lelaki yang ia tunggu kedatanganya telah pulang.

" Wendy ? Kamu ngapain disini ?" Terlontarlah pertanyaan dari Min Suga terlebih dahulu disaat rasa penasarannya lebih mendahului tiap kata-katanya yang lain.

Sebelum menjawab, gadis bersurai putih gading dengan bola matanya yang berwarna Violet dan bibir merah ranum tengah tersenyum manis. Seolah-olah hari ini adalah hari keberuntungan milik Min Suga. Menganggap gadis didepannya adalah Dewi Aphrodite yang selalu ia tunggu-tunggu kehadirannya. Cantik.

" Disuruh Ibu kamu jaga rumah, semua orang didalam rumah pergi ke Daegu untuk sekedar berkunjung ke rumah nenek kamu, katanya sih kira-kira 3 hari. Karena kata bibi, kamu bakal pulang, ya udah deh aku disuruh ke sini. Takutnya gak ada yang ngurusin kamu" jawabnya. Tak lupa aksen Netherland yang masih begitu kental pada bahasa Korea-Nya yang masih bisa dikata terlalu patah-patah.

Netra monolid milik Min Suga harus terhenti pada lekuk tubuh Wendy yang jauh dari kata gemuk dan besar layaknya dulu semasa gadis ini kecil dan tumbuh bersamanya.

Wendy dan Suga adalah teman sepermainan semasa mereka kecil. Ibunya selalu saja menjodoh-jodohkan-nya pada Wendy. Namun ia tak mau, katanya Wendy bukan tipe idealnya, dan sekarang ? Apa bisa dikata ? Suga harus gigit jari disaat mendapati gadis yang tak ia sukai dulunya hanya karena Ibunya yang getol sekali menjodohkannya dengan gadis keturunan Netherland ini harus tumbuh dengan sangat berbanding terbalik pada ekpektasinya yang besar mengenai gadis ini ?

Sungguh, ia sangat terpanah dengan apa yang ia lihat. Sangat disayangkan jika pemandangan didepannya harus dilewatkan.

Bahkan lebih cantik dari apa yang ia duga. Tubuhnya terbilang cukup menarik, hingga menaikkan libido gila yang sudah membara di dalam tubuhnya, sampai-sampai ketertarikannya yang lebih untuk memiliki gadis didepannya makin terlihat begitu besar niatannya.

Hanya saja, Wendy tak tahu itu. Gadis itu cukup terbilang polos.

" Kamu gak kedinginan berdiri diluar terus ? Kenapa kamu gak masuk aja ?" Ujar Wendy tiba-tiba membuat lamunan seorang Min Suga buyar seketika.

" O-oh ? Maaf"

Wendy mempersilahkan lelaki didepannya untuk masuk, tak lupa pintu rumah yang sengaja ia kunci untuk keamanan bersama saat mereka sedang berada didalamnya.

Liefde [WenGa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang